Kelemahan Saham CFD yang Harus Anda Pertimbangkan Sebelum Trading

Kelemahan Saham CFD yang Harus Anda Pertimbangkan Sebelum Trading

Share

Trading saham CFD (Contract for Difference) telah menjadi semakin populer di kalangan trader Indonesia karena menawarkan fleksibilitas, leverage tinggi, dan akses ke berbagai pasar global. Namun, di balik semua keunggulan ini, terdapat sejumlah kelemahan yang perlu diperhatikan oleh trader sebelum memutuskan untuk terjun dalam dunia CFD. Artikel ini akan membahas berbagai kelemahan utama saham CFD yang harus Anda pertimbangkan dengan matang sebelum memulai trading, terutama jika Anda masih pemula.

Apa Itu Saham CFD?

Sebelum masuk ke kelemahan saham CFD, penting untuk memahami apa itu CFD. Contract for Difference (CFD) adalah instrumen derivatif yang memungkinkan trader untuk berspekulasi mengenai pergerakan harga aset tanpa harus memiliki aset fisik tersebut. Dalam trading CFD, Anda hanya membeli atau menjual kontrak berdasarkan prediksi pergerakan harga, bukan membeli saham atau aset secara langsung.

Trader CFD bisa mendapatkan keuntungan baik saat harga aset naik maupun turun, tergantung pada posisi yang diambil (buy atau sell). Meskipun kedengarannya sangat menarik, terutama bagi trader jangka pendek, CFD juga memiliki sejumlah kelemahan yang perlu diperhitungkan.

Kelemahan Saham CFD

1. Risiko Leverage yang Tinggi

Salah satu fitur yang paling menarik dari saham CFD adalah leverage. Dengan leverage, Anda hanya perlu menyediakan sebagian kecil dari nilai posisi yang Anda tradingkan. Misalnya, jika leverage yang diberikan adalah 1:10, Anda hanya perlu menyediakan 10% dari nilai posisi total sebagai modal. Ini memungkinkan Anda untuk mengendalikan posisi yang jauh lebih besar dengan modal yang kecil.

Namun, leverage adalah pedang bermata dua. Leverage yang tinggi dapat memperbesar kerugian Anda sama seperti memperbesar potensi keuntungan. Jika pasar bergerak berlawanan dengan prediksi Anda, Anda bisa kehilangan lebih dari modal awal yang Anda setorkan. Hal ini membuat leverage menjadi salah satu risiko terbesar dalam trading CFD. Trader pemula sering kali tergoda untuk menggunakan leverage tinggi tanpa sepenuhnya memahami risiko yang terlibat, yang dapat berakibat fatal.

Sebagai contoh, jika Anda membuka posisi dengan leverage 1:10 dan harga aset turun 10%, maka seluruh modal Anda bisa habis. Oleh karena itu, manajemen risiko yang ketat sangat penting dalam trading CFD untuk mencegah kerugian besar.

risiko leverage yang tinggi

2. Biaya Pembiayaan (Swap) yang Tinggi

Ketika Anda membuka posisi CFD dan menahannya lebih dari satu hari, broker biasanya mengenakan biaya pembiayaan atau biaya swap. Biaya ini diterapkan untuk mempertahankan posisi terbuka semalam, dan jumlahnya tergantung pada besarnya leverage yang digunakan serta durasi waktu posisi tersebut dibuka.

Biaya pembiayaan ini bisa menjadi sangat mahal jika Anda berencana menahan posisi dalam jangka panjang, terutama jika Anda menggunakan leverage tinggi. Dalam beberapa kasus, biaya ini bisa memakan sebagian besar keuntungan Anda atau bahkan mengakibatkan kerugian jika posisi terbuka terlalu lama. Oleh karena itu, CFD lebih cocok untuk trader jangka pendek yang menutup posisi mereka sebelum dikenakan biaya swap.

3. Tidak Ada Kepemilikan Aset Fisik

Dalam trading saham konvensional, ketika Anda membeli saham, Anda sebenarnya memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Hal ini memberikan hak kepada Anda untuk menerima dividen, menghadiri rapat pemegang saham, dan mendapatkan hak suara. Namun, dalam trading CFD, Anda tidak memiliki saham fisik. Anda hanya berspekulasi pada pergerakan harga aset.

Ini berarti Anda tidak akan mendapatkan manfaat dari kepemilikan saham jangka panjang, seperti dividen. Beberapa broker memang menawarkan penyesuaian dividen untuk posisi CFD, tetapi ini tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham nyata. Bagi investor yang menginginkan pendapatan pasif dari dividen, CFD bukanlah instrumen yang cocok.

tidak ada kepemilikan aset fisik

4. Volatilitas Tinggi dan Risiko Margin Call

Pasar keuangan sering kali mengalami volatilitas yang tinggi, terutama dalam situasi ketidakpastian global, seperti krisis ekonomi, konflik geopolitik, atau pandemi. CFD, sebagai instrumen derivatif, sangat sensitif terhadap fluktuasi harga yang tajam. Dalam kondisi pasar yang bergejolak, harga CFD dapat bergerak sangat cepat, yang meningkatkan risiko kerugian besar jika Anda tidak menggunakan manajemen risiko yang baik.

Selain itu, penggunaan leverage juga membuat Anda berisiko mengalami margin call. Ketika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, broker dapat meminta Anda untuk menyetor dana tambahan untuk menjaga posisi tetap terbuka. Jika Anda tidak dapat memenuhi margin call ini, broker akan menutup posisi Anda secara otomatis untuk melindungi dirinya, yang bisa mengakibatkan kerugian yang signifikan.

5. Spread Lebih Lebar dan Biaya Komisi

Salah satu kelemahan lain dalam trading CFD adalah spread yang lebih lebar dibandingkan dengan pasar saham tradisional. Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask) yang ditawarkan oleh broker. Dalam trading CFD, spread sering kali lebih besar daripada saham fisik, yang berarti Anda harus mengatasi selisih ini sebelum bisa mulai menghasilkan keuntungan.

Selain itu, beberapa broker juga mengenakan komisi tambahan untuk setiap transaksi. Biaya ini mungkin terlihat kecil dalam setiap transaksi, tetapi dapat bertambah signifikan jika Anda sering melakukan trading dalam jangka pendek atau harian?. Oleh karena itu, penting untuk memilih broker dengan spread dan komisi yang kompetitif agar biaya ini tidak memakan terlalu banyak dari potensi keuntungan Anda.

spread lebih lebar dan biaya komisi

6. Risiko Broker dan Regulasi

CFD diperdagangkan melalui platform broker, bukan bursa saham terpusat, yang berarti Anda sangat bergantung pada integritas dan keamanan broker yang Anda pilih. Beberapa broker CFD mungkin beroperasi di yurisdiksi dengan regulasi yang longgar atau tidak diawasi oleh otoritas keuangan yang kredibel.

Hal ini meningkatkan risiko penipuan atau masalah likuiditas. Jika broker mengalami masalah keuangan atau terlibat dalam aktivitas yang tidak jujur, dana Anda mungkin tidak aman. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih broker yang teregulasi oleh otoritas keuangan yang terpercaya, seperti Bappebti di Indonesia, FCA di Inggris, atau ASIC di Australia.

7. Kurangnya Transparansi Harga

CFD tidak diperdagangkan di bursa terpusat, sehingga harga yang Anda lihat di platform trading bisa berbeda dengan harga yang terjadi di pasar sebenarnya. Broker CFD sering kali bertindak sebagai market maker, yang berarti mereka menentukan harga bid dan ask sendiri. Hal ini bisa menyebabkan konflik kepentingan, karena broker mungkin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang merugikan trader.

Kondisi ini membuat kurangnya transparansi dalam harga menjadi salah satu kelemahan signifikan dalam trading CFD. Oleh karena itu, trader harus sangat berhati-hati dalam memilih broker yang menawarkan transparansi harga dan tidak terlibat dalam manipulasi harga.

Kesimpulan

Meskipun saham CFD menawarkan peluang besar bagi trader jangka pendek, terutama dengan leverage dan fleksibilitas yang ditawarkan, kelemahannya tidak boleh diabaikan. Risiko leverage yang tinggi, biaya pembiayaan, kurangnya kepemilikan fisik, volatilitas pasar, serta risiko broker merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memulai trading CFD.

Untuk sukses dalam trading CFD, Anda harus memiliki strategi manajemen risiko yang solid, memilih broker yang terpercaya, dan memastikan bahwa Anda sepenuhnya memahami semua risiko yang terlibat. Tanpa persiapan yang matang, CFD dapat menjadi instrumen yang berisiko tinggi, terutama bagi trader pemula.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Kategori

ForexCryptoSaham

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail