Saat memantau pergerakan chart dan berusaha mendapatkan sinyal trading, ada beberapa hal yang perlu diutamakan terlebih dulu:
1. Kemanakah Trend pasar saat ini?
Mengetahui arah trend terkini cukup penting untuk menentukan kapan peluang buka posisi muncul, apakah ini saatnya untuk buka posisi searah trend atau menunggu kesempatan lain. Jangan terburu-buru membuka posisi trading, terutama jika kondisi pasar masih tak tentu arah (sideways).
Indikator sederhana seperti Moving Average dapat membantu memperjelas proses identifikasi arah trend sekaligus menjadi panduan Support atau Resistance dinamis.
2. Apakah pasar masih memiliki momentum untuk bergerak dalam satu arah?
Setelah membaca arah trend terkini, hal utama berikutnya adalah mengetahui kekuatan momentumnya. Apakah trend akan berlanjut atau mengalami reversal?
Momentum trend juga berguna untuk mengetahui kapan harus menutup posisi (Take Profit atau Cut Loss). Tutup posisi saat momentum trend terlihat mulai melemah atau menunjukkan gejala-gejala reversal.
Indikator momentum yang ramah pemula antara lain adalah RSI dan MACD. Kedua indikator tersebut dapat menunjukkan kondisi pasar overbought atau oversold yang sering kali dijadikan patokan untuk bertrading melawan arah trend.
3. Apa ada rilis berita ekonomi penting pada saat itu?
Rilis berita berdampak tinggi dapat mempengaruhi volatilitas forex saat itu, apalagi jika rilis berita berasal dari bank sentral asal mata uang pair yang kalian tradingkan. Biasanya kondisi volatilitas tinggi seperti ini dimanfaatkan oleh para Scalper untuk mendapatkan keuntungan secepat mungkin.