Berikut adalah beberapa tips efektif yang bisa membantu trader menghindari fakeout dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading:
1. Gunakan Konfirmasi untuk Menghindari Masuk Terlalu Dini
Salah satu kesalahan umum yang menyebabkan trader terjebak fakeout adalah masuk posisi terlalu dini, tanpa menunggu konfirmasi yang cukup. Berikut beberapa cara untuk menunggu konfirmasi:
- Tunggu Candlestick Penutupan: Pastikan untuk menunggu candlestick menutup di atas atau di bawah level support atau resistance sebelum mengambil posisi. Breakout yang sebenarnya cenderung diikuti oleh candlestick yang kuat, menunjukkan bahwa pergerakan tersebut valid.
- Gunakan Time Frame yang Lebih Tinggi: Di time frame rendah, fakeout lebih sering terjadi karena volatilitas tinggi. Dengan menggunakan time frame yang lebih tinggi, seperti H4 atau harian, trader bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai validitas breakout.
2. Gunakan Indikator Teknikal sebagai Konfirmasi Tambahan
Indikator teknikal dapat menjadi alat tambahan yang efektif untuk memverifikasi apakah breakout tersebut valid atau hanya fakeout. Beberapa indikator yang dapat membantu meliputi:
- Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator yang mengukur kekuatan tren. Jika breakout diikuti oleh nilai RSI yang overbought atau oversold, maka breakout tersebut bisa jadi tidak valid dan mungkin akan berbalik arah.
- Moving Average Convergence Divergence (MACD): MACD juga bisa digunakan untuk memverifikasi breakout. Jika MACD menunjukkan momentum yang sesuai dengan arah breakout, maka ada kemungkinan breakout tersebut valid.
- Volume: Volume merupakan indikator penting untuk melihat kekuatan breakout. Jika breakout diikuti dengan volume tinggi, ini menandakan bahwa pergerakan harga didukung oleh minat pasar yang kuat, mengurangi kemungkinan fakeout.
3. Perhatikan Pola Chart dan Level Kunci
Pola chart dan level kunci seperti support, resistance, serta level Fibonacci retracement adalah alat penting dalam mengidentifikasi kemungkinan terjadinya fakeout. Berikut beberapa tips dalam menggunakan pola dan level kunci:
- Amati Pola Chart yang Mendukung: Perhatikan pola chart seperti double top, double bottom, atau head and shoulders yang sering kali mendahului breakout palsu. Jika pola-pola ini muncul, kemungkinan besar breakout yang terjadi akan berbalik arah.
- Tentukan Support dan Resistance yang Kuat: Level support dan resistance yang signifikan biasanya lebih sulit ditembus, dan breakout yang terjadi di level ini cenderung lebih valid. Trader dapat menggunakan level Fibonacci atau pivot untuk membantu menentukan level kunci yang lebih kuat.
4. Perhatikan Waktu Pasar dan Sentimen Ekonomi
Waktu pasar dan kondisi sentimen ekonomi sering kali memengaruhi munculnya fakeout. Berikut cara menggunakan waktu pasar dan sentimen untuk menghindari fakeout:
- Trading Saat Pasar Likuiditas Tinggi: Fakeout lebih sering terjadi di jam-jam dengan likuiditas rendah. Pastikan untuk melakukan trading saat pasar sedang aktif, seperti sesi London dan New York di pasar forex. Likuiditas yang tinggi membantu mengurangi fluktuasi harga yang tidak terduga.
- Perhatikan Rilis Berita Ekonomi: Berita ekonomi besar seperti data tenaga kerja, suku bunga, atau laporan keuangan perusahaan dapat menciptakan volatilitas tinggi dan memicu fakeout. Jika breakout terjadi menjelang rilis berita besar, ada kemungkinan pergerakan harga tersebut hanya sementara dan bisa berbalik setelah berita dirilis.
5. Gunakan Stop Loss yang Cerdas untuk Membatasi Risiko
Stop loss adalah alat penting untuk membatasi risiko dalam trading, terutama ketika trader terjebak dalam fakeout. Beberapa strategi dalam menggunakan stop loss untuk menghindari fakeout meliputi:
- Atur Stop Loss di Bawah atau Di Atas Level Kunci: Jangan menempatkan stop loss terlalu dekat dengan level entry, karena ini bisa memicu stop hunting. Pasang stop loss sedikit di atas atau di bawah level support atau resistance yang telah ditembus.
- Trailing Stop Loss: Menggunakan trailing stop loss memungkinkan stop loss bergerak seiring dengan harga, sehingga trader dapat mengunci keuntungan sekaligus menghindari risiko kerugian besar jika harga berbalik akibat fakeout.
6. Manfaatkan Teknik Scaling untuk Mengelola Risiko
Teknik scaling adalah strategi di mana trader memasuki posisi secara bertahap, bukannya langsung membuka posisi penuh. Teknik ini dapat membantu trader meminimalkan risiko fakeout dengan cara berikut:
- Masuk Secara Bertahap: Misalnya, jika ingin membuka posisi sebesar 1 lot, trader bisa memulainya dengan 0,5 lot, kemudian menambahkannya saat breakout terbukti valid.
-
Amati Reaksi Pasar: Dengan membuka posisi secara bertahap, trader bisa mengamati bagaimana reaksi pasar terhadap breakout. Jika breakout terlihat valid, mereka dapat menambah posisi. Jika tidak, mereka bisa keluar dengan kerugian minimal.