Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga, Dampaknya Terhadap Industri Crypto

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyoroti kebijakan moneter yang diterapkan oleh The Federal Reserve (The Fed), khususnya mengenai tingkat suku bunga yang dinilai terlalu tinggi. Ia mengkritik kebijakan tersebut dan mendesak agar The Fed segera memangkas suku bunga demi mengurangi biaya pinjaman yang semakin memberatkan negara. Pemangkasan suku bunga, menurut Trump, dapat menjadi langkah penting untuk mendukung perekonomian Amerika Serikat.

Trump menyampaikan keluhannya melalui unggahan di platform Truth Social pada tanggal 6 Juni 2025. Dalam unggahan tersebut, ia menekankan bahwa kebijakan suku bunga yang tinggi saat ini justru membebani anggaran negara dengan biaya utang yang sangat mahal. Menurut Trump, langkah yang lebih tepat adalah memangkas suku bunga secara signifikan. “Jika The Fed terlalu lambat dalam mengambil tindakan, ini bisa menjadi bencana. Eropa sudah melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak 10 kali, sementara kita belum sama sekali. Meskipun demikian, ekonomi kita tetap stabil,” ujar Trump.

Ia juga menambahkan bahwa jika inflasi kembali meningkat setelah penurunan suku bunga, The Fed dapat menaikkan suku bunga kembali untuk mengimbangi inflasi tersebut. Namun, ia menekankan bahwa pada saat ini, biaya pinjaman seharusnya jauh lebih rendah.

Pernyataan Trump mengenai pemangkasan suku bunga ini tak lepas dari pola yang sudah terjadi sebelumnya, di mana penurunan suku bunga The Fed sering kali diikuti dengan lonjakan harga Bitcoin. Secara historis, setiap kali The Fed memangkas suku bunga, pasar cryptocurrency, khususnya Bitcoin, sering kali mencatatkan kenaikan yang signifikan.

Sebagai contoh, pada Maret 2020, The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga secara drastis dalam upaya untuk merespons dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Keputusan ini diikuti dengan reli harga Bitcoin yang luar biasa, dari level sekitar US$43.000 pada Maret 2020, hingga mencapai rekor tertingginya di angka US$67.000 pada November 2021.

Fenomena serupa juga terjadi pada tahun 2019, saat The Fed mulai mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga. Harga Bitcoin melonjak tajam dari US$4.000 ke US$13.000. Namun, setelah pemangkasan benar-benar dilakukan, harga Bitcoin sempat mengalami koreksi hingga 30%, sebelum akhirnya kembali naik.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed umumnya memiliki dampak besar pada likuiditas pasar. Dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang mendorong investor untuk mencari aset dengan imbal hasil tinggi. Bitcoin, yang selama ini dikenal sebagai aset berisiko tinggi namun dengan potensi imbal hasil yang besar, menjadi salah satu pilihan utama bagi para investor yang mencari peluang keuntungan.

Selain itu, penurunan suku bunga juga memicu kekhawatiran akan potensi inflasi. Hal ini mendorong investor untuk beralih ke aset-aset yang dianggap lebih aman dari inflasi, seperti Bitcoin. Pasar melihat Bitcoin sebagai “safe haven” yang dapat melindungi nilai kekayaan dari penurunan daya beli akibat inflasi. Sehingga, setiap kali suku bunga diturunkan, minat terhadap Bitcoin semakin tinggi.

Berdasarkan tekanan politik dari Trump agar The Fed segera menurunkan suku bunga, banyak analis pasar yang memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi untuk kembali melonjak. Beberapa analis bahkan memproyeksikan bahwa pemangkasan suku bunga ini bisa mendorong harga Bitcoin menuju level psikologis baru, bahkan dapat menembus harga tertinggi yang pernah tercatat (All Time High atau ATH).

Sejumlah analis percaya bahwa jika The Fed mengambil langkah untuk memangkas suku bunga secara agresif, harga Bitcoin bisa saja menembus angka US$100.000 atau bahkan lebih tinggi lagi. Proyeksi ini didasarkan pada reaksi pasar terhadap kebijakan suku bunga rendah di masa lalu, yang telah terbukti meningkatkan minat investor terhadap Bitcoin.

Industri cryptocurrency, khususnya Bitcoin, sangat bergantung pada sentimen pasar dan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral besar seperti The Fed. Kebijakan suku bunga rendah menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi aset-aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, yang dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi namun juga imbal hasil yang sangat menggiurkan.

Namun, meskipun kebijakan suku bunga rendah dapat mendongkrak harga Bitcoin dalam jangka pendek, ada juga risiko yang perlu diperhatikan. Pasar crypto sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kebijakan fiskal dan moneter negara-negara besar, peraturan pemerintah, serta sentimen pasar global. Oleh karena itu, meskipun pemangkasan suku bunga dapat memberikan dorongan bagi harga Bitcoin, investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi koreksi yang bisa terjadi kapan saja.

Pernyataan Presiden Donald Trump yang mendesak The Fed untuk segera memangkas suku bunga mencerminkan pandangan bahwa kebijakan suku bunga tinggi saat ini justru menghambat pertumbuhan ekonomi dan membebani negara dengan biaya utang yang mahal. Di sisi lain, pemangkasan suku bunga dapat memberikan dampak positif bagi pasar cryptocurrency, khususnya Bitcoin, yang cenderung mengalami kenaikan tajam setiap kali The Fed menurunkan suku bunga.

Namun, meskipun ada proyeksi bahwa harga Bitcoin bisa menembus ATH baru jika suku bunga dipangkas, investor perlu memperhatikan potensi volatilitas yang tinggi di pasar crypto. Dengan demikian, meskipun pasar cryptocurrency berpotensi mendapat manfaat dari pemangkasan suku bunga, tetap ada risiko yang harus diperhitungkan oleh para investor.