Harga Bitcoin Hampir Tembus Rekor! Ini 5 Tanda Bullish dan 2 Risiko yang Perlu Diwaspadai

Harga Bitcoin Hampir Tembus Rekor! Ini 5 Tanda Bullish dan 2 Risiko yang Perlu Diwaspadai

Share

Beberapa pekan terakhir menunjukkan lonjakan signifikan pada harga Bitcoin. Setelah sempat terpuruk di bawah $75.000 pada awal April, kini harga bitcoin terbaru hanya terpaut 2% dari rekor tertingginya sepanjang masa (ATH). Kenaikan ini memunculkan kembali optimisme pelaku pasar yang sebelumnya sempat khawatir bahwa bull run telah berakhir.

Pergerakan harga yang mendekati puncak ini tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah indikator on-chain dan teknikal yang menunjukkan bahwa sentimen pasar saat ini tengah mengarah ke zona optimis. Namun, di tengah tren positif ini, penting bagi investor untuk tetap mempertimbangkan potensi risiko koreksi yang bisa saja terjadi.

Artikel ini mengulas lima indikator utama yang mendukung tren bullish Bitcoin serta dua faktor risiko yang perlu diwaspadai oleh investor.

5 Tanda Bullish yang Menguatkan Tren Kenaikan Harga Bitcoin

1. Aksi Akumulasi dari Whale dan Investor Besar

Akumulasi besar-besaran dari investor institusi menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak harga bitcoin terbaru. Menurut laporan dari Lookonchain, lebih dari $250 juta BTC telah dikumpulkan oleh para whale hanya dalam beberapa hari. Kegiatan ini menunjukkan kepercayaan tinggi dari investor kelas kakap terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.

Biasanya, aksi beli dari kelompok ini memicu keyakinan lanjutan dari investor ritel, menciptakan efek berantai yang mendongkrak permintaan di pasar. Ketika minat beli meningkat, harga pun terdorong naik secara alami.

2. Dukungan Institusional: MicroStrategy dan Metaplanet

Kepercayaan terhadap Bitcoin semakin diperkuat dengan langkah dua perusahaan besar. MicroStrategy, yang selama ini dikenal sebagai pemegang korporasi Bitcoin terbesar di dunia, baru saja menambah portofolionya dengan pembelian BTC senilai $750 juta. Tak kalah menarik, perusahaan teknologi asal Jepang, Metaplanet, juga membeli lebih dari 1.000 BTC seharga $104 juta.

Dukungan dari dua korporasi ini tidak hanya mencerminkan optimisme investor besar, tetapi juga memberi sinyal ke pasar bahwa Bitcoin semakin dilirik sebagai aset lindung nilai dan investasi strategis.

aksi akumulasi dari whale dan investor besar
3. Arus Dana Masuk ke ETF Bitcoin

ETF berbasis Bitcoin terus menarik minat investor. Sejak awal Mei, data dari Farside menunjukkan bahwa hanya empat dari 25 hari perdagangan yang mengalami net outflow. Sisanya, mayoritas menunjukkan arus masuk bersih dengan total yang kini telah menembus angka $3,3 miliar.

Fakta ini menunjukkan bahwa instrumen investasi tradisional pun kini semakin terbuka terhadap Bitcoin. Arus masuk ke ETF turut memberikan dukungan likuiditas serta memperkuat posisi harga di pasar spot.

4. Partisipasi Luas dari Semua Jenis Wallet

Tren bullish Bitcoin kali ini bukan hanya digerakkan oleh pemain besar. Menurut analisis on-chain dari Glassnode, dompet kecil hingga menengah juga menunjukkan peningkatan aktivitas pembelian.

Keterlibatan aktif dari berbagai jenis wallet ini mencerminkan adopsi yang makin inklusif. Jika tren ini terus berlanjut, pasar akan menjadi lebih sehat dan stabil karena tidak hanya bergantung pada satu segmen investor.

5. Sentimen Pasar Semakin Positif

Optimisme juga tercermin dari perilaku investor yang menarik BTC dari bursa ke wallet pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang berniat memegang Bitcoin dalam jangka panjang.

Selain itu, indikator rasio Market Value to Realized Value (MVRV) masih berada di zona aman. Artinya, meskipun harga meningkat, Bitcoin belum memasuki fase overvaluation seperti yang biasa terjadi saat pasar euforia berlebihan.

partisipasi luas dari semua jenis wallet

2 Risiko yang Masih Mengintai Harga Bitcoin

1. Indikator RSI Menunjukkan Kondisi Overbought

Salah satu indikator teknikal penting yang perlu dicermati adalah Relative Strength Index (RSI). Menurut analis kripto Ali Martinez, RSI harian menunjukkan bahwa pasar saat ini berada pada kondisi overbought atau jenuh beli.

Kondisi seperti ini biasanya diikuti oleh fase konsolidasi atau koreksi harga, karena trader jangka pendek cenderung mengambil untung saat indikator teknikal mulai menunjukkan sinyal tekanan jual.

2. Aksi Jual oleh Penambang

Penambang Bitcoin, sebagai pemasok utama aset ini, juga turut memberikan tekanan dalam jangka pendek. Dalam waktu 24 jam terakhir, mereka tercatat telah menjual lebih dari $250 juta BTC ke pasar.

Aksi jual ini cukup signifikan karena dapat meningkatkan suplai secara tiba-tiba. Jika pasar belum cukup kuat untuk menyerap suplai tersebut, harga bisa terdorong turun—setidaknya dalam jangka pendek.

indikator rsi menunjukkan kondisi overbought

Kesimpulan

Kombinasi dari akumulasi besar, arus masuk ETF, dukungan korporasi, hingga sentimen positif dari investor ritel memperlihatkan bahwa Bitcoin saat ini berada dalam fase yang sangat menjanjikan. Harga bitcoin terbaru yang hampir menembus rekor menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap aset ini masih tinggi.

Namun demikian, risiko tetap ada. Koreksi teknikal akibat RSI yang overbought serta tekanan jual dari penambang dapat menjadi hambatan sementara. Investor perlu tetap melakukan manajemen risiko dan tidak terbawa euforia.

Memahami sinyal bullish sekaligus waspada terhadap risiko akan membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Pantau terus perkembangan dan analisis harga bitcoin terbaru untuk strategi yang lebih akurat.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail