5 Perbedaan Forex vs Crypto

5 Perbedaan Forex vs Crypto

Share

Pergerakan harga mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum belakangan ini marak diperbincangkan oleh trader karena volatilitasnya yang super cepat. Karena faktor tersebut, banyak day-trader membandingkan potensi keuntungannya dengan pasar Forex, lalu apa saja sih perbedaan Forex vs Crypto yang perlu kalian ketahui?

5 Perbedaan Forex vs. Crypto Yang Wajib Diketahui

a. Likuiditas

Likuiditas adalah faktor utama seberapa cepat dan akurat market order kalian akan dieksekusi oleh platform trading. Semakin likuid suatu aset, semakin mudah menemukan penjual atau pembeli di level harga terkini.
likuiditas
Kalau kalian awalnya bertrading Forex, pasti jarang sekali mengalami Slippage sampai beberapa pips kan?

Itu karena likuiditas Forex sangat tinggi, jadi posisimu hampir pasti tereksekusi di level harga yang tertera di layar (price quotation). Apalagi di pair-pair mayor seperti GBP/USD, USD/JPY atau AUD/USD, spread-nya tipis dan Slippage jarang terjadi karena begitu mudah menemukan pembeli atau penjual di level harga terkini.

Beda ceritanya dengan bertrading Crypto, spread-nya relatif lebih besar daripada Forex, bahkan di Bitcoin sekalipun. Belum lagi Slippage-nya yang cukup sering terjadi. Jangan heran kalo saat membuka atau menutup posisi, tiba-tiba terjadi selisih harga sampai puluhan pips.

b. Volatilitas

Volatilitas adalah seberapa cepat suatu aset mengalami perubahan trend harga. Semakin tinggi volatilitas, semakin cepat perubahan trend-nya. Pergerakan harga cepat dalam waktu singkat tersebut diminati oleh day-trader karena potensi keuntungannya juga besar.
volatilitas
Dari segi volatilitas, pasar Crypto memiliki volatilitas relatif lebih tinggi daripada pasar Forex, apalagi di Crypto non-Bitcoin (Ethereum, Dogecoin, dsb). Untuk kalian yang bernyali, pasar mata uang kripto menawarkan lebih banyak peluang profit, tapi ingat resikonya juga sama besar.

c. Mining Tidak Sama dengan Trading

Keuntungan dari kegiatan mining eksklusif hanya bisa diberlakukan di aset mata uang kripto, tapi sama sekali tidak bisa disamakan dengan aktivitas transaksi jual beli (trading) kripto.

Aktivitas mining pada dasarnya adalah menyiapkan/meminjamkan kekuatan komputasi peralatan elektronik kalian untuk melangsungkan proses verifikasi pertukaran mata uang kripto. Miner bisa saja mendapat keuntungan tanpa melakukan transaksi jual beli sama sekali, karena profit berasal dari proses verifikasi itu sendiri.
mining tidak sama dengan trading
Aktivitas mining atau trading kripto sama-sama membutuhkan modal (semakin besar modal semakin besar potensi profit) dan juga menghabiskan biaya. Bedanya, modal untuk mining akan dialokasikan sebagian besar untuk membeli/menyewa unit komputer, sedangkan modal trading kripto digunakan untuk transaksi jual beli unit kripto itu sendiri.

Biaya mining umumnya berasal dari biaya maintenance peralatan komputer (listrik, sewa unit, dsb). Lain halnya dengan biaya trading kripto yang berasal dari komisi per lot atau spread (masing-masing bursa kripto memiliki skema biaya tersendiri).

d. Fundamental

Fundamental adalah kumpulan data-data ekonomi penting yang seringkali menggerakkan harga pasar. Umumnya rilis berita ini berasal dari otoritas pihak keuangan seperti bank sentral atau badan audit.

Di pasar Forex, seringkali rilis berita penting (seperti NFP, CPI, dan rilis suku bunga bank sentral) diikuti dengan pergerakan harga pasar yang sangat volatil. Kondisi tersebut seringkali dimanfaatkan Scalper dan Day Trader untuk mengeruk keuntungan dalam waktu singkat.
fundamental
Mata uang kripto tak memiliki bank sentral ataupun regulator karena sifatnya yang terdesentralisasi. Karena itu, pergerakan harga mata uang kripto sepenuhnya digerakkan oleh Supply dan Demand. Itulah alasan kenapa pasar kripto mudah dimonopoli oleh spekulan bermodal besar (seperti Elon Musk).

e. Leverage

Tak seperti pasar Forex yang menyediakan leverage tinggi (hingga 1: sekian ribu), bursa kripto mayor (Coinbase, Kraken, dsb.) umumnya hanya menyediakan leverage 1:2 saja. Otomatis, hal ini membuat trading Crypto terasa lebih “mahal” daripada Forex.

Forex vs. Crypto, Mana Yang Paling Cuan Untukmu?

Kedua instrumen trading ini sebenarnya sama-sama berpotensi menghasilkan keuntungan. Hanya saja untuk trader pemula, lebih disarankan untuk belajar trading di Forex terlebih dulu karena likuiditas lebih tinggi, spread lebih rendah, serta volatilitas yang relatif stabil. Trader dengan modal terbatas pun bisa memanfaatkan Leverage Forex yang lebih tinggi.

Karena modal trading Crypto yang disarankan cukup tinggi, rata-rata pemula lebih tertarik untuk menjadi miner. Perlu dicatat, keuntungan miner juga berbanding lurus dengan harga mata uang Crypto yang saat ini sedang di-mining. Miner dianggap merugi jika biaya maintenance lebih tinggi daripada perolehan unit kripto dari proses verifikasi transaksi (open ledging).

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Kategori

ForexCryptoSaham

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail