Mengenal Floating Spread dalam Trading Forex

Mengenal Floating Spread dalam Trading Forex

Share

Trading forex melibatkan berbagai biaya, salah satunya adalah spread. Spread merupakan selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli) dalam suatu pasangan mata uang. Jenis spread yang umum digunakan oleh broker forex terdiri dari fixed spread dan floating spread forex. Memahami kedua jenis spread ini sangat penting bagi trader untuk mengoptimalkan strategi dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang floating spread forex, termasuk cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, serta strategi terbaik dalam menghadapinya. Selain itu, kita juga akan membahas bagaimana spread memengaruhi eksekusi order, biaya transaksi, dan performa trading jangka panjang.

Apa Itu Floating Spread Forex?

Floating spread forex adalah jenis spread yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Tidak seperti fixed spread yang tetap, floating spread bisa melebar atau menyempit tergantung pada faktor-faktor seperti volatilitas pasar, likuiditas, dan berita ekonomi.

Sebagai contoh, dalam kondisi pasar normal dengan likuiditas tinggi, floating spread bisa sangat kecil, misalnya 0.1 pip untuk pasangan mata uang utama seperti EUR/USD. Namun, saat terjadi peristiwa ekonomi besar atau volatilitas tinggi, spread bisa melebar drastis hingga puluhan pips.

Floating spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask) yang berubah-ubah sesuai kondisi pasar. Saat volatilitas rendah, spread cenderung lebih kecil dibandingkan fixed spread, sehingga menguntungkan bagi trader scalper dan day trader. Namun, saat volatilitas tinggi, spread dapat melebar secara signifikan, meningkatkan risiko trading forex.

Cara Kerja Floating Spread dalam Forex

Floating spread forex dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
  1. Likuiditas Pasar: Semakin banyak partisipan yang melakukan transaksi dalam pasangan mata uang tertentu, semakin kecil spread-nya.
  2. Volatilitas: Saat volatilitas tinggi, seperti ketika rilis berita ekonomi penting atau krisis keuangan, spread bisa melebar.
  3. Jam Trading: Spread biasanya lebih kecil saat sesi perdagangan London dan New York karena tingginya volume transaksi, sementara pada sesi Asia spread cenderung lebih besar.
  4. Jenis Broker: Broker ECN (Electronic Communication Network) dan STP (Straight Through Processing) biasanya menawarkan floating spread yang lebih ketat dibandingkan dengan broker market maker.

cara kerja floating spread dalam forex

Kelebihan dan Kekurangan Floating Spread Forex

Kelebihan Floating Spread Forex
  • Spread lebih kecil saat kondisi pasar stabil, memungkinkan biaya trading yang lebih rendah dibandingkan fixed spread.
  • Mendekati harga pasar yang sesungguhnya, sehingga lebih transparan dan akurat untuk eksekusi order.
  • Cocok untuk strategi trading jangka pendek seperti scalping dan day trading karena spread yang kecil saat kondisi normal.
  • Biaya trading lebih transparan karena spread berubah secara real-time tanpa markup tersembunyi dari broker.
  • Ideal untuk trader jangka panjang karena biayanya lebih rendah di saat pasar stabil.
  • Dapat dimanfaatkan dalam kondisi pasar yang likuid, terutama saat sesi perdagangan Eropa dan Amerika.


Kekurangan Floating Spread Forex
  • Spread bisa melebar secara tiba-tiba saat volatilitas tinggi, yang dapat meningkatkan biaya trading secara signifikan.
  • Kurang cocok untuk scalping saat volatilitas tinggi karena spread yang tiba-tiba melebar dapat meningkatkan risiko trading.
  • Tidak selalu konsisten, sehingga trader harus selalu waspada terhadap fluktuasi biaya transaksi mereka.
  • Dapat memengaruhi kecepatan eksekusi order pada broker tertentu, terutama saat kondisi pasar tidak stabil.
kelebihan dan kekurangan floating spread forex

Strategi Menghadapi Floating Spread Forex

Untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dari floating spread forex, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Pilih Broker dengan Spread Kompetitif

Pilih broker forex yang menawarkan floating spread rendah dengan transparansi harga yang jelas. Periksa juga apakah broker memiliki kebijakan markup spread yang dapat meningkatkan biaya trading.

2. Trading di Waktu dengan Likuiditas Tinggi

Hindari trading di jam-jam dengan likuiditas rendah, seperti saat pergantian sesi atau akhir pekan. Sebaiknya lakukan trading saat sesi London dan New York overlap untuk mendapatkan spread yang lebih ketat.

3. Gunakan Stop Loss yang Memadai

Karena floating spread bisa melebar tiba-tiba, gunakan stop loss yang lebih longgar agar tidak terkena stop-out akibat lonjakan spread sesaat.

4. Gunakan Akun ECN atau STP

Akun ECN biasanya menawarkan floating spread yang lebih rendah dibandingkan akun market maker. Meskipun ada komisi tambahan, biaya keseluruhan bisa lebih murah dalam kondisi pasar normal.

5. Hindari Trading Saat Rilis Berita Besar

Event seperti pengumuman suku bunga, data NFP (Non-Farm Payroll), dan laporan inflasi bisa menyebabkan spread melebar secara drastis. Jika tidak terbiasa dengan volatilitas tinggi, sebaiknya hindari trading saat berita besar rilis.

6. Gunakan Indikator untuk Menganalisis Pergerakan Spread

Gunakan indikator volatilitas seperti Bollinger Bands atau ATR (Average True Range) untuk memahami bagaimana spread bisa berubah dalam kondisi pasar tertentu.

strategi menghadapi floating spread forex

Floating Spread Forex vs. Fixed Spread: Mana yang Lebih Baik?

Baik floating spread forex maupun fixed spread memiliki kelebihan masing-masing. Fixed spread lebih cocok untuk trader pemula yang ingin biaya trading tetap dan terhindar dari fluktuasi spread. Sementara itu, floating spread lebih sesuai untuk trader berpengalaman yang ingin biaya lebih rendah dalam kondisi pasar normal.

Jika Anda seorang day trader atau swing trader, floating spread mungkin lebih menguntungkan karena spread lebih kecil dalam kondisi pasar yang stabil. Namun, bagi trader dengan strategi scalping, fixed spread bisa lebih aman karena tidak perlu khawatir dengan pelebaran spread tiba-tiba.

Kesimpulan

Floating spread forex adalah model spread yang berubah-ubah tergantung pada likuiditas pasar dan volatilitas. Meskipun bisa memberikan keuntungan berupa biaya trading yang lebih rendah dalam kondisi pasar normal, floating spread juga memiliki risiko pelebaran yang harus diwaspadai.

Untuk memanfaatkan floating spread secara optimal, trader harus memilih broker terpercaya, trading di jam yang likuid, serta menggunakan strategi yang tepat untuk menghindari lonjakan biaya akibat spread yang melebar. Dengan pemahaman yang baik, floating spread bisa menjadi keuntungan bagi trader yang ingin memaksimalkan potensi profit mereka dalam dunia forex trading.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail