Aset Kripto yang Disimpan Sebagai Cadangan oleh Pemerintah AS

Teknologi keuangan terus berkembang, menjadikan aset kripto sebagai bagian penting dalam sistem ekonomi global. Awalnya dianggap sebagai instrumen spekulatif yang rentan terhadap volatilitas tinggi, aset digital ini kini mulai diakui sebagai instrumen investasi yang memiliki potensi besar. Amerika Serikat (AS), sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, turut merespons tren ini dengan memasukkan beberapa aset kripto ke dalam cadangan strategisnya.

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menjadikan aset kripto sebagai bagian dari cadangan negara mengejutkan banyak pihak. Langkah ini menandai perubahan besar dalam kebijakan pemerintah terhadap regulasi aset digital dan investasi kripto. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai keputusan tersebut, daftar aset kripto yang dipilih, alasan pemilihannya, serta dampaknya terhadap pasar kripto dan ekonomi digital. Selain itu, pembahasan juga mencakup bagaimana pemerintah AS memperoleh aset kripto ini dan implikasi kepemilikannya terhadap masa depan industri kripto serta kebijakan keuangan global.

Pemerintah AS telah lama dikenal sebagai salah satu negara yang aktif dalam regulasi aset digital. Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia ingin memasukkan lima mata uang kripto ke dalam cadangan strategis pemerintah AS. Dalam unggahan di Truth Social pada Minggu (2/3), Trump menyatakan bahwa perintah eksekutifnya mengenai aset digital pada Januari lalu mencakup XRP, SOL, dan ADA sebagai bagian dari cadangan pemerintah. Keputusan ini mengejutkan pasar, terutama karena memilih tiga token yang kurang dikenal, sehingga memicu lonjakan harga mereka.

Kemudian, pada Minggu malam, Trump menambahkan bahwa Bitcoin dan Ether—dua mata uang kripto terbesar—juga akan dimasukkan dalam cadangan tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru, berikut adalah daftar aset kripto pilihan Trump, sesuai urutan yang ia sebutkan:

1. XRP

• Dibuat oleh perusahaan kripto asal AS, Ripple, XRP adalah mata uang kripto terbesar ketiga di dunia dengan $140 miliar token yang beredar dan harga sekitar US$2,40 per token menurut data CoinGecko.
• Ripple mempromosikan XRP sebagai alat untuk mempercepat dan menghemat biaya pengiriman dana di seluruh dunia dibandingkan dengan aset kripto lain seperti Bitcoin.
• Ripple juga aktif dalam lobi politik dan menyumbangkan US$45 juta kepada kelompok yang berusaha memengaruhi pemilu AS demi kepentingan industri kripto.
• Ripple pernah terlibat dalam sengketa hukum panjang dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terkait dugaan penjualan XRP sebagai sekuritas yang tidak terdaftar pada 2012.

2. SOL (Solana)

• SOL adalah token dari blockchain Solana, yang sering digunakan untuk meluncurkan meme coin, termasuk mata uang kripto milik Trump yang diperkenalkan pada Januari lalu.
• Dengan nilai US$73 miliar dalam sirkulasi, SOL adalah mata uang kripto terbesar keenam di dunia.
• Harga SOL anjlok drastis pada 2022 karena asosiasinya dengan Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX yang kini dipenjara akibat skandal keuangan.
• Solana dikenal sebagai saingan Ethereum berkat kecepatannya dalam menangani transaksi dan popularitasnya di pasar NFT.

Pengumuman ini berdampak langsung pada pasar kripto dengan beberapa efek utama:

• Lonjakan harga aset kripto – Harga Bitcoin, Ethereum, dan aset lainnya mengalami kenaikan signifikan setelah berita ini tersebar.
• Peningkatan adopsi oleh institusi – Institusi keuangan besar semakin tertarik untuk berinvestasi dalam aset digital.
• Sentimen positif dari komunitas kripto – Banyak penggiat industri melihat ini sebagai langkah awal menuju adopsi lebih luas oleh pemerintah dan sektor keuangan tradisional.

Sebagian besar aset kripto yang dimiliki pemerintah AS diperoleh melalui dua cara utama:

1. Penyitaan dari Kasus Kriminal – Pemerintah AS telah lama menyita aset kripto dari berbagai kasus kriminal, termasuk penipuan dan perdagangan ilegal.
2. Lelang Aset Kripto oleh Pemerintah AS – Setelah disita, aset kripto ini sering dilelang kepada publik melalui US Marshals Service.

Keputusan ini memiliki beberapa dampak besar, termasuk:

• Meningkatkan legitimasi aset kripto
• Mengurangi volatilitas harga kripto
• Mendorong regulasi aset digital yang lebih jelas
  

Keputusan AS untuk menyimpan aset kripto dalam cadangan negara menandai perubahan besar dalam cara negara melihat aset digital. Dengan langkah ini, legitimasi aset kripto semakin kuat dan adopsi oleh institusi keuangan serta negara lainnya kemungkinan akan meningkat. Dengan regulasi yang lebih jelas dan pemahaman lebih luas tentang manfaat teknologi blockchain, aset kripto dapat menjadi bagian integral dari sistem keuangan global di masa depan.