Hati-Hati dengan Forex Copy

Hati-hati dengan Forex Copy, terutama bagi pemula yang belum paham betul bagaimana cara kerja dan resikonya. Salah memilih platform atau trader, bisa jadi kalian malah Loss banyak loh! Supaya hal tersebut tidak terjadi pada kalian, pelajari dulu tips dan triknya di artikel ini.

Forex Copy atau dikenal juga sebagai Copy Trading cukup populer di kalangan trader pemula, karena memudahkan mereka untuk menikmati potensi profit tanpa perlu pusing-pusing belajar teknik trading rumit.

Konsep yang ditawarkan Forex Copy juga mudah dipahami, sebagai follower kalian hanya perlu memilih akun trader/master. Selebihnya, akun follower secara otomatis akan menyalin eksekusi market order dari akun master, setiap kali posisi trading baru dibuka dan ditutup.

Di atas kertas sih memang konsepnya cukup sederhana, salin market order lalu tunggu sampai profit dapat dicairkan. Namun dalam praktik nyatanya, ternyata Forex Copy tak semudah itu. Masih ada beberapa resiko yang harus dipertimbangkan oleh follower, antara lain adalah:

Penting untuk diketahui, dalam kondisi market dengan volume transaksi tinggi (terutama saat rilis berita penting), ada kemungkinan eksekusi market order akan mengalami delay yang dapat mengakibatkan pergeseran level harga hingga beberapa pip.

Hal ini sangat beresiko terutama pada akun-akun follower yang mengikuti akun master/trader dengan gaya trading Scalping atau News Trading. Bisa jadi posisi trading di akun follower telah mengalami pergeseran yang malah mengakibatkan kerugian, sementara akun master sering membuka dan menutup posisi trading secara agresif di kondisi market tersebut.

Tidak semua data atau portofolio yang terlihat pada platform Forex Copy akan mencerminkan performa di masa mendatang. Meskipun di atas kertas laporan trading mereka sangat memuaskan dan telah berhasil menghasilkan profit berkali-kali lipat dari modal awal, bukan berarti performa tersebut akan terus berulang.

Resiko Forex Copy akan semakin membesar, apalagi bagi follower yang sering berganti-ganti mengikuti akun trader/master karena semata-mata mengejar profit sebesar mungkin dalam waktu secepat-cepatnya. Belum tentu semua akun master yang diikuti tersebut akan menghasilkan profit tinggi dalam waktu yang sama, ada kalanya beberapa posisi trading mengalami floating minus dulu sebelum ditutup pada level yang menguntungkan. Sayangnya, karena terlalu banyak posisi mengalami floating minus, follower malah mengalami kepanikan.

Sebagian besar akun master/ trader akan mengenakan komisi sebagai biaya trading. Besaran komisi tersebut bervariasi karena ditentukan oleh masing-masing trader. Berikutnya, komisi tadi secara otomatis akan mengurangi perolehan keuntungan dari setiap posisi yang sudah terlikuidasi.

Sebagai catatan, masing-masing platform memiliki kebijakan bagi hasil yang berbeda. Umumnya keuntungan follower akan dihitung berdasarkan rasio modal/setoran terhadap ekuitas total akun trader tersebut.

Karena itu, perhatikan baik-baik syarat dan kondisi bagi hasil pada platform Forex Copy serta besar komisi masing-masing akun master. Jangan sampai total biaya lebih besar daripada potensi profit yang akan didapatkan.

Supaya resiko Forex Copy dapat ditangani dengan baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat kalian aplikasikan:

Terutama bagi pemula, hindari akun master yang jelas-jelas punya resiko skor tinggi (jika ada) atau trader yang menggunakan gaya trading News Trading, Scalping dan teknik-teknik trading beresiko tinggi lainnya.

Ciri khas dari akun trader Scalper adalah pembukaan posisi yang cukup banyak dan setiap posisi biasanya hanya ditahan kurang dari 1 hari atau bahkan beberapa menit saja. Sedangkan akun News Trading hanya membuka posisi trading (dalam jumlah/volume tinggi) selama rilis berita tertentu (NFP, CPI, pergantian suku bunga bank sentral, dsb.). Berhati-hatilah juga dengan trader yang menggunakan leverage terlalu tinggi (di atas 1:1.000)

Jangan menginvestasikan seluruh modal hanya pada satu trader saja, karena jika akun trader tersebut mengalami kerugian, resiko kehilangan modal akan lebih tinggi. Lebih baik alokasikan modal pada beberapa trader dengan tipe aset/instrumen trading berbeda, misalnya sebagian modal pada trader Forex, sebagian lagi di trader komoditas, sisanya pada trader kripto. Dengan begitu jika satu trader mengalami Loss, idealnya kerugian masih bisa ditutupi dengan profit dari trader lain.