Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Saham BBRI
Terdapat beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan saham BBRI di tahun 2024:
1. Kondisi Makroekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi global, termasuk inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga, telah menekan sektor perbankan di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan adanya ketidakpastian di kalangan investor tentang prospek pertumbuhan ekonomi jangka pendek.
2. Kinerja Keuangan yang Stabil
Meskipun terdapat tantangan makroekonomi, kinerja keuangan BBRI tetap solid. Pada tahun 2023, pendapatan perusahaan mencapai Rp 137,06 triliun, meningkat 8,79% dari tahun sebelumnya. Laba bersih BBRI juga tumbuh sebesar 17,45%, menjadi Rp 60,10 triliun. Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari pasar, BBRI mampu menjaga profitabilitasnya dengan baik.
3. Pertumbuhan Kredit yang Kuat
Salah satu pilar utama kesuksesan BBRI adalah pertumbuhan kreditnya. Hingga kuartal pertama 2024, BBRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 10,89%. Segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap menjadi fokus utama perusahaan, menyumbang 83,25% dari total kredit yang disalurkan. Pertumbuhan kredit yang solid ini berkontribusi terhadap peningkatan aset BBRI yang mencapai Rp 1.989,07 triliun, naik 9,11% YoY.
4. Likuiditas yang Kuat
Meskipun suku bunga tinggi menambah tantangan di sektor perbankan, BBRI tetap optimis bahwa mereka akan mampu mencapai pertumbuhan kredit dua digit hingga akhir tahun. Dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83,28% dan rasio kecukupan modal (CAR) yang solid di level 23,97%, BBRI memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung ekspansi kreditnya.
5. Sentimen Investor
Sentimen pasar juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga saham BBRI. Koreksi tajam pada pertengahan tahun mencerminkan kekhawatiran investor terhadap stabilitas ekonomi jangka pendek. Namun, rekomendasi analis tetap positif dengan target harga berkisar antara Rp 6.400 hingga Rp 7.000 per saham. Banyak analis yang memberikan rekomendasi buy karena melihat potensi pertumbuhan jangka panjang yang masih kuat.