Jarang Disadari! Free Float Saham Bisa Tentukan Arah Harga Saham

Jarang Disadari! Free Float Saham Bisa Tentukan Arah Harga Saham

Share

Banyak investor pemula terlalu fokus pada laporan keuangan, tren harga, atau sentimen pasar tanpa mempertimbangkan satu faktor penting: free float saham. Padahal, aspek ini bisa menjadi kunci dalam memahami mengapa harga saham bisa naik drastis atau justru stagnan dalam jangka waktu lama.

Bukan hanya trader profesional, investor institusi pun menjadikan free float sebagai salah satu indikator utama sebelum memutuskan masuk ke suatu saham. Maka dari itu, memahami apa itu free float saham dan bagaimana dampaknya terhadap likuiditas serta arah harga saham menjadi sangat krusial untuk meningkatkan kualitas keputusan investasi Anda.

Apa Itu Free Float Saham?

Secara sederhana, free float saham adalah jumlah saham suatu emiten yang tersedia dan dapat diperdagangkan secara bebas oleh publik di pasar. Artinya, saham-saham ini tidak dimiliki oleh pemegang saham pengendali, institusi besar, atau pihak-pihak yang cenderung tidak menjual sahamnya dalam waktu dekat.

Sebagai contoh: jika sebuah perusahaan memiliki total 1 miliar lembar saham, namun 700 juta lembar dimiliki oleh pemegang saham mayoritas yang tidak aktif di pasar, maka hanya 300 juta lembar yang tergolong free float. Saham inilah yang benar-benar beredar dan menjadi objek transaksi harian di bursa efek.

Mengapa Free Float Saham Penting untuk Investor?

Free float saham menjadi indikator penting untuk mengukur likuiditas saham. Saham dengan free float tinggi cenderung lebih mudah dibeli dan dijual dengan harga wajar karena volume transaksinya besar dan persebaran kepemilikannya luas. Sebaliknya, saham dengan free float rendah biasanya lebih rentan terhadap manipulasi harga, volatilitas tinggi, dan spread harga jual-beli yang besar.

Beberapa alasan mengapa Anda harus memperhatikan free float:
  • Harga saham bisa digerakkan dengan volume kecil, jika free float-nya sangat rendah.
  • Risiko gorengan saham lebih tinggi di saham dengan free float kecil.
  • Likuiditas rendah membuat investor kesulitan keluar saat kondisi pasar memburuk.

mengapa free float saham penting untuk investor

Contoh Kasus: Saham dengan Free Float Rendah vs Tinggi

Bayangkan dua skenario berikut:
  1. Saham A hanya memiliki 10% free float. Artinya, dari total 1 miliar saham, hanya 100 juta yang bisa diperjualbelikan di pasar. Jika ada satu investor besar yang membeli 20 juta saham, harga bisa melonjak drastis karena supply terbatas.
  2. Saham B memiliki 60% free float atau 600 juta lembar saham yang beredar di pasar. Dalam kondisi ini, harga cenderung lebih stabil dan sulit dimanipulasi karena jumlah saham yang tersedia sangat besar.

Inilah mengapa saham-saham dengan free float tinggi, seperti saham blue chip, lebih diminati investor institusional. Stabilitas harga dan kedalaman pasar menjadi daya tarik utama.

Bagaimana Cara Mengecek Free Float Saham?

Untuk mengetahui free float suatu saham, Anda bisa mengakses website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Di bagian profil perusahaan tercatat, terdapat data mengenai persentase kepemilikan publik dan non-pengendali yang bisa digunakan sebagai acuan.

Langkah-langkah:
  • Buka situs www.idx.co.id
  • Cari nama emiten atau kode saham yang ingin dianalisis
  • Klik bagian “Laporan Keuangan & Informasi Publikasi”
  • Lihat data pemegang saham dan jumlah saham publik

Sebagai panduan umum, saham dengan free float di atas 40% dianggap memiliki likuiditas yang baik. Namun, angka ini bisa berbeda tergantung sektor dan ukuran kapitalisasi pasar.

bagaimana cara mengecek free float saham

Strategi Investasi Berdasarkan Free Float Saham

Mengetahui data free float saham tidak cukup—Anda juga harus mengintegrasikannya dalam strategi investasi. Berikut panduannya:
  • Free float kecil (<20%): Cocok untuk trader berpengalaman yang siap menghadapi volatilitas ekstrem dan spekulasi jangka pendek. Hindari jika Anda adalah investor konservatif.
  • Free float sedang (20–40%): Potensi naik masih ada, tapi tetap waspada terhadap likuiditas. Cocok untuk swing trader dan investor yang siap mengambil risiko menengah.
  • Free float tinggi (>40%): Ideal untuk investasi jangka panjang karena risiko manipulasi harga lebih rendah. Saham-saham ini biasanya berasal dari perusahaan besar dengan reputasi kuat.

Menggabungkan analisis free float dengan analisis fundamental dan teknikal akan memberikan gambaran yang lebih utuh terhadap potensi dan risiko suatu saham.

strategi investasi berdasarkan free float saham

Kesimpulan

Di tengah ramainya dunia saham, free float saham sering kali luput dari perhatian padahal pengaruhnya sangat besar terhadap arah pergerakan harga. Dengan memahami konsep ini, Anda bisa menghindari saham-saham yang mudah digoreng serta membangun portofolio yang lebih sehat dan terukur.

Sebelum membeli saham berikutnya, tanyakan pada diri Anda: “Seberapa besar saham ini bisa diperdagangkan di pasar? Siapa saja pemegang saham terbesarnya?” Jangan hanya tergoda angka profit atau tren jangka pendek, tapi lihat struktur saham secara menyeluruh.

Free float saham bukan sekadar angka—ini adalah kunci stabilitas dan keamanan investasi Anda.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang saham mana saja yang memiliki free float ideal atau ingin belajar strategi analisis saham yang lebih dalam, jangan ragu untuk follow blog ini dan bagikan artikel ini ke sesama investor.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail