5 Kasus Hack Terbesar Exchanger Crypto, Serangan dan Dampaknya

5 Kasus Hack Terbesar Exchanger Crypto, Serangan dan Dampaknya

Share

Dalam dunia aset digital, serangan siber pada bursa kripto (exchanger) sering kali menjadi masalah besar yang berdampak luas. Seiring dengan meningkatnya popularitas mata uang kripto, risiko peretasan pun turut meningkat, dengan bursa-bursa utama menjadi target utama bagi para hacker. Di artikel ini, kita akan melihat lima kasus peretasan terbesar yang pernah terjadi di exchanger kripto dan dampaknya terhadap industri.

1. Peretasan Mt. Gox (2014) - $450 Juta

Peretasan Mt. Gox pada 2014 adalah salah satu insiden paling terkenal dan merusak dalam sejarah kripto. Pada masa kejayaannya, Mt. Gox menguasai sekitar 70% dari total transaksi Bitcoin global. Namun, pada Februari 2014, perusahaan ini mengumumkan bahwa 850.000 Bitcoin telah hilang, yang bernilai sekitar $450 juta pada waktu itu.

Serangan ini tidak hanya menyebabkan kebangkrutan Mt. Gox, tetapi juga mengguncang kepercayaan terhadap keamanan bursa kripto di seluruh dunia. Peretasan ini diduga terjadi secara bertahap selama beberapa tahun, tanpa terdeteksi oleh perusahaan. Setelah kejadian ini, industri kripto mengalami perubahan besar, dengan bursa-bursa kripto mulai menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat dan regulasi menjadi lebih penting.

peretasan mt. gox

2. Peretasan Coincheck (2018) - $530 Juta

Pada Januari 2018, bursa kripto asal Jepang, Coincheck, mengalami serangan besar yang mengakibatkan hilangnya $530 juta dalam bentuk token NEM. Ini menjadi salah satu peretasan terbesar dalam sejarah kripto, dan menyebabkan guncangan besar di pasar.

Salah satu penyebab utama peretasan ini adalah kelemahan dalam sistem penyimpanan Coincheck, di mana sebagian besar token disimpan dalam hot wallet, yang lebih rentan terhadap serangan dibandingkan cold wallet. Meski Coincheck berjanji untuk mengganti kerugian pengguna, reputasi perusahaan ini tetap terpukul akibat insiden tersebut. Peretasan ini juga memicu perubahan regulasi di Jepang, dengan peningkatan pengawasan terhadap bursa kripto di negara tersebut.

peretasan coincheck

3. Peretasan Binance (2019) - $40 Juta

Pada Mei 2019, bursa kripto terbesar di dunia, Binance, menjadi korban peretasan yang menyebabkan hilangnya 7.000 Bitcoin (senilai sekitar $40 juta pada saat itu). Serangan ini dilakukan melalui eksploitasi berbagai kerentanan dalam sistem keamanan Binance, termasuk pencurian kunci API dan kode otentikasi dua faktor (2FA) dari beberapa pengguna.

Meskipun Binance berhasil mengatasi krisis ini dengan cepat, menggunakan Secure Asset Fund for Users (SAFU) untuk mengganti kerugian pengguna, peretasan ini tetap menjadi pengingat bahwa bahkan platform terbesar sekalipun rentan terhadap serangan. Binance kemudian melakukan audit keamanan menyeluruh dan meningkatkan infrastruktur keamanan mereka untuk mencegah serangan serupa di masa depan.

peretasan binance

4. Peretasan KuCoin (2020) - $275 Juta

Pada September 2020, KuCoin, bursa kripto berbasis di Singapura, diretas dan kehilangan lebih dari $275 juta dalam berbagai aset kripto. Peretas dalam kasus ini berhasil mencuri kunci privat dari hot wallet KuCoin, yang memungkinkan mereka untuk mengakses dan mencuri dana dalam jumlah besar.

Namun, KuCoin bekerja sama dengan perusahaan blockchain dan otoritas keamanan untuk melacak dana yang dicuri. Sebagian besar dana berhasil dipulihkan, dan beberapa proyek blockchain bahkan melakukan hard fork untuk membekukan aset yang dicuri, mencegah peretas untuk mencairkan dana tersebut. Keberhasilan KuCoin dalam memulihkan sebagian besar dana yang dicuri menunjukkan pentingnya kerja sama dalam industri kripto untuk menghadapi ancaman semacam ini.

5. Peretasan Poly Network (2021) - $611 Juta

Pada Agustus 2021, Poly Network, sebuah protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang memungkinkan transfer aset antarblockchain, mengalami serangan besar dengan nilai kerugian mencapai $611 juta. Peretas dalam kasus ini memanfaatkan kelemahan dalam kode smart contract untuk mencuri aset kripto dalam jumlah besar.

Namun, kasus ini memiliki akhir yang tidak biasa. Peretas yang terlibat dalam insiden tersebut kemudian mengembalikan sebagian besar dana yang dicuri, dengan alasan bahwa mereka ingin "menguji" keamanan sistem Poly Network dan tidak berniat untuk benar-benar mencuri. Meskipun sebagian besar dana telah dikembalikan, insiden ini menunjukkan betapa rentannya protokol DeFi terhadap peretasan jika tidak ada audit keamanan yang memadai.

Pelajaran dari Kasus-Kasus Peretasan Terbesar

Dari lima kasus peretasan terbesar di atas, jelas terlihat bahwa keamanan siber menjadi salah satu tantangan terbesar dalam industri kripto. Peretasan sering kali disebabkan oleh eksploitasi kelemahan dalam sistem penyimpanan aset digital, smart contract, atau celah keamanan lainnya. Meskipun teknologi blockchain sendiri dianggap sangat aman, aplikasi dan infrastruktur yang dibangun di atasnya tetap rentan terhadap serangan.

Bursa kripto dan protokol DeFi harus terus meningkatkan standar keamanan mereka untuk melindungi dana pengguna dari serangan siber. Selain itu, banyak bursa sekarang menggunakan cold wallet untuk menyimpan sebagian besar aset, yang lebih sulit diakses oleh peretas. Namun, terlepas dari berbagai langkah keamanan yang telah diambil, peretasan masih bisa terjadi, dan penting bagi bursa kripto untuk siap menghadapi ancaman ini dengan mekanisme perlindungan pengguna yang baik.



Kesimpulan

Lima kasus peretasan terbesar ini menyoroti betapa pentingnya keamanan di industri kripto yang terus berkembang. Kepercayaan pengguna terhadap bursa kripto sangat bergantung pada kemampuan platform untuk melindungi dana mereka dari peretasan. Dengan langkah-langkah keamanan yang lebih kuat, regulasi yang lebih ketat, serta peningkatan kesadaran pengguna tentang pentingnya keamanan aset digital, diharapkan bahwa insiden peretasan besar seperti ini dapat dicegah di masa depan.

Namun, tantangan tetap ada, terutama karena industri kripto masih muda dan terus berkembang. Keamanan harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak yang terlibat, mulai dari bursa kripto hingga pengguna individu, untuk memastikan bahwa industri ini dapat tumbuh dengan aman dan berkelanjutan.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Kategori

ForexCryptoSaham

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail