Peringatan Pasar Bitcoin (BTC) Dikeluarkan Setelah Harga Tembus $88.000

Pasar aset kripto kembali mengalami pergerakan signifikan setelah Bitcoin tembus $88.000 pada awal pekan ini. Lonjakan harga yang tajam ini memicu keluarnya peringatan dari para analis dan platform pemantau data on-chain. Pasalnya, lonjakan harga tersebut disertai dengan peningkatan open interest (OI) yang sangat tinggi, mengindikasikan tingginya aktivitas leverage di pasar derivatif.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di balik lonjakan harga Bitcoin ini? Apakah ini menjadi sinyal positif untuk tren bullish jangka panjang atau justru mengindikasikan risiko koreksi tajam di waktu dekat?

Bitcoin, sebagai mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, mencatatkan pemulihan yang signifikan setelah sempat mengalami penurunan pada akhir pekan. Dari titik terendah di $83.804 pada hari Minggu, harga Bitcoin naik drastis dan menyentuh level tertinggi intraday di $88.804 pada hari Senin.

Selama akhir pekan, Bitcoin cenderung bergerak di kisaran $85.000. Namun, tekanan dari kekhawatiran investor terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi makro AS membuat pergerakan harga menjadi stagnan. Kembalinya arus beli di awal minggu berhasil memicu reli yang membawa harga Bitcoin menembus level psikologis $88.000.

Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin tercatat naik sebesar 4,24% dalam 24 jam terakhir dan berada di level $88.599. Kenaikan harga ini juga diiringi oleh penguatan mayoritas altcoin lainnya, mencerminkan sentimen pasar yang kembali optimis.

Seiring dengan kenaikan harga Bitcoin, lonjakan signifikan juga terjadi pada data open interest (OI) di pasar derivatif. Menurut data dari CryptoQuant, saat Bitcoin tembus $88.000, total OI mencapai lebih dari $32 miliar, sebuah rekor tertinggi baru untuk pasar derivatif Bitcoin.

Open interest merupakan jumlah total kontrak berjangka (futures) atau opsi (options) yang masih terbuka atau aktif di pasar. Ketika OI meningkat bersamaan dengan harga yang naik, hal ini bisa mengindikasikan meningkatnya minat beli dan ekspektasi positif dari para trader. Namun, peningkatan OI yang terlalu tinggi juga bisa menandakan bahwa banyak trader menggunakan leverage yang berisiko tinggi.

CryptoQuant memperingatkan bahwa kondisi seperti ini berpotensi menimbulkan likuidasi massal apabila harga mengalami koreksi tajam. Pasalnya, posisi leverage yang tinggi akan terpaksa ditutup secara otomatis jika harga bergerak berlawanan dari posisi yang diambil oleh trader.

CryptoQuant menekankan bahwa kondisi pasar saat ini berada dalam titik krusial. Jika momentum bullish terus berlanjut, FOMO (fear of missing out) bisa mendorong harga naik secara parabolik dalam jangka pendek. Namun, jika tekanan beli tidak mampu dipertahankan, pasar bisa memasuki fase koreksi yang cukup tajam.

Ketika leverage mendominasi pasar, sedikit perubahan dalam sentimen atau aksi ambil untung (profit-taking) bisa memicu serangkaian likuidasi yang berakibat pada penurunan harga yang cepat dan tajam. Oleh karena itu, para pelaku pasar diimbau untuk lebih waspada dan tidak terpancing euforia sesaat.

Lonjakan open interest Bitcoin sebagian besar berasal dari aktivitas trading di Binance, bursa kripto terbesar di dunia. Berdasarkan laporan dari CoinGlass, kontrak futures BTC-USDT di Binance mengalami lonjakan OI sebesar hampir 7.000 BTC atau sekitar $614,6 juta dalam sesi perdagangan Senin pagi.

CoinGlass melalui akun resminya menyampaikan bahwa peningkatan ini menjadi sinyal kuat akan datangnya volatilitas tinggi di pasar. "Ini adalah pertanda bagus, volatilitas akan datang," tulis CoinGlass dalam unggahannya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sedang bersiap untuk pergerakan besar dalam waktu dekat, baik ke arah atas maupun bawah.

Selain itu, funding rate di Binance juga tercatat tetap positif. Funding rate adalah biaya yang dibayarkan oleh trader yang mengambil posisi long kepada trader short dalam kontrak perpetual futures. Funding rate positif berarti trader bullish mendominasi pasar dan bersedia membayar biaya tambahan untuk mempertahankan posisi mereka.

Implikasi dari funding rate yang tetap positif menunjukkan bahwa sentimen pasar masih berpihak pada kenaikan harga. Namun, kondisi ini juga menegaskan bahwa banyak posisi leverage long yang terbuka, sehingga meningkatkan risiko jika terjadi pembalikan arah harga.

Kenaikan tajam harga Bitcoin hingga menembus $88.000 memang membawa optimisme baru bagi para investor dan pelaku pasar. Namun, lonjakan open interest yang signifikan serta dominasi posisi leverage menjadi dua faktor penting yang perlu diperhatikan.

Meskipun potensi untuk kenaikan lanjutan tetap terbuka, risiko koreksi akibat over-leverage juga semakin tinggi. Dalam kondisi pasar seperti ini, sangat penting bagi trader dan investor untuk terus memantau data-data penting seperti open interest, funding rate, dan volume perdagangan secara real-time.

Dengan Bitcoin tembus $88.000 dan volatilitas yang diperkirakan meningkat dalam waktu dekat, kewaspadaan adalah kunci utama untuk menjaga portofolio tetap aman dan terhindar dari risiko likuidasi mendadak.

Apakah ini awal dari bull run baru atau hanya lonjakan sementara sebelum koreksi? Yang jelas, semua mata saat ini tertuju pada Bitcoin dan pergerakannya dalam beberapa hari ke depan.