Faktor Penting Penggerak Bull Market Monumental

Faktor Penting Penggerak Bull Market Monumental

Share

Bull market dalam dunia kripto selalu menjadi momen yang dinantikan oleh investor dan trader. Periode ini ditandai dengan lonjakan harga aset secara konsisten dalam jangka waktu tertentu, menciptakan euforia dan peluang profit yang signifikan. Namun, di balik setiap bull market monumental, selalu ada faktor penyebab bull market yang menjadi pemicunya. Salah satu yang paling kuat dan sering kali diabaikan adalah kebijakan ekonomi makro, khususnya pelonggaran moneter seperti quantitative easing (QE).

Ekonomi Makro: Landasan Bull Market yang Kuat

Ketika lanskap ekonomi makro bersahabat, pasar kripto cenderung menunjukkan performa yang lebih solid. Ini bukan hanya tentang kenaikan harga semata, tetapi juga soal kestabilan dan keberlanjutan tren naik. Dalam kondisi ekonomi yang mendukung, bull market bisa bergerak lebih dari sekadar "berdenyut"—ia bisa bergemuruh dan mengangkat kapitalisasi pasar secara keseluruhan.

Sejak bear market pada tahun 2022, nuansa mendukung seperti ini terasa semakin jarang. Ketidakpastian global, inflasi yang tinggi, dan kebijakan moneter ketat membuat pasar kripto bergerak lambat. Meski begitu, sejarah menunjukkan bahwa faktor makro tertentu dapat menjadi pemantik luar biasa bagi bull market. Tanpa dukungan faktor makro yang solid, pertumbuhan kripto cenderung terbatas dan bersifat jangka pendek.

landasan bull market yang kuat

QE: Katalis Utama Bull Market Terbesar

Menurut analis kripto populer, Miles Deutscher, bull market terbesar dalam sejarah Bitcoin dan aset kripto lainnya terjadi ketika kebijakan QE diaktifkan. QE adalah kebijakan moneter di mana bank sentral, seperti Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed), menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke pasar dengan cara membeli aset keuangan, menurunkan suku bunga, dan menciptakan kondisi investasi yang lebih mudah.

Kebijakan ini biasanya diterapkan saat ekonomi mengalami stagnasi atau saat terjadi krisis, seperti yang terjadi pada awal pandemi Covid-19. Kala itu, The Fed menggelontorkan dana besar-besaran untuk menyelamatkan ekonomi AS. Hasilnya? Pasar saham dan kripto melonjak tinggi, dan Bitcoin mencapai puncak harga dalam struktur bull market double-top di tahun 2021.

Fenomena ini bukan kebetulan. Dalam periode QE, akses modal menjadi lebih mudah, suku bunga rendah membuat investor mencari alternatif imbal hasil yang lebih tinggi, dan aset berisiko seperti kripto menjadi sangat menarik. Ini menjadikan QE sebagai faktor penyebab bull market yang sangat signifikan.

katalis utama bull market terbesar

Perubahan Arah: Dari QE ke QT

Namun, setelah ekonomi mulai pulih, muncul tantangan baru berupa inflasi tinggi. Untuk menanggulanginya, The Fed mulai menarik kembali stimulusnya dan beralih ke kebijakan quantitative tightening (QT). Strategi ini bertolak belakang dari QE—The Fed menjual aset-asetnya untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengendalikan inflasi.

Kebijakan QT mulai diterapkan sejak tahun 2022, bertepatan dengan fase awal bear market kripto. Tak hanya itu, suku bunga pun mulai dinaikkan secara bertahap, menciptakan tekanan ganda pada pasar aset berisiko. Dengan berkurangnya likuiditas dan meningkatnya biaya pinjaman, investor menjadi lebih berhati-hati, dan gairah terhadap aset kripto pun mulai meredup.

Fakta menarik: garis penurunan likuiditas dari The Fed nyaris tak pernah berhenti sejak kebijakan QT dimulai. Hal ini mencerminkan pendekatan agresif bank sentral dalam menekan inflasi, meskipun itu berarti mengorbankan pertumbuhan di sektor investasi berisiko.

Bitcoin Masih Bertahan, Tapi Belum Monumen

Meski tekanan berat terus berdatangan sejak 2022, Bitcoin dan beberapa altcoin utama tetap mampu bangkit. Bitcoin menunjukkan resilien yang luar biasa dengan tetap mempertahankan posisi di atas support kunci. Namun, dibandingkan dengan bull market sebelumnya, reli harga yang terjadi kini belum mencapai level monumental. Volume perdagangan dan sentimen pasar belum mencapai puncak seperti tahun 2020-2021.

Banyak pengamat pasar percaya bahwa tanpa adanya pelonggaran kebijakan moneter seperti QE, pasar kripto akan sulit untuk mengalami lonjakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasar membutuhkan katalis kuat dari sisi makro yang mampu mendorong minat beli secara masif dan berkelanjutan.

Dengan kata lain, agar bull market bisa kembali menguat secara luar biasa, dibutuhkan faktor pendukung yang solid dari sisi makroekonomi—dan dalam hal ini, QE adalah kandidat terkuat sebagai faktor penyebab bull market monumental.

perubahan arah dari qe ke qt

Harapan Kembali Muncul: Inflasi Mulai Mereda

Berita baiknya, inflasi di Amerika Serikat saat ini menunjukkan tren penurunan. Beberapa data CPI (Consumer Price Index) menunjukkan bahwa laju inflasi mulai terkendali. Jika tren ini berlanjut, maka The Fed berpeluang untuk melonggarkan kembali kebijakan moneternya. Banyak pelaku pasar berspekulasi bahwa ini bisa menjadi titik balik menuju fase quantitative easing baru.

Jika hal ini terjadi, maka likuiditas pasar akan kembali meningkat, dan selera risiko investor pun akan tumbuh. Ini membuka pintu bagi aset kripto untuk kembali mencatatkan reli besar-besaran dan membawa pasar memasuki bull market fase berikutnya. Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa skenario soft landing ekonomi yang diiringi dengan pelonggaran kebijakan moneter bisa menjadi pemicu bull market berikutnya. Dengan demikian, peran QE tidak bisa diabaikan dalam kerangka besar siklus pasar kripto.

Kesimpulan

Dalam dunia kripto yang sangat volatil, penting untuk memahami bahwa harga tidak hanya dipengaruhi oleh tren teknikal atau sentimen sesaat. Faktor penyebab bull market yang paling berdampak justru datang dari kebijakan makroekonomi seperti QE. Sejarah membuktikan bahwa saat likuiditas pasar tinggi dan suku bunga rendah, aset berisiko seperti Bitcoin mampu mencetak pertumbuhan eksponensial.

Kini, dengan inflasi yang mulai terkendali dan harapan akan kembalinya kebijakan pelonggaran, bull market monumental bisa saja kembali terjadi. Investor yang memahami dinamika ini akan memiliki keunggulan dalam mengambil keputusan investasi yang strategis.

Yang perlu kita lakukan hanyalah memperhatikan sinyal dari The Fed—karena ketika QE kembali, bukan tidak mungkin reli besar akan kembali mengguncang pasar kripto dan menciptakan momentum investasi yang luar biasa.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail