Ringkasan:
-
Gap bearish AUD/USD di awal pekan perdagangan
-
Faktor Covid-19 dan ketegangan AS-China serta risiko ekonomi secara umum menyulitkan kekuatan posisi bullish
-
AUD/USD berpotensi kembali terkoreksi mengarah support di 0.7060-an.
Walaupun sempat pullback pada hari Jumat (24/07/2020), pasangan AUD/USD memulai perdagangan minggu ini di urutan terdepan. Aussie dibuka di celah bearish di kisaran 19 pip di awal bisnis pekan terakhir Juli. Hingga penulisan artikel ini, berada di 0.7131.
Pada dasarnya terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan pekan ini yang dapat menentukan kesuksesan breakout yang akan datang.
Pelaku pasar akan bersiap-siap untuk minggu depan yang sibuk karena tanggung jawab berpaku pada harga ekuitas dan logam mulia. Akibat runtuhnya dolar AS pada prospek riil negatif, dampak Covid-19.
Kasus Covid-19 di AS yang lepas kendali telah memakan korban sentimen pasar pada beberapa pekan terakhir. Tercatat dari hari Senin hingga Jumat pekan keempat Juli, lebih dari 1000 orang di AS meninggal setiap harinya. Perhitungan kerugian manusia terburuk sejak akhir bulan Mei lalu.
Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 juga meningkat dua kali lipat selama sebulan terakhir, terburuk berada di negara bagian California, Florida, Texas, dan Arizona.
Rumah sakit AS pun merawat 59670 orang pada Jumat, hanya selisih 300 orang sejak pencatatan pertengahan April sebesar 59.940.
Faktor yang juga berkontribusi pada kesenjangan pembukaan yang tajam dari pasangan AUD/USD adalah kasus Covid-19 di Australia. Sebanyak 459 kasus baru dan 10 kematian tercatat pada hari paling mematikan di Australia, Minggu (26/07/2020) kemarin.
Asset berisiko pun memperlihatkan kelemahannya pada minggu lalu, berkat perang dagang AS-China yang masih berlangsung. Buntut penutupan konsulat AS di Chengdu, sebagai balasan Washington yang menutup konsulat China di Houston. Meningkatkan kekhawatiran perang dingin baru dan menggempur pasar saham global.
Penutupan tersebut mewakili kemunduran tajam dalam hubungan kedua negara, terutama saat Kementerian Urusan Luar Negeri China pada Sabtu lalu, menuduh AS melanggar perjanjian internasional dan bilateral.
Beserta topik Laut China Selatan dan Hong Kong merupakan risiko yang perlu diperhatikan. Karena mampu membebani kompleks mata uang terkait komoditas, terkait ketegangan membebani prospek perdagangan internasional.
Sementara itu, pada kalender minggu ini, semua mata akan tertuju pada pembahasan keputusan bunga Federal Reserve dan Indeks Harga Konsumsi Australia.
Sumber: www.foreximf.com