Ringkasan:
- Harga emas naik setelah pejabat The Fed menetapkan suku bunga acuan mendekati nol.
- Kasus Covid-19 terus melonjak di AS, selama sepekan terakhir kasus kematian 1000 per hari.
- Selasa (28/07/2020) Partai Republik di Gedung Putih dan Kongress AS bertentangan terkait rencana menyediakan $1T untuk bantuan Covid-19.
Harga emas naik lebih tinggi pada Rabu (29/07/2020) kemarin setelah pejabat Federal Reserve menetapkan suku bunga acuan, tak berubah mendekati nol.
Emas naik 1% menjadi $1.979.53 per ounce, sementara emas berjangka AS naik 0.4% menjadi $1.953.4 per ounce, sebuah rekor penutupan baru.
Sementara itu, data Reuters menunjukkan lebih dari 16.62 juta orang terinfeksi Covid-19, termasuk 655.583 kasus kematian. Selama sepekan terakhir kasus terus melonjak di AS, dilaporkan kasus kematian sekitar 1000 per hari.
Menggarisbawahi dampak ekonomi dari virus, data Selasa menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli.
Emas justru cenderung naik ketika suku bunga rendah, mengurangi banyak peluang memegang non yield bullion. Karena emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, menyebutkan kepemilikannya naik 0.7% menjadi 1243.12 ton pada hari Selasa.
Partai Republik di Gedung Putih dan Kongres AS, sedang kacau karena rencana menyediakan $1T bantuan Covid-19. Akibat negosiasi yang bertujuan mencapai RUU kompromi dengan Demokrat tergagap.
Sumber: www.foreximf.com