Potensi Overtrading
Secara harfiah, Overtrading bisa diartikan sebagai trading yang kebablasan. Bentuknya ada dua:
- Membuka terlalu banyak lot trading, atau
- membuka 1 lot dengan nilai yang terlalu besar.
Yang sangat erat hubungannya dengan resiko leverage adalah poin yang pertama. Banyak trader pemula yang kurang sabar dalam memasang posisi dan ingin cepat profit. Karena leverage membuat kesempatan buka lot lebih banyak, mereka jadi cenderung lebih berani untuk menambah posisi trading.
Jika harga bergerak sesuai prediksi, tak masalah. Pundi-pundi keuntungan jadi lebih banyak. Namun ketika harga bergerak melawan prediksi dan Cut Loss adalah satu-satunya jalan, kerugian yang disebabkan oleh terlalu banyak lot terbuka juga berlipat ganda.
Terkena Margin Call
Bagaimana jika akun kalian terlalu banyak menanggung kerugian sampai dananya hampir habis? Ya, tentu saja kalian akan menerima ‘surat cinta’ dari broker yang berbentuk Margin Call. Momok bagi trader forex ini bisa menjadi tanda bahwa ada yang perlu diperbaiki dari trading kalian.
Jika sudah terkena Margin Call, pilihannya tinggal mengisi deposit lagi, Cut Loss, atau menunggu keajaiban agar posisi trading yang masih terbuka bisa menghasilkan profit buat menutup kerugian. Namun cara terakhir ini tidak disarankan, karena banyak-banyaknya sih justru kena Stop Out alias dana kalian habis tak bersisa. Posisi yang terbuka pun ditutup paksa oleh brokernya.
Mempengaruhi Emosi Trading
Ketika belum paham cara menghitung leverage, lalu melakukan Overtrade yang berujung pada Margin Call, bagaimana kondisi kalian? Tentunya akan merasa resah, gelisah, dan kesal karena uang modal berkurang atau bahkan ludes. Beberapa newbie mungkin malah ngambek dan menganggap dirinya sudah kena akal-akalan broker.