Sejarah IHSG, Perjalanan Panjang Indeks Saham Indonesia

Sejarah IHSG, Perjalanan Panjang Indeks Saham Indonesia

Share

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator utama yang mencerminkan kinerja pasar saham di Indonesia. Sebagai barometer ekonomi nasional, IHSG memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan ekonomi dan pasar keuangan Indonesia. Artikel ini akan membahas sejarah IHSG dari awal pembentukannya hingga posisinya saat ini sebagai salah satu indeks saham terkemuka di kawasan Asia Tenggara.

Latar Belakang Pembentukan IHSG

IHSG pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang kini dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat pembentukannya, IHSG dihitung menggunakan nilai dasar 100, yang didasarkan pada harga saham dari 13 perusahaan yang terdaftar di BEJ pada saat itu. IHSG dirancang sebagai indikator untuk mengukur kinerja keseluruhan pasar saham di Indonesia dan menjadi acuan bagi investor dalam menilai kondisi pasar.

Pada awal pembentukannya, IHSG hanya mencakup sebagian kecil perusahaan yang terdaftar di BEJ, namun seiring waktu, jumlah perusahaan yang masuk dalam perhitungan IHSG terus bertambah. Hingga saat ini, IHSG mencakup hampir semua saham yang diperdagangkan di BEI, menjadikannya sebagai indikator yang sangat representatif untuk menggambarkan kondisi pasar saham Indonesia secara keseluruhan.

bursa efek indonesia bei

Perkembangan IHSG di Era 1980-an hingga 1990-an

Pada era 1980-an, ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang signifikan. Kebijakan deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah pada masa itu mendorong pertumbuhan pasar modal. Salah satu kebijakan penting adalah dikeluarkannya Paket Kebijakan 1 Juni 1988 (Pakto 88), yang mempermudah pendirian perusahaan sekuritas dan meningkatkan jumlah perusahaan yang go public. Dampak dari kebijakan ini adalah peningkatan jumlah saham yang terdaftar di bursa, yang berkontribusi pada peningkatan IHSG.

Memasuki era 1990-an, IHSG terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Namun, periode ini juga diwarnai oleh volatilitas tinggi akibat berbagai faktor eksternal, termasuk krisis ekonomi global dan perubahan kebijakan ekonomi dalam negeri. Puncaknya adalah krisis moneter Asia pada tahun 1997-1998, yang menyebabkan IHSG mengalami penurunan tajam. Pada saat krisis, IHSG sempat terjun bebas dari level tertinggi di sekitar 700 poin menjadi di bawah 300 poin. Peristiwa ini menjadi salah satu momen paling kelam dalam sejarah IHSG.

Era Pasca-Krisis dan Kebangkitan IHSG

Setelah krisis moneter 1997-1998, ekonomi Indonesia mulai pulih secara perlahan. Pemerintah dan Bank Indonesia mengambil berbagai langkah untuk menstabilkan ekonomi dan pasar keuangan, termasuk restrukturisasi sektor perbankan dan reformasi di pasar modal. Seiring dengan pemulihan ekonomi, IHSG juga mulai bangkit dari keterpurukannya.

Pada awal 2000-an, IHSG kembali menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi global, masuknya investasi asing, dan peningkatan likuiditas di pasar saham domestik. IHSG mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, dan pada tahun 2007, untuk pertama kalinya, IHSG berhasil menembus level 2.000 poin. Pencapaian ini menandai era baru bagi IHSG sebagai salah satu indeks saham yang diperhitungkan di Asia.

Namun, pada tahun 2008, IHSG kembali mengalami tekanan akibat krisis keuangan global yang dipicu oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat. IHSG mengalami penurunan signifikan, namun kali ini, dengan fondasi ekonomi yang lebih kuat, IHSG mampu pulih lebih cepat dibandingkan pada krisis sebelumnya.

kebangkitan ihsg

Perkembangan IHSG di Era 2010-an Hingga Sekarang

Memasuki era 2010-an, IHSG terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan IHSG adalah stabilitas ekonomi makro Indonesia dan peningkatan kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia. Pemerintah Indonesia juga terus mendorong reformasi di sektor keuangan dan pasar modal, yang berdampak positif terhadap kinerja IHSG.

Pada tahun 2018, IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, menembus level 6.500 poin. Pencapaian ini menunjukkan betapa solidnya pasar saham Indonesia di tengah berbagai tantangan global. Namun, seperti halnya pasar saham lainnya, IHSG juga tidak luput dari dampak berbagai peristiwa global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020.

Pandemi COVID-19 memberikan tekanan besar pada IHSG, yang menyebabkan penurunan signifikan pada awal tahun 2020. IHSG sempat terjun bebas hingga di bawah level 4.000 poin. Namun, dengan upaya pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dan dukungan dari berbagai kebijakan stimulus, IHSG berhasil pulih dan kembali menunjukkan tren positif pada akhir tahun 2020 dan seterusnya.

perkembangan ihsg

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa faktor utama yang sering dibahas oleh para analis dan investor meliputi:
  1. Kondisi Ekonomi Makro: Pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, dan kebijakan fiskal pemerintah adalah faktor-faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Kondisi ekonomi yang stabil dan pertumbuhan yang positif biasanya mendorong kenaikan IHSG.
  2. Arus Investasi Asing: Masuknya investasi asing ke pasar saham Indonesia juga merupakan faktor penting. Ketika investor asing tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, IHSG cenderung mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan saham.
  3. Kondisi Pasar Global: Peristiwa ekonomi dan politik global, seperti krisis keuangan, perang dagang, dan kebijakan moneter di negara-negara besar, juga mempengaruhi IHSG. Volatilitas di pasar global sering kali tercermin dalam pergerakan IHSG.
  4. Kinerja Perusahaan Tercatat: Kinerja keuangan perusahaan yang tercatat di BEI juga sangat mempengaruhi IHSG. Laporan keuangan yang positif dan prospek bisnis yang baik dari perusahaan-perusahaan besar dapat mendorong kenaikan IHSG.

Kesimpulan

IHSG telah melalui perjalanan panjang sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983. Dari sekadar indeks yang mencakup 13 perusahaan, IHSG kini menjadi barometer utama pasar saham Indonesia yang mencakup hampir semua saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Perjalanan IHSG mencerminkan dinamika ekonomi Indonesia dan peran penting pasar saham dalam perekonomian nasional.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan tepat. Meskipun pasar saham selalu memiliki risiko, pemahaman tentang sejarah dan tren IHSG dapat membantu investor dalam merencanakan strategi investasi jangka panjang yang lebih baik. Sebagai salah satu indeks saham terkemuka di Asia Tenggara, IHSG akan terus menjadi pusat perhatian bagi investor domestik dan internasional dalam beberapa tahun ke depan.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Kategori

ForexCryptoSaham

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail