Sudah Hedging Tapi Masih Kena Stop Out

Sudah Hedging Tapi Masih Kena Stop Out

Share

Dalam dunia trading Forex, manajemen risiko adalah kunci utama, dan salah satu strategi yang sering digunakan adalah "hedging". Hedging melibatkan beberapa posisi trading untuk melindungi posisi dari pergerakan harga yang tidak diinginkan. Selain itu, Spread juga menjadi faktor vital dalam menyeimbangkan potensi keuntungan dan risiko.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun hedging dapat memberikan perlindungan, fenomena "Stop Out" tetap menjadi ancaman yang perlu diatasi. Dengan pemahaman mendalam tentang ketiganya, trader bisa merancang strategi yang lebih jitu untuk menghadapi kompleksitas pasar.

Faktor-faktor Pemicu Stop Out

Stop Out dalam trading Forex terjadi ketika ekuitas (equity) pada akun trading turun di bawah batas tertentu yang ditetapkan oleh broker (umumnya Stop Out broker teregulasi di kisaran 50%). Berikut adalah poin-poin faktor-faktor pemicu Stop Out dalam trading forex:
  • Perubahan Harga yang Signifikan: Pergerakan harga yang tiba-tiba dan besar, terutama berlawanan dengan prediksi trader.
  • Leverage terlalu Tinggi: Penggunaan leverage yang tinggi dapat memperbesar potensi kerugian dan meningkatkan risiko Stop Out. Karena itu tidak disarankan bagi pemula untuk membuka posisi trading dengan Leverage lebih dari 1:50.
  • Kurangnya Manajemen Risiko:Gagal menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif dapat meningkatkan kemungkinan Stop Out.
  • Lot Terlalu Besar: Membuka posisi dengan ukuran yang tidak proporsional terhadap ekuitas akun dapat meningkatkan risiko Stop Out.
  • Kondisi pasar bergejolak (volatilitas tinggi): Peristiwa atau berita mendadak yang meningkatkan volatilitas dapat menyebabkan perubahan harga yang drastis.
pemicu stop out

Dari Mana Perhitungan Stop Out?

Perhitungan Stop Out dalam trading Forex melibatkan pemantauan level margin dan ekuitas akun. Berikut adalah cara umum perhitungan Stop Out:
Margin Level:
Margin Level = (Ekuitas / Used Margin) x 100

Stop Out Level:
Stop Out Level biasanya dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika Stop Out Level adalah 50%, itu berarti broker akan menutup posisi ketika Margin Level mencapai 50%.

Perhitungan Stop Out:
Jika Margin Level turun hingga batas Stop Out Level, sistem akan secara otomatis melikuidasi posisi trading.
Stop Out dapat dihitung dengan rumus:
Stop Out = [(Ekuitas - Used Margin) / Ekuitas] x 100

Contoh:
Misalkan ekuitas akun adalah $5,000 dan margin terpakai (Used Margin) adalah $2,500, maka Margin Level = (5,000 / 2,500) x 100 = 200%.
Jika Stop Out Level adalah 50%, dan Margin Level turun di bawah 50% (floating minus sekitar $3,750), Stop Out akan terjadi.

Ketika Stop Out terjadi, broker akan menutup posisi trading yang paling rugi (floating minus) secara otomatis untuk memulihkan tingkat margin yang aman. Karena itu, penting bagi trader untuk mengetahui berapa batas level Stop Out broker.
contoh stop out

Apakah Hedging Memperbesar Resiko Stop Out?

Hedging dalam forex trading melibatkan pembukaan dua posisi yang berlawanan untuk melindungi trader dari pergerakan harga yang kurang menguntungkan. Meskipun pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi risiko, tetapi strategi hedging juga dapat memperbesar risiko Stop Out dalam beberapa situasi.

Berikut adalah alasan mengapa hedging dapat memperbesar risiko Stop Out:
  • Penggunaan Margin Ganda: Saat melakukan hedging, trader membuka posisi beli dan posisi jual secara bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan margin ganda, karena setiap posisi memerlukan margin tersendiri. Jika margin tidak dikelola dengan hati-hati, hal ini dapat meningkatkan risiko Stop Out.
  • Biaya Trading (Swap dan Spread): Hedging seringkali melibatkan biaya Swap untuk mempertahankan posisi terbuka dalam semalam. Selain itu, setiap pembukaan posisi baru juga akan menambah Spread. Biaya-biaya tersebut dapat mengurangi ekuitas akun, mempengaruhi margin level, dan meningkatkan risiko Stop Out.
  • Kompleksitas Manajemen Risiko: Hedging memerlukan manajemen risiko yang lebih kompleks karena trader perlu memantau dan mengelola dua atau lebih posisi secara bersamaan. Kesalahan dalam manajemen risiko dapat meningkatkan risiko Stop Out.
resiko hedging

Kesimpulan

Secara teori, Hedging cukup populer digunakan sebagai metode untuk mengamankan posisi trading, tapi bukan berarti Hedging tidak memiliki risiko. Justru Hedging akan membuat akun cepat MC atau bahkan kena Stop Out jika trader tidak memahami seluk beluk dari manajemen risiko saat Hedging.

Trader pemula tidak disarankan menggunakan metode Hedging, lebih baik belajar untuk mengontrol resiko per posisi trading )dengan manajemen risiko) sebelum meningkatkan risiko dengan posisi-posisi Hedging.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Kategori

ForexCryptoSaham

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail