Indikator Teknikal Penjelasan Kairi Relative Index (KRI)

Indikator Teknikal Penjelasan Kairi Relative Index (KRI)

Share

Dalam dunia trading, analisis teknikal memainkan peran penting dalam membantu investor dan trader membuat keputusan yang lebih terinformasi. Salah satu alat analisis teknikal yang sering digunakan untuk mengukur pergerakan harga adalah Kairi Relative Index (KRI). Indikator ini digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu aset sedang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) dengan membandingkan harga saat ini dengan harga rata-rata historisnya. Artikel ini akan membahas apa itu Kairi Relative Index, bagaimana cara kerjanya, serta bagaimana indikator ini dapat dimanfaatkan dalam strategi trading.

Apa Itu Kairi Relative Index (KRI)?

Kairi Relative Index (KRI) adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur deviasi harga aset dari rata-rata pergerakannya. Indikator ini membantu trader untuk menentukan apakah suatu aset sedang berada dalam kondisi overbought atau oversold. KRI pertama kali diperkenalkan oleh para analis teknikal di Jepang dan telah menjadi salah satu alat yang digunakan secara luas di seluruh dunia untuk memprediksi tren pasar.

KRI bekerja dengan menghitung persentase deviasi harga saat ini terhadap moving average (rata-rata bergerak) dari aset tersebut. Dengan memanfaatkan KRI, trader dapat menentukan momen di mana harga suatu aset berada pada titik yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan rata-rata historisnya, yang memungkinkan mereka mengambil keputusan beli atau jual.

apa itu kairi relative index

Cara Kerja Kairi Relative Index (KRI)

Untuk memahami lebih dalam mengenai KRI, penting untuk mengetahui cara kerja dari indikator ini. KRI dihitung dengan menggunakan rumus sederhana berikut:
rumus kri
Ketika KRI menghasilkan nilai positif, ini berarti harga saat ini berada di atas rata-rata pergerakan historis, menunjukkan potensi kondisi overbought. Sebaliknya, nilai negatif menunjukkan bahwa harga berada di bawah rata-rata, mengindikasikan potensi oversold. Nilai KRI yang tinggi atau rendah dapat memberikan sinyal kepada trader untuk melakukan aksi beli atau jual.

KRI dalam Analisis Overbought dan Oversold

Salah satu kegunaan utama Kairi Relative Index adalah membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Ketika suatu aset berada dalam kondisi overbought, artinya harganya sudah naik terlalu cepat dan kemungkinan besar akan mengalami koreksi atau penurunan dalam waktu dekat. Sebaliknya, jika aset berada dalam kondisi oversold, harganya sudah turun terlalu jauh, dan ada potensi untuk mengalami rebound atau kenaikan kembali.
  • Overbought: KRI positif di atas angka tertentu, misalnya +10%, bisa menjadi sinyal bahwa harga aset sudah terlalu tinggi dibandingkan dengan rata-rata historisnya. Trader mungkin mempertimbangkan untuk menjual aset di titik ini untuk menghindari potensi penurunan harga.
  • Oversold: KRI negatif di bawah angka tertentu, misalnya -10%, menandakan bahwa harga aset sudah terlalu rendah. Dalam situasi ini, trader mungkin melihat kesempatan untuk membeli aset dengan harapan harga akan naik kembali.

Namun, perlu diingat bahwa KRI hanya memberikan gambaran tentang posisi harga relatif terhadap rata-rata historisnya. Sinyal ini perlu dikonfirmasi dengan indikator lain atau analisis tambahan sebelum mengambil keputusan investasi.

Kelebihan dan Keterbatasan Kairi Relative Index

Seperti alat teknikal lainnya, KRI memiliki kelebihan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan oleh trader sebelum digunakan dalam strategi trading mereka.

Kelebihan KRI:
  1. Sederhana dan Mudah Dipahami: KRI adalah salah satu indikator yang mudah dipahami bahkan oleh trader pemula. Penghitungan yang relatif sederhana membuat KRI menjadi pilihan yang populer bagi trader yang ingin cepat mendapatkan gambaran tentang tren pasar.
  2. Mengidentifikasi Overbought dan Oversold: KRI sangat efektif dalam memberikan sinyal beli atau jual saat aset berada dalam kondisi ekstrem (overbought atau oversold). Ini memungkinkan trader untuk mengambil tindakan sebelum terjadi koreksi besar.
  3. Penggunaan Universal: KRI dapat digunakan di berbagai pasar, termasuk saham, forex, dan cryptocurrency, sehingga menjadi alat yang fleksibel untuk berbagai jenis aset.

Keterbatasan KRI:

  1. Tidak Memberikan Informasi Tentang Momentum: Meskipun KRI dapat membantu mengidentifikasi apakah suatu aset overbought atau oversold, indikator ini tidak memberikan informasi mendalam tentang momentum harga. Oleh karena itu, penting untuk menggabungkan KRI dengan indikator lain seperti RSI atau MACD untuk mendapatkan analisis yang lebih lengkap.
  2. Sinyal Palsu: Seperti indikator teknikal lainnya, KRI tidak kebal terhadap sinyal palsu, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak. Trader harus berhati-hati dan tidak hanya mengandalkan KRI tanpa konfirmasi dari alat lain.

overbought

Strategi Penggunaan KRI dalam Trading

Agar KRI lebih efektif, ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh trader. Salah satunya adalah dengan menggabungkan KRI dengan indikator teknikal lainnya untuk meningkatkan akurasi sinyal yang dihasilkan.
  1. KRI dan Relative Strength Index (RSI): Menggunakan KRI bersama dengan RSI adalah strategi yang populer. RSI memberikan informasi tambahan tentang momentum pasar, sehingga trader dapat mengonfirmasi sinyal overbought atau oversold dari KRI. Ketika KRI dan RSI sama-sama menunjukkan sinyal oversold, ini bisa menjadi momen yang baik untuk membeli.
  2. KRI dan Moving Average Convergence Divergence (MACD): MACD adalah indikator lain yang sering digunakan bersama KRI. MACD membantu mengukur kekuatan tren, sementara KRI menunjukkan deviasi dari moving average. Kombinasi ini memungkinkan trader untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang arah dan kekuatan tren.
  3. Penggunaan KRI dalam Time Frame Berbeda: KRI dapat diterapkan pada berbagai time frame, dari grafik harian hingga grafik mingguan atau bulanan. Trader yang lebih suka trading jangka pendek mungkin menggunakan KRI pada grafik harian, sementara investor jangka panjang dapat menerapkannya pada grafik mingguan untuk mengidentifikasi tren yang lebih besar.

Studi Kasus: Analisis Pasar Menggunakan KRI

Sebagai contoh, mari kita lihat penerapan KRI pada sebuah aset cryptocurrency seperti Bitcoin. Pada bulan-bulan ketika harga Bitcoin naik tajam, KRI mungkin menunjukkan nilai positif yang sangat tinggi, misalnya +15%. Ini menandakan bahwa Bitcoin berada dalam kondisi overbought, dan trader dapat mengambil keputusan untuk menjual sebagian kepemilikannya sebelum harga terkoreksi. Sebaliknya, ketika pasar mengalami penurunan drastis, KRI mungkin turun hingga -12%, menunjukkan kondisi oversold, di mana trader dapat mempertimbangkan untuk membeli kembali.

Kesimpulan

Kairi Relative Index (KRI) adalah alat yang sederhana namun efektif dalam membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold di pasar. Dengan memahami cara kerja KRI dan menggabungkannya dengan indikator teknikal lainnya, trader dapat meningkatkan kualitas analisis mereka dan membuat keputusan yang lebih terinformasi. Meskipun KRI memiliki keterbatasan, jika digunakan dengan benar, alat ini dapat menjadi komponen penting dalam strategi trading yang sukses.

Ingatlah bahwa tidak ada indikator teknikal yang sempurna, termasuk KRI. Selalu pastikan untuk menggunakan analisis tambahan dan berhati-hati dalam membuat keputusan investasi. Dengan demikian, KRI dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan peluang dan mengurangi risiko dalam trading.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail