Dikutip dari Indodax. Nino Fernandez, seorang aktor Indonesia, membuka cerita tentang pengalamannya dalam dunia kripto. Dia mengungkapkan bahwa 99% dari portofolio investasinya berada di kripto, sementara hanya 1% yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun hanya mengandalkan 1% tersebut, Nino masih mampu hidup nyaman, yang mencerminkan betapa besarnya investasi yang telah dilakukannya.Nino juga berbagi cerita tentang hampir meraih jackpot dari investasi kripto LUNA. Namun, sayangnya, ia harus mengalami kerugian akibat stop-loss yang dipasang saat harga mengalami sedikit kenaikan. Meski gagal mencapai jackpot, Nino mengambil pelajaran penting bahwa stop-loss sangat penting untuk menghindari kerugian besar.Nino Fernandez juga membahas visi masa depannya mengenai penggunaan kripto, terutama dalam industri film. Dia percaya bahwa di masa depan, pembayaran akan menjadi lebih mudah dengan borderless payment menggunakan kripto, tanpa perantara seperti bank. Hal ini akan mempermudah investor asing untuk berpartisipasi dalam produksi film di berbagai negara.Nino juga menyoroti potensi blockchain dalam memberikan DNA unik pada setiap produksi film, yang memungkinkan pembayaran langsung kepada pembuat konten tanpa melalui platform pihak ketiga seperti Netflix. Visi Nino adalah agar sistem ini dapat diadopsi secara luas dalam 20 hingga 30 tahun ke depan, dengan pembayaran yang dilakukan secara otomatis menggunakan Bitcoin atau kripto lainnya.Dia juga berbicara tentang rencana masa depan proyeknya, Crew, yang akan menggandeng Lisk sebagai platform layer dua. Fokusnya adalah pada edukasi dan pengembangan proyek di Asia Tenggara dan Afrika, dengan harapan membawa industri film di Indonesia menjadi lebih modern dan terhubung dengan teknologi kripto.Secara keseluruhan, Nino Fernandez menunjukkan antusiasmenya terhadap masa depan kripto dan perannya dalam industri film, dengan harapan besar bahwa teknologi ini akan membawa perubahan positif dan mempermudah kehidupan banyak orang, khususnya di industri kreatif.