Efek Tarif Trump, Pasar Saham Catat Kenaikan Tertinggi Sejak Dua Dekade

Efek Tarif Trump, Pasar Saham Catat Kenaikan Tertinggi Sejak Dua Dekade

Share

Efek tarif Trump terhadap pasar saham langsung terasa pada Rabu (9/4/2025), ketika bursa saham Amerika Serikat (AS) melonjak tajam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan tarif impor selama 90 hari untuk sebagian besar negara. Kebijakan ini mengejutkan pelaku pasar yang sebelumnya cemas akibat memanasnya tensi perang dagang global. Sentimen positif ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh kebijakan tarif terhadap arah pasar modal.

Menurut laporan The Wall Street Journal, efek tarif Trump terhadap pasar saham mendorong Indeks Nasdaq melonjak 12%, menjadi kenaikan harian tertinggi sejak Januari 2001. Indeks S&P 500 juga melesat 9,5%, sebuah pencapaian yang tak terlihat sejak krisis keuangan global tahun 2008. Lonjakan ini mencerminkan reaksi kuat dari pelaku pasar terhadap perubahan kebijakan fiskal dan perdagangan luar negeri.

Sementara itu, Indeks Dow Jones naik 7,9% atau 2.963 poin dalam sehari, mencatat lonjakan poin terbesar sepanjang sejarah indeks tersebut, menurut data dari Dow Jones Market Data. Aksi beli besar-besaran menunjukkan bahwa investor menyambut baik keputusan penundaan tarif yang diumumkan secara mendadak. Ini memperkuat peran kebijakan tarif sebagai salah satu penggerak utama dalam volatilitas pasar saham.

Sentimen Pasar Berubah Usai Pengumuman Trump

Aksi beli besar-besaran di pasar saham dimulai setelah unggahan Presiden Trump di platform Truth Social pada pukul 13.00 waktu New York. Dalam unggahan itu, Trump menyebut bahwa 75 negara memilih untuk bernegosiasi daripada membalas kebijakan tarif AS. Ia pun menyatakan bahwa tarif timbal balik akan diturunkan menjadi 10% dan penundaan diberlakukan selama 90 hari, efektif segera.

Kebijakan tersebut langsung memicu lonjakan tajam pada ketiga indeks utama AS. Efek tarif Trump terhadap pasar saham terbukti memberikan sentimen positif secara instan, yang mendorong rally hingga sesi penutupan malam waktu setempat. Kontrak berjangka untuk Nasdaq, Dow Jones, dan S&P 500 terus menunjukkan penguatan. Pengaruh kebijakan ini menunjukkan bagaimana perubahan tarif impor dapat mengguncang indeks saham secara global.

Trump juga menekankan pentingnya menjaga ketenangan pasar, sementara Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional tetap kuat dan stabil. Hal ini turut memperkuat kepercayaan investor akan arah kebijakan pemerintah, serta memperjelas efek tarif Trump terhadap pasar saham secara menyeluruh.

sentimen pasar berubah usai pengumuman trump

Resesi Dibatalkan, Optimisme Pasar Meningkat

Sebelum kebijakan baru ini diumumkan, CEO JPMorgan Jamie Dimon sempat mengingatkan akan kemungkinan terjadinya resesi. Namun, setelah penundaan tarif diumumkan, Goldman Sachs segera mencabut prediksi resesi mereka, mencerminkan betapa kuatnya efek tarif Trump terhadap pasar saham dan ekonomi secara luas. Optimisme ini turut memicu kenaikan sektor-sektor defensif dan saham blue chip.

Meski begitu, tidak semua tarif dibatalkan. Trump tetap menaikkan tarif untuk produk impor asal China menjadi 125%, berlaku seketika. Sebagai respons, pemerintah China juga menaikkan tarif atas barang-barang asal AS dari 34% menjadi 84%. Ketegangan dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu masih terus berlangsung dan menjadi faktor penting dalam fluktuasi pasar keuangan.

resesi dibatalkan optimisme pasar meningkat

Pasar Obligasi dan Global Ikut Terpengaruh

Selain saham, pasar obligasi pemerintah AS juga ikut bereaksi. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun sempat menyentuh 4,47% sebelum turun ke 4,41% setelah lelang surat utang berjalan sukses. Namun, yield tetap naik sekitar 42 basis poin dalam tiga hari terakhir, menandakan tekanan yang masih terasa dari kebijakan sebelumnya. Ini menunjukkan bagaimana efek tarif Trump terhadap pasar saham juga turut berimbas ke pasar surat utang dan instrumen keuangan lain.

Efek kebijakan tarif AS juga menyebar ke bursa global. Pasar saham Jepang anjlok 3,9%, sementara indeks utama di Eropa turun 3,5% di tengah kekhawatiran akan stabilitas perdagangan internasional. Negara-negara mitra dagang AS kini tengah memantau perkembangan lebih lanjut dari kebijakan yang diumumkan Trump, memperkuat narasi efek global kebijakan proteksionis.

pasar obligasi dan global ikut terpengaruh

Saham Teknologi Jadi Pemenang Utama

Lonjakan terbesar terjadi pada saham-saham teknologi unggulan. Nasdaq mencetak kenaikan harian terbesar kedua dalam sejarahnya, didorong oleh kapitalisasi pasar tambahan lebih dari US$1,8 triliun dari kelompok "Magnificent Seven". Hal ini menunjukkan bahwa efek tarif Trump terhadap pasar saham juga mendorong sektor teknologi sebagai penerima manfaat utama.

Saham Nvidia naik 19% dengan lonjakan nilai pasar sebesar US$440 miliar, disusul Tesla yang melesat 23%. Apple dan Meta juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 15%. Sektor teknologi menjadi pemimpin reli pasar, menegaskan bahwa pelaku pasar menaruh harapan besar terhadap keberlanjutan kebijakan dagang yang lebih bersahabat.

Efek Tarif Trump ke Aset Lain: Dolar, Emas, dan Minyak

Efek tarif Trump terhadap pasar saham juga dirasakan di pasar komoditas. Indeks Dolar WSJ sempat menguat namun kemudian sedikit melemah sepanjang hari. Harga emas mencatatkan hari terbaiknya sejak 2023, dengan kontrak berjangka menyentuh sekitar US$3.100 per troy ounce. Investor beralih ke aset aman di tengah ketidakpastian jangka panjang terkait kebijakan tarif dan geopolitik.

Harga minyak mentah AS pun turut menguat lebih dari 4%, ditutup pada US$62,35 per barel. Stabilitas global menjadi perhatian utama setelah kebijakan Trump, dengan pejabat senior Jepang menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam menghadapi dampak tarif AS. Ini mengindikasikan bahwa efek tarif Trump terhadap pasar saham juga turut membentuk arus modal dan pergerakan harga komoditas utama dunia.

Secara keseluruhan, efek tarif Trump terhadap pasar saham menunjukkan betapa kuatnya pengaruh kebijakan perdagangan terhadap sentimen investor dan pergerakan pasar global. Meskipun memberi dorongan jangka pendek, para analis masih menanti kepastian arah kebijakan jangka panjang dari Gedung Putih. Reaksi pasar yang cepat ini menegaskan pentingnya memperhatikan perkembangan kebijakan fiskal dan ekonomi makro dalam menentukan strategi investasi yang adaptif.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail