GBP/USD Melemah Imbas Anjloknya Iklim Bisnis Inggris

GBP/USD Melemah Imbas Anjloknya Iklim Bisnis Inggris

Share

Pasangan mata uang GBP/USD tercatat melemah signifikan pada perdagangan Rabu, 30 April 2025. Pergerakan GBP/USD hari ini turun lebih dari 0,5% dan mendekati level psikologis 1.3300. Melemahnya Poundsterling terjadi di tengah memburuknya iklim bisnis Inggris dan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi negara tersebut.

Sentimen Bisnis Inggris Melemah Tajam

Data terbaru dari Lloyds Business Barometer menunjukkan penurunan sentimen bisnis Inggris sebesar 10% dibanding bulan sebelumnya, turun ke level 39%—terendah dalam tiga bulan terakhir. Ini menjadi penurunan paling tajam sejak Juni 2022. Banyak pelaku usaha mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya biaya operasional, disrupsi rantai pasok, serta kenaikan tarif perdagangan yang mempersulit aktivitas ekspor dan distribusi.

Survei ini juga sejalan dengan data PMI Inggris pekan lalu, yang mencerminkan perlambatan signifikan dalam aktivitas bisnis. Ketidakpastian politik pasca-Brexit, inflasi yang masih tinggi, dan arah kebijakan fiskal yang belum stabil turut menekan kepercayaan pelaku usaha. Kombinasi faktor-faktor tersebut mendorong aksi jual terhadap Poundsterling, sehingga menekan nilai tukarnya terhadap mata uang utama lainnya.

sentimen bisnis inggris melemah tajam

BoE Diperkirakan Pangkas Suku Bunga

Melemahnya pergerakan GBP/USD hari ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Bank of England (BoE) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Pasar uang memperkirakan probabilitas tinggi untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin dalam rapat kebijakan BoE pada 8 Mei 2025. Selain itu, sekitar 20% pelaku pasar memperkirakan pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin jika tekanan ekonomi terus meningkat.

Langkah pelonggaran moneter ini dipandang sebagai respons terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi dan masih lemahnya daya beli konsumen. Namun, suku bunga yang lebih rendah juga dapat menurunkan daya tarik Pound terhadap mata uang seperti Dolar AS, yang masih didukung oleh pertumbuhan ekonomi solid dan suku bunga tinggi dari The Fed.

Prediksi pergerakan GBP/USD minggu ini cenderung bearish, dengan tren pelemahan Pound yang kemungkinan berlanjut jika BoE memberi sinyal lebih dovish dari perkiraan.

boe diperkirakan pangkas suku bunga

Ketidakpastian dalam Negosiasi Perdagangan

Di luar isu kebijakan moneter, pelaku pasar juga mencermati perkembangan dalam negosiasi perdagangan Inggris-AS yang tengah berlangsung. Pemerintah Inggris kini gencar mendesak Amerika Serikat agar menurunkan atau menghapus tarif impor terhadap produk asal Inggris, yang selama ini menghambat daya saing ekspor dan memperbesar tekanan bagi produsen dalam negeri.

Namun kenyataan di lapangan tidak semudah harapan. Pernyataan sebelumnya dari mantan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Inggris sebagai “mitra dagang yang sangat baik” ternyata tak diikuti oleh kebijakan yang konsisten. Pemerintah AS justru tetap memberlakukan bea masuk universal sebesar 10% terhadap berbagai produk Inggris, menambah beban pada sektor industri.

Di saat yang sama, Inggris juga masih bernegosiasi dengan Uni Eropa untuk menyederhanakan hambatan perdagangan pasca-Brexit. Hambatan seperti peraturan bea cukai, standar produk yang berbeda, dan ketentuan logistik telah menyebabkan terganggunya aliran barang dan meningkatnya biaya distribusi.

Menurut Michael Pfister, analis Commerzbank, “Tarif adalah skenario terburuk bagi Pound.” Pandangan ini mempertegas sensitivitas tinggi Poundsterling terhadap ketidakpastian perdagangan dan kebijakan proteksionis yang bisa memicu arus keluar modal.

ketidakpastian dalam negosiasi perdagangan

Dampak Terhadap Pelaku Pasar

Pergerakan GBP/USD hari ini menjadi cerminan penting bagi trader dan investor untuk tidak mengabaikan sinyal-sinyal fundamental yang sedang berkembang. Dalam kondisi pasar yang tidak menentu seperti sekarang, volatilitas GBP/USD diperkirakan akan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Analis merekomendasikan pendekatan konservatif, dengan fokus pada manajemen risiko yang ketat. Posisi beli terhadap Pound dinilai berisiko kecuali muncul data ekonomi positif atau sikap hawkish dari BoE. Sementara itu, peluang trading jangka pendek untuk posisi jual masih terbuka, terutama jika pelemahan Pound berlanjut seiring tekanan domestik.

Pelaku pasar juga disarankan memantau indikator ekonomi utama seperti inflasi, tingkat pengangguran, belanja konsumen, dan neraca perdagangan Inggris. Data-data ini akan menjadi penentu arah kebijakan BoE selanjutnya serta sentimen pasar global terhadap GBP.

Kesimpulan

Pergerakan GBP/USD hari ini menggambarkan tekanan yang kompleks dari berbagai faktor: penurunan tajam dalam sentimen bisnis, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh BoE, serta ketidakpastian dari sisi hubungan perdagangan internasional. Semua ini menyatu dalam dinamika yang menekan nilai tukar Poundsterling dan mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman.

Dengan prospek ekonomi Inggris yang masih rentan dan kebijakan moneter yang cenderung melonggar, para pelaku pasar disarankan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan. Potensi rebound tetap ada, namun sangat bergantung pada arah data makroekonomi dan sikap kebijakan bank sentral dalam beberapa minggu ke depan.

Untuk saat ini, fokus pasar tetap tertuju pada hasil rapat kebijakan BoE dan perkembangan terbaru dari negosiasi dagang lintas negara, yang keduanya akan sangat menentukan arah pergerakan GBP/USD ke depan.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail