Sebagai trader pemula, kalian dapat mencoba beberapa tips sederhana berikut (di akun demo terlebih dulu) untuk mencoba akurasi dan konsistensinya dalam meraih profit.
1. Perhatikan arah trend terkini dan kekuatannya
Arah tren sangat menentukan momentum dan tingkat akurasi dari pola-pola candlestick yang mengikutinya. Umumnya pola candlestick yang terbentuk di puncak tren (bullish maupun tren) menandakan potensi reversal yang cukup tinggi, terutama jika harga telah menyentuh level-level harga Resistance atau Support tertentu.
Kalian juga dapat menggunakan indikator kekuatan trend seperti RSI dan MACD untuk memperkuat akurasi sinyal yang menandakan potensi reversal.
2. Apakah sudah mulai terbentuk pola candlestick keramat?
Misalnya, jika kalian mendapati terbentuknya pola Doji (paling sering muncul) di akhir sebuah trend, tunggu sampai candlestick berikutnya memberikan konfirmasi dari sinyal reversal, bisa jadi konfirmasinya akan membentuk pola Engulfing atau Morning/Evening Star.
Kalian juga dapat menggunakan indikator sederhana seperti Moving Average berperiode tinggi (di atas 50) untuk menyaring kualitas sinyal suatu pola Candle. Jika Pola Candle terbentuk di sekitar garis MA (yang menjadi level Support/Resistance dinamis), maka semakin tinggi pula akurasinya.
3. Buka posisi trading dengan manajemen risiko terkendali
Setelah yakin dengan akurasi dari sinyal pola candle keramat tersebut, kalian dapat membuka posisi trading dengan manajemen resiko terkontrol. Biasanya rasio Risk:Reward diatur di kisaran 1:2 atau 1:3 agar profit masih mampu menutupi posisi-posisi trading yang kurang cuan.