Tarif AS-China Diperlonggar, Tetapi Masih Tetap Dijalankan

Tarif AS-China Diperlonggar, Tetapi Masih Tetap Dijalankan

Share

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah berlangsung selama beberapa tahun, dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh kedua negara saling mempengaruhi ekonomi global. Namun, terdapat perkembangan baru yang menunjukkan adanya perubahan dalam kebijakan tarif antara kedua negara. Baru-baru ini, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa pembicaraan tarif antara AS dan China telah berjalan dengan lancar. Kedua negara sepakat untuk meredakan ketegangan perdagangan dan memperlancar aliran barang-barang penting yang sebelumnya terhambat akibat tarif tinggi, seperti mineral tanah jarang dan magnet. Meskipun tarif telah diperlonggar, kebijakan tarif ini masih tetap diberlakukan.

Pembicaraan Tarif yang Membaik antara AS dan China

Pembicaraan mengenai tarif antara AS dan China telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, dengan tujuan untuk menyelesaikan konflik perdagangan yang telah mengganggu stabilitas ekonomi dunia. AS dan China, sebagai dua ekonomi terbesar dunia, memegang peranan penting dalam perdagangan global, sehingga kebijakan yang diambil oleh kedua negara ini mempengaruhi banyak sektor industri dan negara lain. Menurut Scott Bessent, pembicaraan tarif antara AS dan China menunjukkan perkembangan positif, dengan kedua belah pihak sepakat untuk meredakan ketegangan yang telah terjadi.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam pembicaraan ini adalah aliran barang-barang penting, seperti mineral tanah jarang dan magnet, yang sebelumnya terhambat oleh tarif tinggi. Kedua negara sepakat untuk memperlancar kembali aliran barang-barang ini, yang merupakan bahan baku penting dalam berbagai industri, termasuk teknologi dan pertahanan. Ini adalah langkah positif yang diambil oleh kedua negara untuk menciptakan hubungan perdagangan yang lebih stabil dan menguntungkan.

pembicaraan tarif yang membaik antara as dan china

Keputusan Pengadilan Banding AS tentang Tarif Global

Pada saat yang sama, keputusan dari Pengadilan Banding Federal AS memberikan angin segar bagi pemerintahan Donald Trump. Pengadilan tersebut menyatakan bahwa pemerintahan Trump dapat melanjutkan pemberlakuan tarif globalnya untuk sementara waktu, meskipun proses banding masih berlangsung. Keputusan ini memberikan peluang bagi Trump untuk mempertahankan kebijakan tarifnya, yang selama ini menjadi salah satu alat utama dalam kebijakan luar negerinya.

Keputusan pengadilan ini juga berarti bahwa kebijakan tarif AS terhadap negara-negara lain, termasuk China, masih berlaku. Hal ini menjadi sorotan karena tarif yang dikenakan oleh AS terhadap China sudah mempengaruhi sektor-sektor penting, seperti industri elektronik, otomotif, dan manufaktur. Meskipun ada pengurangan tarif yang dibahas dalam pembicaraan, pengaruh kebijakan tarif ini tetap signifikan terhadap aliran perdagangan kedua negara.

keputusan pengadilan banding as tentang tarif global

Pengurangan Tarif antara AS dan China: Apa yang Berubah?

Dalam pertemuan yang diadakan di Jenewa bulan lalu, AS dan China sepakat untuk mengurangi tarif yang dikenakan kedua negara. Tarif AS terhadap China yang sebelumnya mencapai 145% kini turun menjadi 30%. Begitu pula tarif balasan China terhadap AS yang berkurang dari 125% menjadi 10%. Pengurangan tarif ini tentu saja memberikan harapan baru bagi banyak pihak yang terlibat dalam perdagangan antara kedua negara.

Namun, meskipun tarif telah dikurangi, dampaknya terhadap perdagangan masih sangat besar. Pengurangan tarif ini masih belum cukup untuk sepenuhnya memulihkan aliran perdagangan yang terganggu akibat kebijakan tarif yang ketat sebelumnya. Banyak pelaku industri yang masih merasakan dampak dari tarif yang ada, terutama di sektor teknologi dan manufaktur. Kendala-kendala ini masih menjadi hambatan utama bagi kedua negara untuk mencapai kesepakatan yang lebih komprehensif dalam perang dagang ini.

pengurangan tarif antara as dan china_ apa yang berubah

Penangguhan Tarif selama 90 Hari: Apakah Itu Cukup?

Sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai, AS dan China sepakat untuk menangguhkan pemberlakuan tarif selama 90 hari. Periode ini dimulai pada awal tahun dan berlangsung hingga bulan April. Selama periode ini, kedua negara memiliki waktu untuk menyusun kesepakatan yang lebih panjang dan menyelesaikan perbedaan yang masih ada. Namun, meskipun ada penangguhan sementara, tarif yang sudah diberlakukan sebelumnya masih berlaku, dan masih ada banyak hal yang perlu diselesaikan sebelum kesepakatan final tercapai.

Batas waktu untuk mencapai kesepakatan ini adalah 10 Agustus. Jika pada tanggal tersebut kedua negara belum berhasil mencapai kesepakatan, tarif yang sempat diturunkan akan kembali dinaikkan. Tarif AS terhadap China akan kembali naik menjadi 145%, dan tarif balasan China terhadap AS akan kembali menjadi 125%. Hal ini tentunya akan mengganggu perdagangan dan dapat memperburuk ketegangan antara kedua negara.

Kerangka Kerja untuk Konsensus yang Lebih Lanjut

Meskipun ada pengurangan tarif, negosiator dari kedua negara sepakat untuk mengimplementasikan kerangka kerja yang akan memastikan pelaksanaan kesepakatan yang telah dibahas di Jenewa. Kepala Negosiator Perdagangan China, Li Chenggang, mengungkapkan bahwa kedua delegasi akan membawa hasil pertemuan ini kepada pemimpin masing-masing negara untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut. Kerangka kerja ini diharapkan dapat membantu kedua negara mencapai konsensus yang lebih permanen dan mengurangi ketidakpastian yang ada.

Dampak Ekspor dan Perdagangan antara AS dan China

Dampak dari kebijakan tarif ini juga dirasakan oleh sektor-sektor penting di kedua negara. China telah menanggapi kebijakan tarif AS dengan membatasi ekspor mineral dan magnet penting yang digunakan dalam industri teknologi dan pertahanan. Langkah ini berisiko menghentikan operasi banyak produsen dan kontraktor pertahanan yang bergantung pada bahan baku tersebut.

Di sisi lain, AS membalas dengan membatasi ekspor produk dan teknologi ke China. Pembatasan ini mencakup perangkat lunak semikonduktor, gas alam, serta komponen untuk sektor nuklir dan kedirgantaraan. Bahkan, Presiden Donald Trump mengusulkan agar kampus-kampus di AS menolak pendaftaran mahasiswa asal China, yang dapat memperburuk hubungan antara kedua negara di bidang pendidikan dan riset.

Kesimpulan

Meskipun tarif antara AS dan China telah dikurangi, kebijakan tarif tetap diberlakukan dengan pengaruh yang signifikan terhadap perdagangan kedua negara. Pengurangan tarif ini mungkin menunjukkan langkah menuju penyelesaian konflik perdagangan, namun masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Kedua negara masih harus menyelesaikan perbedaan yang ada, dan waktu hingga 10 Agustus akan menjadi titik krusial untuk menentukan arah hubungan perdagangan mereka ke depan. Hingga kesepakatan final tercapai, tarif tetap menjadi bagian penting dari kebijakan ekonomi kedua negara.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.

Indovestory Portal Berita Forex Terkini

Indovestory merupakan portal berita yang memberikan informasi terkini dan edukasi seputar kegiatan perdagangan valas atau Trading Forex.

Hubungi Kami

Berlangganan Informasi Terbaru

Subscribe
Send Message

Get Latest news daily to your mail