Mengapa Bitcoin (BTC) Anjlok $13.000 dalam Beberapa Hari? Ini 4 Penyebab Utamanya

Mengapa Bitcoin (BTC) Anjlok $13.000 dalam Beberapa Hari? Ini 4 Penyebab Utamanya

Share

Beberapa hari terakhir menjadi periode yang sulit bagi pasar kripto, terutama bagi Bitcoin (BTC), yang mengalami penurunan drastis hampir 13% dalam waktu singkat. Berdasarkan data dari CoinGecko, harga Bitcoin telah turun dari $99.400 pada 21 Februari 2025 menjadi $86.300 per hari ini. Penurunan tajam ini memicu kepanikan di pasar dan membuat investor bertanya-tanya tentang 4 penyebab Bitcoin anjlok secara signifikan. Berikut adalah empat faktor utama yang menyebabkan Bitcoin anjlok dalam beberapa hari terakhir, yang berdampak besar pada harga aset kripto secara global.

1. Peretasan Bybit Senilai $1,49 Miliar Memicu Kepanikan

Salah satu penyebab utama harga Bitcoin anjlok adalah peretasan besar-besaran terhadap platform pertukaran kripto Bybit. Peretasan yang terjadi pada hari Jumat tersebut menyebabkan kerugian senilai $1,49 miliar, yang langsung mengguncang pasar.

Begitu berita peretasan tersebar, harga Bitcoin langsung anjlok lebih dari $2.000, dari hampir $100.000 ke $97.370. Penurunan ini berlanjut selama beberapa jam, hingga akhirnya Bitcoin jatuh ke $94.909, menurut data CoinGecko.

Insiden keamanan seperti ini sering kali menimbulkan ketidakpercayaan terhadap ekosistem kripto, yang berdampak negatif pada harga aset digital, termasuk Bitcoin. Investor menjadi lebih berhati-hati, dan banyak yang memilih untuk menarik dana mereka dari pasar, yang semakin memperburuk kondisi dan mempercepat Bitcoin anjlok lebih dalam.

peretasan bybit senilai

2. Kebijakan Tarif Donald Trump Menambah Tekanan pada Pasar

Selain peretasan Bybit, faktor lain yang mempengaruhi kenapa Bitcoin anjlok adalah kebijakan tarif perdagangan yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, Trump mengumumkan bahwa tarif terhadap impor dari Kanada dan Meksiko akan kembali diberlakukan minggu depan, setelah sebelumnya ditangguhkan selama satu bulan.

Kebijakan ini berdampak besar pada ekonomi global dan menimbulkan kekhawatiran di pasar keuangan, termasuk pasar kripto. Bitcoin sebelumnya telah mengalami pola serupa ketika Trump pertama kali mengumumkan penerapan tarif pada awal Februari, yang menyebabkan harga BTC turun 7,5% ke $91.300. Kini, setelah pengumuman terbaru, harga Bitcoin kembali turun drastis ke bawah $87.000.

Langkah-langkah proteksionis seperti ini sering kali meningkatkan ketidakpastian ekonomi global, yang akhirnya berdampak pada aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya.

kebijakan tarif donald trump menambah tekanan pada pasar

3. Kekhawatiran Inflasi dan Perlambatan Ekonomi AS

Faktor makroekonomi lain yang turut membebani harga Bitcoin adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi di Amerika Serikat. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Layanan AS yang dirilis minggu lalu menunjukkan angka terendah dalam 22 bulan terakhir, mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi AS melambat secara signifikan.

Menurut Aurelie Barthere, Principal Research Analyst di Nansen, pasar saat ini bereaksi terhadap kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Data PMI yang lemah ini juga sejalan dengan proyeksi pertumbuhan PDB AS yang hanya 0,6%, jauh di bawah ekspektasi sebelumnya.

Situasi ini membuat investor lebih berhati-hati dan memilih untuk mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin. Sejarah menunjukkan bahwa saat inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi melambat, investor cenderung beralih ke aset yang lebih stabil, seperti emas, obligasi, dan stablecoin, dibandingkan dengan kripto.

kekhawatiran inflasi dan perlambatan ekonomi as

4. Arus Keluar dari Bitcoin ETF Menambah Tekanan

Selain faktor eksternal seperti peretasan dan kebijakan tarif, pasar juga menghadapi arus keluar besar-besaran dari ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat. Selama enam hari berturut-turut, ETF Bitcoin mencatat net outflows, dengan 10 dari 12 hari terakhir mengalami tekanan jual.

Hari terburuk terjadi pada 24 Februari, di mana lebih dari $516 juta keluar dari dana ETF Bitcoin. Februari kini menjadi bulan dengan kinerja terburuk sejak peluncuran ETF Bitcoin pertama pada Januari 2024.

Arus keluar besar-besaran dari ETF menunjukkan bahwa investor institusional mulai kehilangan kepercayaan terhadap Bitcoin dalam jangka pendek. Tekanan jual ini semakin memperburuk kondisi pasar, yang sebelumnya sudah tertekan akibat peretasan Bybit dan kebijakan ekonomi Trump.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Saat ini, Bitcoin telah menembus level support utama dan keluar dari pola konsolidasi tiga bulannya. Secara teknikal, kondisi ini bisa membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut jika tekanan jual terus berlanjut. Namun, di sisi lain, beberapa investor melihat harga Bitcoin saat ini sebagai peluang beli (buy the dip), mengingat fundamental jangka panjangnya tetap kuat. Sejarah menunjukkan bahwa setelah periode koreksi besar, Bitcoin sering kali mengalami pemulihan signifikan, terutama menjelang halving Bitcoin berikutnya.

Kesimpulan

Jatuhnya harga Bitcoin hingga $13.000 hanya dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk:
  • Peretasan Bybit yang mengakibatkan kepanikan pasar.
  • Kebijakan tarif Donald Trump terhadap Kanada dan Meksiko yang menambah tekanan ekonomi.
  • Kekhawatiran terhadap inflasi dan perlambatan ekonomi AS yang membuat investor lebih berhati-hati.
  • Arus keluar besar-besaran dari ETF Bitcoin, yang memperburuk tekanan jual di pasar.

Pasar kripto selalu mengalami volatilitas tinggi, dan investor disarankan untuk selalu melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi. Apakah Bitcoin akan terus turun atau mengalami pemulihan dalam beberapa hari mendatang? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail