Analisa Elliot Wave

Mengenal Analisa Elliot Wave

Analisa yang di ciptakan oleh Ralph Nelson Elliot yang pada dasarnya pergerakan harga berdasarkan siklus jual beli yang dilakukakn oleh sekelompok manusia. Karena manusia memiliki kebiasaan untuk melakukan rutinitas (pola), maka pada dasarnya market pun memiliki pola. Dengan demikian setiap pergerakan harga pastilah akan memiliki pola tertentu sehingga kita dapat mengatisipasi pergerakan harga berikutnya.

Pola ini bentuknya menyerupai pola fraktal yang mana geometri teratur dimana setiap bagian terkecil geometri tersebut bentuknya adalah sama dengan unit besar geometri gabungan yang ada.

Pola Dasar Elliot Wave

Bentuk garis paling atas terdiri dari titik puncak 1-5 dan dilanjutkan dengan penurunan A sampai C merupakan dasari dari Elliot Wave.

Gelombang turun (angka nomor 2) tidak boleh melewati permulaan gelombang pertama.
Gelombang ketiga tidak boleh menjadi gelombang terpendek diantara gelombang kenaikan yang ada. (1, 3, 5).
Gelombang empat tidak boleh melewati gelombang nomor 1.

Merupakan aturan dasar, kemudian apabila gelombang pada gambar paling atas tersebut dijabarkan lagi menjadi lebih kecil maka hasil pemecahannya akan sama mengikuti pola gelombang besarnya. Inilah yang di maksud pola fraktal.

Gelombang/Wave dan Pergerakan Elliot Wave

Harga pada sebuah trend, akan bergerak dalam dua arah yaitu impulse wave dan correction wave. Impulse merupakan gerakan yang searah dengan trend utama, sedangkan koreksi wave gerakannya berlawanan dengan trend utama.

Impulse selalu terdiri atas 5 gerakan, yang terdiri atas 3 gerakan (Wave 1,3, 5) yang searah dengan arah trend utama dan 2 gerakan melawan trend utama (Wave 2 dan Wave 4). Koreksi biasanya terdiri dari 3 gerakan yaitu 2 gerakan yang melawan trend utama (Wave A dan Wave C) dan 1 gerakan yang searah dengan trend utama (Wave B) dimana Wave B ini dikenal sebagai Bull/Bear Trap.

Wave 1, 3, 5 merupakan impulse dari trend utama.
Wave 2 dan 4 merupakan koreksi kecil atas trend utama.
Wave A dan C merupakan impulse terhadap trend sekunder.
Wave B merupakan koreksi kecil atas trend sekunder.
Wave 3 harus merupakan wave terpanjang dari semua wave yang ada.
Wave 2 tidak boleh melewati wave 1.
Wave 4 tidak boleh melewati wave 2.
Kalau bentuk wave 2 simpel, biasanya wave 4 akan menjadi kompleks.
Kalau bentuk wave 2 kompleks, biasanya wave 4 akan kembali menjadi simpel.
Wave 2 bisa berupa bentuk sideways/koreksi, kecuali triangle (karena bisa jadi pattern continues trend).
Wave 5 umumnya lebih panjang 70% dari wave 4.
Wave 3 tidak boleh melebihi 7x dari panjang wave 1 (maks 7x dari wave 1).

Gelombang Koreksi

Gelombang koreksi memang cukup berbeda dengan gelombang impulse. Ada 2 macam tipe gelombang koreksi:

1. Tajam (Sharp). Disebut tajam karena gelombang (c) nya melebihi gelombang koreksi wave (a) nya.

2. Rata (sideways). Gelombang koreksinya yang membentuk horizontal support / resistance yang rata. Jadi baik gelombang koreksi (a) dan (c) tidak ada yang saling melebihi (meski nanti ada beberapa yang melebihi tetapi masih dalam kategori flat)

Pola Zig-Zag

Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak 1-2 lebih panjang dari 2-3 dan harga akan meneruskan sesuai trend pada 1-2. Pola ini dapat terjadi pada chart dengan dengan skala time frame berapa saja.

Bila terjadi pola zigzag dimana C adalah harga saat ini maka tempatkan entry point pada titik B dan Stop Loss pada titik C atau A. Tempatkan targetpoint kurang lebih setengah dari AB. Bila T/P 1 tercapai pindahkan S/L ke C dan begitu selanjutnya.

Pola Flat

Dengan pola 3-3-5 termasuk didalamnya ada reguler, expand.

Gelombang Koreksi Bullish Flat 3-3-5 (regular).

Gelombang koreksi bearish flat (reguler). Gelombang koreksi Expanding Flat:

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Klik Disini