Dolar AS Hari Ini Stabil, Ini Update Terbaru Proses Banding Tarif Trump

Nilai tukar dolar AS hari ini stabil di level 99,40 berdasarkan Indeks Dolar AS (DXY) pada perdagangan Jumat, 30 Mei 2025. Stabilitas ini menjadi perhatian banyak investor dan pelaku pasar yang tengah menunggu perkembangan proses hukum terkait kebijakan tarif impor yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump. Artikel ini mengupas secara mendalam situasi terkini dolar AS, update terbaru proses banding tarif Trump, serta dampaknya terhadap pasar valuta asing dan ekonomi global.

Dolar AS merupakan mata uang utama dan menjadi acuan cadangan devisa dunia. Stabilitas nilai tukar dolar AS sangat berpengaruh pada berbagai sektor, mulai dari perdagangan internasional hingga investasi global. Pada perdagangan hari Jumat kemarin, dolar AS terlihat stabil di kisaran 99,40, yang sebagian besar didorong oleh arus modal masuk menjelang akhir bulan.

Arus modal ini terjadi karena investor melakukan rebalancing portofolio, menyesuaikan posisi investasi sebelum memasuki bulan baru. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat yang relatif positif juga turut memberikan sentimen suportif bagi mata uang Paman Sam ini.

Meski demikian, ketidakpastian masih menyelimuti pasar akibat dinamika kebijakan tarif yang sedang dalam proses banding. Oleh karena itu, walaupun kurs dolar AS stabil hari ini, investor tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Kebijakan tarif impor Trump yang kontroversial beberapa waktu terakhir menghadapi tantangan hukum yang signifikan. Pada hari Rabu lalu, Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serikat memutuskan memblokir kebijakan tarif tersebut, yang sempat dianggap sebagai kemenangan bagi para penentang tarif.

Namun, Gedung Putih tidak tinggal diam dan segera mengajukan banding. Hasilnya, pada hari Kamis, pengadilan lain memulihkan kembali tarif tersebut dan menetapkannya tetap berlaku selama proses banding berlangsung.

Proses banding tarif Trump ini menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar karena berpotensi mengubah arah kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Jika hasil banding memihak Gedung Putih, tarif akan terus diterapkan. Sebaliknya, jika banding gagal, pemerintah AS harus mencari alternatif lain.

Peter Navarro, penasihat Gedung Putih untuk urusan perdagangan, menegaskan bahwa pemerintah siap menerapkan tarif impor melalui jalur lain jika kalah dalam proses banding. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kebijakan tarif akan tetap menjadi instrumen penting dalam strategi perdagangan AS, meskipun menghadapi hambatan hukum.

Kebijakan tarif Trump bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS sekaligus menjadi sumber pendapatan baru bagi pemerintah. Pendapatan ini diharapkan dapat menutupi penurunan pajak yang termuat dalam RUU fiskal terbaru.

Namun, kekhawatiran muncul dari sebagian besar investor global karena tarif impor yang tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan mendorong inflasi naik. Tarif yang berat berpotensi meningkatkan biaya produksi dan harga barang, sehingga mengurangi daya beli konsumen dan mengganggu rantai pasok internasional.

Menurut Steve Englander, kepala riset forex G10 dan strategi makro di Standard Chartered Bank cabang New York, pasar akan menghadapi tarif yang mungkin tidak sebesar pengumuman awal pada 2 April lalu, tetapi dampaknya tetap signifikan. Ia menambahkan bahwa putusan pengadilan dapat membatasi kejutan mendadak dari kebijakan ini, yang membantu pasar mengantisipasi perubahan dengan lebih baik.

Dalam konteks ini, kurs dolar AS stabil hari ini tidak menjamin tren jangka panjang karena ketidakpastian tarif dan perang dagang masih membayangi.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas dolar AS adalah hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Baru-baru ini, Presiden Trump menyatakan bahwa China telah melanggar kesepakatan dagang yang dibuat di Swiss pada pertengahan Mei 2025.

Meskipun Trump tidak merinci pelanggaran apa yang dilakukan, Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer, menyampaikan keluhan terkait lambatnya China dalam menerbitkan ulang izin ekspor mineral tanah jarang. Mineral ini sangat strategis untuk industri teknologi tinggi dan manufaktur.

Sebelumnya, sebagai bagian dari kesepakatan dagang, AS menurunkan tarif impor beberapa produk China agar Beijing membuka kembali jalur perdagangan mineral penting tersebut. Namun, keterlambatan dalam pelaksanaan ini memperpanjang ketegangan dagang yang menjadi risiko bagi pasar keuangan.

Ketegangan ini memicu ketidakpastian di pasar valuta asing, termasuk pada nilai tukar dolar AS. Investor cenderung bersikap hati-hati dan menunggu kepastian lebih lanjut dari proses banding tarif Trump serta perkembangan negosiasi dagang AS-China.

Melihat perkembangan terbaru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan investor dan pelaku bisnis:

• Pantau terus update proses banding tarif Trump. Putusan banding dapat mengubah lanskap kebijakan perdagangan AS secara signifikan dan berdampak langsung pada nilai tukar dolar AS.
• Perhatikan hubungan dagang AS-China. Kesepakatan dagang atau pelanggaran yang terjadi akan mempengaruhi sentimen pasar dan fluktuasi mata uang.
• Waspadai potensi dampak inflasi dan perlambatan ekonomi global akibat tarif impor. Kebijakan ini bisa memengaruhi harga komoditas, biaya produksi, dan daya beli konsumen.
• Gunakan data ekonomi terbaru sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi. Stabilitas dolar AS hari ini menjadi sinyal positif jangka pendek, tetapi ketidakpastian jangka panjang perlu diantisipasi.

Stabilitas dolar AS hari ini di tengah proses banding tarif Trump menunjukkan bahwa pasar masih mencoba menyesuaikan diri dengan dinamika kebijakan perdagangan yang belum jelas arah pastinya. Proses banding yang sedang berlangsung menjadi faktor utama yang akan menentukan kelanjutan kebijakan tarif impor AS. Investor harus terus mengikuti perkembangan terbaru dan memahami implikasi kebijakan ini terhadap pasar valuta asing dan ekonomi global. Dengan pemahaman yang tepat, keputusan investasi dapat dibuat secara lebih bijak dalam menghadapi ketidakpastian ini.