Konflik Dagang Amerika-Cina yang Mempengaruhi Bitcoin

Konflik Dagang Amerika-Cina yang Mempengaruhi Bitcoin

Share

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah menjadi salah satu faktor utama yang mengguncang pasar keuangan global. Perselisihan ini bukan hanya berdampak pada sektor perdagangan tradisional, tetapi juga memberikan efek signifikan terhadap pasar aset digital seperti Bitcoin. Sebagai aset yang sering dianggap sebagai "emas digital," Bitcoin sering kali mengalami volatilitas tajam saat terjadi ketidakpastian ekonomi. Dengan meningkatnya konflik dagang Amerika-Cina, investor mulai mencari alternatif yang lebih aman, menjadikan Bitcoin sebagai pilihan utama.

Dampak Konflik Dagang AS-China terhadap Harga Bitcoin

Ketidakpastian dalam hubungan dagang antara dua negara ekonomi terbesar di dunia ini telah menimbulkan reaksi beragam di pasar keuangan. Bitcoin, sebagai aset spekulatif dan alternatif dari sistem keuangan tradisional, mengalami kenaikan signifikan setiap kali perang dagang memanas. Harga Bitcoin naik akibat perang dagang karena investor mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ketika ketegangan meningkat, banyak investor global yang mengalihkan dananya ke Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian. Namun, situasi ini juga menyebabkan lonjakan volatilitas yang membuat harga Bitcoin bergerak ekstrem dalam waktu singkat.

Baru-baru ini, Bitcoin mengalami penurunan tajam hingga di bawah US$95.000 pada 9 Februari 2025, setelah muncul laporan bahwa China akan mengenakan tarif impor energi dari Amerika Serikat, termasuk minyak mentah dan gas alam cair. Namun, pada 10 Februari 2025, Bitcoin berhasil pulih ke level US$97.000 setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merespons dengan menetapkan tarif 25% pada impor baja dan aluminium.

dampak konflik dagang as china terhadap harga bitcoin

Bitcoin Menguat di Tengah Ketegangan Perdagangan Global

Dalam kondisi ekonomi global yang tidak stabil, Bitcoin kerap menjadi aset yang menarik bagi investor. Sentimen pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan tarif AS dan China memicu pergerakan harga yang tidak menentu. Banyak analis menilai bahwa lonjakan harga Bitcoin terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap aset digital ini ketika pasar saham dan mata uang fiat mengalami tekanan. Dalam beberapa kasus, Bitcoin bahkan menunjukkan korelasi terbalik dengan aset tradisional seperti saham dan obligasi, yang memperkuat statusnya sebagai aset safe haven.

Meskipun terjadi pemulihan harga, minat investor institusional terhadap Bitcoin masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Indikator utama seperti aliran dana ke ETF Bitcoin dan data pasar derivatif menunjukkan bahwa pembelian dari investor besar masih terbatas. Salah satu indikator utama, yaitu delta skew 25% yang mengukur perbandingan antara opsi jual dan beli, saat ini berada di angka 2%. Data ini menunjukkan kondisi pasar yang netral, namun lebih lemah dibandingkan -5% pada 1 Februari lalu, saat optimisme pasar lebih tinggi.

Selain itu, permintaan untuk kontrak berjangka Bitcoin dengan leverage berada di titik terendah dalam empat bulan terakhir. Premi tahunan Bitcoin futures juga turun ke 8%, lebih rendah dibandingkan 11% pada awal Februari dan masih di bawah ambang batas bullish 10%.

bitcoin menguat di tengah ketegangan perdagangan global

Pengaruh Tarif Impor AS dan China pada Pasar Kripto

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah AS terhadap produk-produk China telah menciptakan ketegangan yang signifikan. Sebagai dampaknya, ekonomi China mengalami tekanan yang berimbas pada investor di seluruh dunia. Banyak investor yang mencari alternatif investasi untuk menghindari dampak dari tarif yang meningkat. Bitcoin menjadi salah satu pilihan utama karena tidak terikat pada regulasi pemerintah mana pun, memungkinkan penggunaannya sebagai alat lindung nilai terhadap kebijakan ekonomi yang tidak menentu.

Secara keseluruhan, meskipun perusahaan Amerika bernama Strategy membeli Bitcoin dalam jumlah besar, dengan total investasi sebesar US$742,3 juta antara 3 hingga 9 Februari, aliran dana ke ETF Bitcoin di Amerika hanya mencapai US$204 juta dalam periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin menarik perhatian investor besar, kondisi ekonomi global masih menahan sentimen positif secara luas.

pengaruh tarif impor as dan china pada pasar kripto

Respon Pasar Kripto terhadap Kebijakan Perdagangan Trump

Pemerintahan Trump dikenal dengan kebijakan perdagangan yang agresif terhadap China, termasuk penerapan tarif tinggi terhadap berbagai produk impor. Kebijakan ini menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan, yang pada akhirnya berdampak pada Bitcoin dan aset kripto lainnya. Beberapa analis melihat bahwa setiap kali ada keputusan besar terkait perdagangan, Bitcoin cenderung mengalami lonjakan atau penurunan tajam. Reaksi pasar kripto terhadap kebijakan ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara geopolitik dan pergerakan harga aset digital.

Pengaruh kebijakan ekonomi AS terhadap Bitcoin semakin terlihat dengan ketidakpastian pasar yang meningkat. Pengenaan tarif baru pada baja dan aluminium meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam mengambil risiko. Banyak investor kripto melihat Bitcoin sebagai aset alternatif yang dapat menjadi tempat perlindungan dari ketidakpastian ekonomi. Selain itu, penundaan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed juga berdampak pada volatilitas pasar kripto.

Lembaga pemeringkat Moody’s mengeluarkan peringatan pada 10 Februari bahwa bank dunia bisa kehilangan peringkat kredit AAA-nya jika lembaga keuangan multilateral mengurangi dukungan. Di sisi lain, McDonald's melaporkan penurunan penjualan sebesar 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya, menambah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global yang berpengaruh terhadap keputusan investasi dalam aset digital seperti Bitcoin.

Analisis Kenaikan Harga Bitcoin Pasca Tarif Baru AS-China

Setiap kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh AS maupun China sering kali diikuti dengan pergerakan signifikan dalam harga Bitcoin. Ketika pemerintah AS meningkatkan tarif impor terhadap barang-barang China, investor global mulai mencari cara untuk mengamankan aset mereka dari potensi penurunan nilai mata uang fiat. Bitcoin, sebagai aset yang tidak terkait langsung dengan kebijakan pemerintah, menjadi pilihan utama. Beberapa analis bahkan menyebut Bitcoin sebagai "mata uang krisis" karena kecenderungannya untuk menguat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Fluktuasi Bitcoin Akibat Perang Dagang Amerika-Cina

Harga Bitcoin cenderung mengalami fluktuasi tajam setiap kali terjadi perkembangan baru dalam perang dagang antara AS dan China. Faktor-faktor seperti ketidakpastian kebijakan, perubahan tarif, serta pernyataan dari pejabat tinggi kedua negara dapat memicu lonjakan atau penurunan harga Bitcoin. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Bitcoin sering disebut sebagai aset yang terdesentralisasi, realitasnya adalah bahwa aset ini tetap dipengaruhi oleh sentimen pasar global.

Kesimpulan

Strategi investasi Bitcoin dalam ketidakpastian ekonomi menjadi semakin penting bagi investor yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar akibat perang dagang Amerika-Cina. Konflik dagang Amerika-Cina telah memberikan dampak besar pada berbagai aspek ekonomi global, termasuk pasar kripto. Bitcoin, sebagai salah satu aset digital paling populer, mengalami perubahan harga yang signifikan akibat ketidakpastian geopolitik. Investor yang mencari perlindungan dari dampak tarif dan kebijakan ekonomi agresif cenderung beralih ke Bitcoin, meningkatkan permintaan dan mendorong harga ke level yang lebih tinggi. Namun, volatilitas yang tinggi juga menjadi tantangan tersendiri bagi investor yang ingin memanfaatkan Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang. Dalam situasi seperti ini, pemahaman mendalam tentang hubungan antara geopolitik dan pasar kripto menjadi kunci bagi para investor untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail