Platform Paling Aman Antara Binance VS Coinbase untuk Trading Kripto

Platform Paling Aman Antara Binance VS Coinbase untuk Trading Kripto

Share

Keamanan menjadi salah satu faktor paling penting ketika memilih platform trading kripto. Di tengah meningkatnya popularitas cryptocurrency di Indonesia, semakin banyak investor dan trader yang ingin mengetahui platform mana yang paling aman untuk menyimpan aset digital mereka. Binance dan Coinbase adalah dua bursa kripto terbesar di dunia, dan keduanya menawarkan tingkat keamanan yang tinggi. Namun, masing-masing platform memiliki pendekatan dan fitur keamanan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan keamanan antara Binance dan Coinbase, dari fitur-fitur yang ditawarkan hingga langkah-langkah perlindungan yang mereka ambil untuk menjaga dana pengguna.

Pengenalan tentang Binance dan Coinbase

  1. Binance adalah salah satu bursa kripto terbesar di dunia, didirikan pada tahun 2017. Binance menawarkan berbagai layanan, seperti spot trading, futures, margin trading, hingga staking dan pasar NFT. Platform ini memiliki volume perdagangan yang tinggi dan basis pengguna yang luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, karena Binance menghadapi regulasi ketat di beberapa negara, pertanyaan tentang keamanannya pun sering dibahas.
  2. Coinbase, yang berbasis di Amerika Serikat dan didirikan pada tahun 2012, adalah platform kripto pertama yang terdaftar di bursa saham publik (NASDAQ) dan dikenal karena tingkat keamanan yang tinggi. Coinbase dikenal lebih terstruktur dan diatur ketat oleh otoritas AS, yang membuatnya menarik bagi investor yang mengutamakan compliance dan keamanan. Namun, karena lebih berfokus pada pasar Amerika, ada beberapa perbedaan signifikan dalam layanan dibandingkan Binance.

Fitur Keamanan di Binance dan Coinbase

Kedua platform menawarkan berbagai fitur keamanan untuk melindungi aset pengguna, mulai dari otentikasi dua faktor (2FA) hingga penyimpanan cold storage. Berikut adalah perbandingan fitur keamanan antara Binance dan Coinbase.
1. Otentikasi Dua Faktor (2FA)
  • Binance: Binance menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) sebagai langkah dasar untuk melindungi akun pengguna. Opsi 2FA di Binance dapat diaktifkan menggunakan Google Authenticator atau SMS. Meskipun 2FA dengan SMS sering kali dianggap kurang aman daripada menggunakan aplikasi otentikator, Binance menawarkan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih metode yang nyaman bagi mereka.
  • Coinbase: Coinbase juga menyediakan 2FA melalui Google Authenticator, SMS, atau aplikasi autentikasi lainnya. Namun, Coinbase lebih mendorong penggunaan Google Authenticator atau aplikasi otentikasi serupa karena lebih aman dibandingkan dengan otentikasi SMS. Hal ini menjadikan Coinbase sebagai platform yang lebih ketat dalam mengimplementasikan 2FA, terutama bagi pengguna yang menginginkan tingkat keamanan lebih tinggi.

otentikasi dua faktor
2. Penyimpanan Cold Storage dan Hot Wallet
  • Binance: Binance menyimpan sebagian besar dana pengguna di cold storage (offline), sementara hanya sebagian kecil yang disimpan di hot wallet (online) untuk mendukung aktivitas trading harian. Binance juga memiliki dana cadangan yang disebut SAFU (Secure Asset Fund for Users), yang dapat digunakan untuk mengembalikan kerugian pengguna jika terjadi insiden keamanan.
  • Coinbase: Coinbase juga menggunakan pendekatan serupa dengan menyimpan sekitar 98% dari dana pengguna di cold storage. Coinbase bahkan memiliki asuransi untuk dana yang disimpan di hot wallet, yang melindungi pengguna dari potensi kerugian akibat peretasan. Asuransi ini memberikan perlindungan ekstra dan menjadi nilai tambah dalam aspek keamanan platform.

3. Compliance dan Regulasi
  • Binance: Binance sering menghadapi tantangan regulasi di berbagai negara, termasuk beberapa batasan operasi di Amerika Serikat. Meskipun demikian, Binance telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan compliance, seperti membatasi akses di wilayah tertentu dan memperkenalkan Binance.US untuk pasar Amerika Serikat. Namun, dibandingkan Coinbase, Binance memiliki pendekatan yang lebih fleksibel terhadap regulasi, yang terkadang menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan.
  • Coinbase: Coinbase, sebagai perusahaan publik yang berbasis di Amerika Serikat, diawasi dengan ketat oleh berbagai regulator AS. Coinbase telah memenuhi persyaratan regulasi seperti standar AML (Anti Money Laundering) dan KYC (Know Your Customer), serta mematuhi undang-undang keuangan Amerika Serikat. Kepatuhan Coinbase terhadap regulasi menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi pengguna yang mengutamakan legalitas dan transparansi.

compliance dan regulasi
4. Proteksi dari Serangan Phishing
  • Binance: Binance menyediakan beberapa alat perlindungan dari serangan phishing, seperti anti-phishing code yang dapat diatur oleh pengguna. Kode ini muncul di setiap email resmi Binance, sehingga pengguna dapat memverifikasi keaslian pesan dan menghindari penipuan. Selain itu, Binance juga mengirimkan notifikasi keamanan jika terdeteksi aktivitas mencurigakan di akun pengguna.
  • Coinbase: Coinbase memiliki langkah-langkah keamanan yang serupa, termasuk anti-phishing code dan sistem deteksi aktivitas mencurigakan. Coinbase juga memberi panduan kepada pengguna tentang bagaimana cara mengenali serangan phishing dan melindungi akun mereka. Platform ini menekankan edukasi pengguna untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman keamanan online.

5. Asuransi dan Proteksi Dana Pengguna
  • Binance: Binance memiliki dana cadangan SAFU yang diluncurkan pada 2018 untuk melindungi pengguna dari kerugian akibat peretasan atau insiden keamanan lainnya. Dana ini diambil dari sebagian kecil biaya transaksi yang dikumpulkan dari pengguna dan digunakan sebagai dana perlindungan.
  • Coinbase: Coinbase menawarkan perlindungan yang lebih formal melalui asuransi untuk dana yang disimpan di hot wallet. Asuransi ini mencakup kerugian pengguna akibat peretasan atau insiden keamanan, yang memberikan perlindungan lebih bagi pengguna dibandingkan dana SAFU di Binance.

anti phishing code

Mana yang Lebih Aman untuk Pengguna di Indonesia?

Memilih antara Binance dan Coinbase dalam hal keamanan bergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna. Binance menawarkan fleksibilitas dan fitur keamanan yang cukup baik, seperti dana SAFU dan proteksi dari phishing. Ini menjadi pilihan yang populer di Indonesia karena Binance juga memiliki variasi produk dan volume trading yang tinggi.

Di sisi lain, Coinbase lebih cocok bagi pengguna yang mengutamakan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi. Dengan asuransi untuk hot wallet dan pendekatan keamanan yang terstruktur, Coinbase adalah pilihan yang tepat bagi pengguna yang mengutamakan legalitas dan perlindungan formal atas dana mereka. Namun, karena belum semua layanan Coinbase tersedia di Indonesia, pengguna lokal perlu memeriksa ketersediaan layanan sebelum memutuskan.

Kesimpulan

Baik Binance maupun Coinbase menawarkan keamanan yang andal, namun dengan pendekatan yang berbeda. Binance menyediakan beberapa fitur keamanan yang fleksibel dan dana cadangan melalui SAFU untuk melindungi pengguna. Ini cocok bagi pengguna yang mencari kemudahan akses dan variasi produk. Coinbase, di sisi lain, lebih berfokus pada kepatuhan regulasi dan menawarkan asuransi untuk hot wallet, menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi mereka yang mengutamakan keamanan formal.

Bagi pengguna di Indonesia, memahami perbedaan fitur keamanan ini penting untuk memilih platform yang paling sesuai dengan kebutuhan dan prioritas keamanan masing-masing.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail