© Indovestory 2025
Share
Web1: Internet Statis Web1, yang muncul pada 1990-an, adalah era internet statis di mana pengguna hanya dapat membaca informasi tanpa adanya interaksi yang signifikan. Situs web pada masa ini bersifat statis dan tidak ada interaksi pengguna yang kompleks.
Web2: Internet Interaktif Web2, yang mulai berkembang pada awal 2000-an, membawa konsep interaktivitas dan user-generated content. Platform media sosial, blog, dan situs berbagi video adalah beberapa contoh aplikasi Web2. Meskipun memberikan lebih banyak interaktivitas, Web2 juga menyebabkan konsentrasi data dan kontrol di tangan beberapa perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Amazon.
Web3: Internet Terdesentralisasi Web3 berfokus pada desentralisasi, keamanan, dan kepemilikan data oleh pengguna. Dengan menggunakan teknologi blockchain, Web3 memungkinkan transaksi dan interaksi peer-to-peer tanpa perlu perantara.
1. Desentralisasi Web3 memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan jaringan yang terdesentralisasi. Ini berarti tidak ada entitas tunggal yang mengontrol jaringan, sehingga mengurangi risiko sentralisasi dan meningkatkan keamanan.
2. Kontrak Pintar Kontrak pintar atau smart contracts adalah program komputer yang berjalan di blockchain dan dieksekusi secara otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi. Ini memungkinkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang lebih efisien dan transparan.
3. Keamanan dan Privasi Dengan enkripsi dan kriptografi yang canggih, Web3 menawarkan tingkat keamanan dan privasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Web2. Data pengguna tidak lagi disimpan di server pusat yang rentan terhadap peretasan.
4. Ekonomi Token Web3 memperkenalkan konsep ekonomi token di mana aset digital dapat dipertukarkan di dalam ekosistem blockchain. Token ini dapat mewakili berbagai aset, termasuk mata uang digital, hak suara, atau akses ke layanan tertentu.
5. Interoperabilitas Web3 memungkinkan berbagai blockchain untuk berinteraksi satu sama lain, menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dan efisien. Ini membuka peluang baru untuk inovasi dan kolaborasi antarproyek blockchain.
1. DeFi (Decentralized Finance) DeFi adalah ekosistem layanan keuangan yang dibangun di atas blockchain. Dengan DeFi, pengguna dapat melakukan transaksi seperti pinjam-meminjam, perdagangan, dan investasi tanpa perantara tradisional seperti bank. Contoh platform DeFi termasuk Uniswap, Aave, dan Compound.
2. NFT (Non-Fungible Tokens) NFT adalah aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan satu sama lain. NFT digunakan dalam berbagai bidang seperti seni digital, game, dan koleksi digital. Platform seperti OpenSea dan Rarible adalah contoh pasar NFT yang populer.
3. DAO (Decentralized Autonomous Organization) DAO adalah organisasi yang dikelola oleh kode komputer melalui kontrak pintar, bukan oleh manusia. Anggota DAO dapat memberikan suara pada keputusan organisasi menggunakan token yang mereka miliki. Contoh DAO termasuk MakerDAO dan Aragon.
Tantangan1. Skalabilitas
Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.
Wed,12 February 2025
Wed,23 October 2024
Tue,24 December 2024
Thu,05 September 2024
Mon,26 August 2024