Ringkasan:
-
Pada perdagangan Selasa kemarin, dolar bergerak mendekati posisi terendah dua tahun.
- Euro mendekati puncak 2.5 tahun pada Selasa, meroket 4% sejak awal November ke level tertinggi sejak April 2018.
Potensi stimulus bantuan Covid-19 meningkat, dolar bergerak mendekati posisi terendah dua tahun pada hari Selasa. Investor menunggu isyarat suku bunga dari pertemuan terakhir Federal Reserve tahun ini.
Indeks dolar berada di 90.5750, setelah tenggelam serendah 90.419 pada Senin lalu, level yang tak terlihat sejak April 2018.
Harapan bahwa anggota parlemen AS dapat menyetujui pengeluaran $1.4T dan kejelasan lebih lanjut terkait distribusi vaksin Covid-19, membangkitkan selera risiko investor, dan menjauhi mata uang safe haven.
Sentimen tersebut mendorong indeks utama Wall Street lebih tinggi pada hari Selasa.
Dolar hampir tak bereaksi terhadap data yang diterbitkan pada Selasa untuk produksi industri AS dan manufaktur Negara Bagian New York, kemungkinan berada dalam tekanan hingga 2021, karena vaksin diluncurkan dan ekonomi dibuka kembali.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan semalam mendekati nol dan memberi sinyal bertahan di angka tersebut hingga bertahun mendatang. Langkah tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk mengambil risiko.
Banyak analis akan mengharapkan panduan baru tentang masa penerapan program pembelian obligasi besar-besaran yang dilakukan Fed.
Penjualan dolar As mendorong euro mendekati puncak 2.5 tahun pada Selasa. Mata uang tunggal tersebut telah meroket 4% sejak awal November ke level tertinggi sejak April 2018. Investor bertaruh paket dana pemulihan Eropa yang besar akan mengangkat ekonomi kawasan Uni Eropa.
Di sisi lain, sterling terus mempertahankan penguatan, dipicu oleh berita Inggris dan Uni Eropa akan terus bernegosiasi untuk mencoba mencapai kesepakatan perdagangan pasca Brexit.
Sumber: www.foreximf.com