Keunggulan Forex vs Saham

“Uang jangan sampai mengendap! Kalau ada uang, sebaiknya tidak hanya ditabung, tapi juga diinvestasikan. Lebih bagus lagi kalau bisa jadi berkembang melalui trading!”

Mungkin kalian sudah sering mendengar ucapan seperti itu. Wajar saja, karena manusia memang selalu berkeinginan untuk menaikkan taraf hidupnya. Saat ini, hanya dengan berbekal laptop dan jaringan internet, semua orang sudah bisa menjadi trader dan investor.

Selain itu, semakin bervariasinya alternatif aset trading yang bisa ditransaksikan membuat kita jadi leluasa memilih. Instrumen trading pun sangat beragam. Jika dulu orang lebih suka jual beli emas, tanah dan rumah sekarang aset trading seperti saham, forex dan kripto yang sedang naik daun.

Artikel kali ini akan membahas soal trading forex vs saham. Mulai dari karakteristiknya, aset yang diperdagangkan, hingga mana yang lebih sesuai untuk trader pemula.

Hal paling mendasar yang perlu diketahui soal trading forex vs saham adalah asetnya. Sesuai dengan namanya, trading forex (foreign exchange) adalah aktivitas memperdagangkan mata uang asing. Kalian bisa mendapat keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli pasangan mata uang tersebut. Sementara itu, trading saham berfokus pada jual beli harga emiten.

Selanjutnya, hal yang membedakan trading forex dan saham adalah aspek-aspek yang perlu dianalisa. Ketika trading, dibutuhkan analisa teknikal dan fundamental. Analisa teknikal trading bisa dibilang sama, karena meliputi pergerakan chart, penggunaan indikator dan cara membaca candlestick.

Perbedaan yang lebih menonjol antara forex vs saham terletak pada analisis fundamentalnya. Seorang trader forex harus memperhatikan berita dari negara asal mata uang yang ditransaksikan serta kebijakan dari bank sentral. Sementara itu, fundamental yang perlu diperhatikan oleh trader saham adalah laba rugi perusahaan, kebijakan pemangku perusahaan, serta kondisi sektor usaha.

Setelah mengetahui perbedaan antara keduanya, bahasan kita berlanjut pada keunggulan antara forex vs saham.

Waktu Yang Fleksibel Pada Trading Forex

Jika bicara soal fleksibilitas waktu, trading forex lebih unggul dari saham karena jam tradingnya lebih panjang. Berbeda dengan pasar saham dalam negeri yang hanya berlangsung selama 8 jam sehari, pasar forex buka 24 jam, 5 hari seminggu, mengikuti sesi trading internasional yang meliputi: sesi Tokyo (Asia), Sydney (Australia), New York (Amerika), dan London (Eropa).

Jika kalian hanya sempat trading di malam hari, bisa memilih untuk masuk pasar ketika sesi Eropa (jam 13.00 WIB hingga 22.00 WIB) atau sesi Amerika (pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB). Yang lebih menariknya lagi, kedua sesi tersebut bisa dibilang sebagai prime time karena volume trading dan volatilitasnya lebih tinggi dibandingkan sesi Asia dan Australia.

Platform Trading Universal

Baik trading saham maupun forex, saat ini telah bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone dan komputer. Keunggulan trading forex dibandingkan saham adalah platform tradingnya yang lebih ramah pemula.

Pada umumnya, trading forex menggunakan platform trading Metatrader atau cTrader. Seorang trader forex tidak akan mengalami kebingungan meskipun mendaftar di banyak broker karena tampilan Metatrader sudah default. Di samping itu, platform trading forex juga lebih mudah untuk dipasangi robot trading (Expert Advisor).

Hal ini berbeda dengan platform trading saham yang sangat beragam dan memiliki ciri khas masing-masing, tergantung pada sekuritas mana kalian mendaftar. Setiap kali membuka akun trading saham, kalian perlu mempelajari lagi dimana letak tombol-tombol eksekusi serta istilah yang mungkin sedikit berbeda antara satu platform dengan platform lainnya.

Modal yang Relatif Terjangkau

Keunggulan forex vs saham selanjutnya terletak pada besarnya modal yang dibutuhkan. Saat ini, telah banyak broker forex yang memberikan penawaran untuk membuka akun mulai dari 1 USD (sekitar 14 ribu rupiah), sementara modal untuk membuka akun trading saham mulai dari 100 ribu rupiah.

Dengan modal yang terbatas, kalian bisa membuka akun trading forex micro atau nano yang lotnya lebih kecil dari 1 USD. Hal ini tentu berbeda dengan trading saham yang minimal lotnya adalah 100 lembar. Jika ingin membeli saham-saham yang cenderung “aman”, biasanya pemula disarankan membeli emiten di LQ45 yang 1 lotnya di atas 50 ribu rupiah.

Di samping itu, banyak juga broker forex yang menyediakan akun bebas deposit atau modal trading gratis melalui kompetisi. Jika kalian jeli dan sering nimbrung di forum-forum trader forex, ada juga kesempatan mendapatkan giveaway saldo trading.

Dibantu oleh Leverage

Berhubungan dengan poin sebelumnya, mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana cara trading forex dengan modal yang mepet. Solusinya adalah dengan menggunakan leverage. Menurut peraturan regulator forex yang berlaku di Indonesia, broker bisa menyediakan leverage sebesar 1:100 hingga 200.

Itu artinya, dengan leverage sebesar 1:100, kalian hanya perlu modal sebesar 1 USD untuk bisa transaksi hingga 100 USD.

Sementara itu, sekuritas (broker saham) tidak menyediakan leverage bagi trader ritel. Saat trading saham, kalian harus memiliki modal sebesar harga saham yang ingin dibeli. Namun perlu diingat juga bahwa leverage yang besar berbanding lurus dengan risikonya. Jadi, kalian harus tetap menggunakan leverage dengan bijak.

Pilihan Instrumen Trading Forex Lebih Banyak

Keunggulan forex vs saham selanjutnya terletak pada pilihan instrumen yang bisa ditransaksikan. Di pasar saham, kita hanya bisa melakukan jual beli aset saham. Per tahun 2021, ada 751 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, pair forex yang bisa ditradingkan sangat beragam dan mencapai ribuan. Selain pair-pair mayor, masih ada juga ratusan pair mata uang dari berbagai negara yang disediakan oleh broker. Kalian juga bisa trading pada instrumen lain seperti komoditas, oil, dan logam mulia untuk memperkaya portofolio trading.

Sekarang kalian sudah tahu keunggulan forex vs saham. Jika kalian punya uang dingin, silakan mencoba keduanya dan tentukan mana yang paling sesuai, asalkan tetap berhati-hati dan bijak dalam mengelola modal.