Tarif Trump Ditunda, IHSG Langsung Rebound

Tarif Trump Ditunda, IHSG Langsung Rebound

Share

Pasar keuangan global kembali menunjukkan geliat positif setelah pengumuman mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda pemberlakuan tarif impor selama 90 hari ke depan. Langkah ini langsung disambut euforia oleh pelaku pasar, termasuk di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan signifikan, menandai rebound yang kuat setelah sebelumnya tertekan oleh ketidakpastian global. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai dampak dari penundaan tarif tersebut terhadap IHSG, reaksi pasar secara umum, serta analisis sentimen dan strategi investasi ke depan.

Reaksi Pasar Global dan Domestik

Begitu kabar penundaan tarif diumumkan, pasar saham di berbagai belahan dunia langsung mencatatkan penguatan. Indeks S&P 500 di AS melonjak hampir 10%, sementara Nasdaq mencatatkan kenaikan harian tertinggi sejak tahun 2001. Tak kalah positif, IHSG pun menguat hampir 3% dalam satu hari perdagangan, dipimpin oleh sektor keuangan, teknologi, dan barang konsumsi.

Investor melihat keputusan ini sebagai sinyal positif bahwa ketegangan dagang dapat mereda, meskipun sifatnya sementara. Rupiah juga mengalami penguatan terhadap dolar AS, mencerminkan arus modal asing yang kembali masuk ke pasar Indonesia. Saham-saham big caps seperti BBCA, BBRI, dan TLKM menjadi favorit investor karena dianggap paling stabil di tengah dinamika global.

Tak hanya investor institusi, para investor ritel juga mulai kembali menunjukkan optimisme. Hal ini tercermin dari peningkatan aktivitas transaksi di platform perdagangan saham daring. Kembalinya kepercayaan investor ritel dapat menjadi katalis tambahan bagi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.

reaksi pasar global dan domestik

Kebijakan Tarif Trump

Kebijakan tarif impor yang dicanangkan oleh Trump sebelumnya telah menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan dunia. Tarif terhadap produk China, misalnya, telah dinaikkan hingga 125%, memicu respons negatif dari berbagai negara. Namun, dalam keputusan terbarunya, Trump menunda pemberlakuan tarif baru kepada sejumlah negara mitra dagang utama, kecuali China.

Langkah ini diyakini sebagai manuver politik menjelang pemilu, sekaligus sebagai upaya menenangkan pasar yang sempat goyah. Penundaan ini mencerminkan ketidakkonsistenan kebijakan dagang AS, yang sejak awal era pemerintahan Trump memang bersifat proteksionis dan kerap berubah-ubah. Oleh karena itu, meskipun pasar menyambut positif kabar penundaan tarif, banyak analis menilai euforia tersebut harus disikapi dengan kewaspadaan.

Di sisi lain, penundaan tarif ini juga membuka ruang bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk memaksimalkan ekspor mereka ke pasar Amerika Serikat dalam jangka pendek. Namun, strategi jangka panjang perlu disusun untuk menghadapi kemungkinan berlanjutnya ketidakpastian global.

kebijakan tarif trump

Analisis Teknis dan Sentimen Pasar

Secara teknikal, rebound IHSG membuka peluang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar, terutama bagi mereka yang sebelumnya mengambil sikap wait and see. Indeks yang sempat turun ke level support 6.900 kini mengarah ke resistance di kisaran 7.200. Volume perdagangan yang meningkat menandakan minat beli kembali menguat, menjadi sinyal awal pemulihan pasar yang lebih luas.

Sektor yang mengalami penguatan signifikan antara lain sektor teknologi, keuangan, dan barang konsumsi. Kenaikan harga saham di sektor ini juga didorong oleh ekspektasi pemulihan ekonomi pascapenundaan tarif, serta kinerja emiten yang tetap solid di tengah ketidakpastian global.

Sentimen investor juga mulai bergeser dari pesimistis menjadi optimistis. Namun demikian, tetap ada unsur kehati-hatian yang muncul, terutama dari investor institusi. Banyak analis menyarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham, dengan mengutamakan fundamental yang kuat serta sektor-sektor defensif seperti infrastruktur, telekomunikasi, dan barang kebutuhan pokok.

analisis teknis dan sentimen pasar

Perbandingan dengan Kebijakan Tarif Sebelumnya

Jika menilik ke belakang, kebijakan serupa pernah diterapkan pada 2018–2019 ketika perang dagang AS–China mencapai puncaknya. Saat itu, IHSG mengalami volatilitas tinggi, dan banyak investor mengalami kerugian besar karena tidak mempersiapkan strategi lindung nilai (hedging) yang memadai.

Namun, perbedaannya kali ini adalah kesiapan pasar dalam merespons. Saat ini, investor lebih tanggap terhadap dinamika geopolitik dan makroekonomi global. Teknologi dan akses informasi yang semakin maju membuat reaksi pasar lebih cepat dan terkendali. Ditambah lagi, kondisi fundamental Indonesia yang relatif lebih stabil dibandingkan masa lalu memberikan bantalan yang cukup kuat bagi pasar modal domestik.

Selain itu, pelaku pasar kini memiliki lebih banyak instrumen untuk mitigasi risiko, seperti produk derivatif, ETF, dan reksa dana berbasis pasar uang. Semua ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia kini lebih matang dalam menghadapi tekanan eksternal.

Kesimpulan

Penundaan tarif oleh Presiden Trump memberikan angin segar bagi pasar keuangan global dan domestik. IHSG mencatat rebound yang signifikan, didorong oleh sentimen positif dan aliran modal asing yang kembali masuk. Penguatan juga diperkuat oleh respons cepat investor ritel dan institusi yang melihat peluang jangka pendek di tengah ketidakpastian global.

Namun, investor tetap perlu waspada terhadap potensi perubahan kebijakan secara tiba-tiba. Ketidakpastian global belum benar-benar hilang, dan gejolak geopolitik masih berpotensi mengganggu stabilitas pasar.

Strategi yang disarankan adalah tetap selektif dalam memilih saham, fokus pada sektor-sektor defensif dan emiten dengan fundamental kuat, serta memanfaatkan analisis teknikal untuk menentukan titik masuk dan keluar yang optimal. Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang disiplin, momen seperti ini bisa menjadi peluang emas bagi investor yang cermat dan siap menghadapi dinamika pasar keuangan.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail