1. Strategi RSI Overbought dan Oversold
Strategi ini adalah yang paling sederhana dan umum digunakan oleh trader. Dalam strategi ini, trader akan membeli ketika RSI di bawah 30 (oversold) dan menjual ketika RSI di atas 70 (overbought). Meskipun strategi ini mudah diterapkan, penting untuk diingat bahwa pasar tidak selalu mengikuti pola ini secara sempurna. Kadang-kadang, saham yang overbought bisa terus naik, dan saham yang oversold bisa terus turun. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan indikator lain atau melakukan konfirmasi sebelum mengambil keputusan.
2. Strategi Divergence RSI
Divergence terjadi ketika harga saham dan RSI bergerak ke arah yang berlawanan. Ada dua jenis divergence:
- Bullish Divergence: Terjadi ketika harga saham membuat level rendah yang lebih rendah, namun RSI membuat level rendah yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga turun, momentum penurunan melemah, dan kemungkinan akan ada pembalikan ke arah naik.
-
Bearish Divergence: Terjadi ketika harga saham membuat level tinggi yang lebih tinggi, namun RSI membuat level tinggi yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa meskipun harga naik, momentum kenaikan melemah, dan kemungkinan akan ada pembalikan ke arah turun.
3. Divergence merupakan salah satu sinyal yang lebih kuat dibandingkan dengan sinyal overbought dan oversold standar, karena menunjukkan adanya perbedaan antara harga dan momentum pasar.
4. Strategi RSI dengan Time Frame yang Berbeda
Trader sering kali menggunakan RSI pada time frame yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai tren pasar. Misalnya, seorang trader bisa menggunakan RSI dengan periode 14 pada time frame harian untuk mendapatkan sinyal jangka menengah, namun juga memeriksa RSI pada time frame 1 jam untuk sinyal jangka pendek. Dengan cara ini, trader dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi berdasarkan gambaran yang lebih komprehensif.
5. Menggunakan RSI Bersama Indikator Lain
RSI biasanya lebih efektif jika digunakan bersama indikator teknikal lainnya, seperti Moving Average (MA), Bollinger Bands, atau MACD (Moving Average Convergence Divergence). Misalnya, Anda bisa menggabungkan RSI dengan Moving Average untuk mengkonfirmasi tren. Jika RSI menunjukkan kondisi oversold dan harga juga mendekati support Moving Average, maka ini bisa menjadi sinyal yang lebih kuat untuk membeli.