Ancaman penipuan kripto terus meningkat seiring berkembangnya teknologi dan popularitas aset digital. Ancaman penipuan kripto terus meningkat seiring berkembangnya teknologi dan popularitas aset digital. Tahun 2025 diprediksi menjadi puncak lonjakan aktivitas penipuan di dunia kripto, memaksa investor dan pengguna untuk lebih waspada. Memahami tren dan ancaman ini sangat penting agar terhindar dari kerugian besar di pasar kripto.

Chainalysis adalah perusahaan analisis blockchain terkemuka yang menyediakan data, perangkat lunak, dan layanan investigasi untuk membantu lembaga pemerintah, bisnis, dan bursa kripto memantau aktivitas blockchain. Reputasi Chainalysis sebagai otoritas dalam analisis data blockchain memberikan kepercayaan tinggi terhadap laporan dan prediksi yang mereka rilis.

Chainalysis memproyeksikan peningkatan signifikan dalam penipuan kripto pada tahun 2025. Laporan mereka menunjukkan bahwa pendapatan dari aktivitas penipuan akan melejit akibat kemajuan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa). Pada tahun 2024, pendapatan penipuan kripto mencapai $9,9 miliar, dengan jenis penipuan “pig butchering scam” menjadi yang paling dominan. Angka ini diprediksi melebihi $12 miliar di 2025 seiring dengan identifikasi lebih banyak alamat terkait penipuan.

Tahun 2024 mencatat pendapatan penipuan kripto mencapai $9,9 miliar, didorong oleh metode penipuan yang semakin canggih. Jenis penipuan seperti “sham investment” dan “pig butchering scam” menjadi dominan. Chainalysis memperkirakan angka ini akan meningkat seiring pertumbuhan teknologi dan eksploitasi AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa.

Penggunaan AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa dalam aktivitas penipuan meningkat drastis. Chainalysis mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 1.900% untuk vendor layanan AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa di sektor penipuan kripto. Teknologi AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa memungkinkan pembuatan identitas sintetis, melewati kontrol verifikasi identitas, dan menghasilkan konten palsu yang realistis seperti situs web dan dokumen.

AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa memfasilitasi penipuan cryptocurrency dengan membuat dokumen verifikasi identitas palsu dan simulasi percakapan yang meyakinkan. Elad Fouks dari Chainalysis menyatakan bahwa 85% penipuan melibatkan akun terverifikasi sepenuhnya, diperburuk oleh kemampuan AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa generatif yang canggih.

Chainalysis mengungkapkan bahwa vendor layanan AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa untuk penipuan mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 1.900%, mencerminkan peningkatan ketergantungan pada teknologi AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa. Estimasi aktivitas penipuan tumbuh rata-rata 24% sejak 2020, meskipun pangsa penggunaan kripto ilegal menurun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir.

Peningkatan penipuan kripto di 2025 bukan sekadar prediksi, melainkan ancaman nyata. Pemahaman tentang peran AI (kecerdasan buatan) dan teknologi serupa, laporan pendapatan, dan tren pertumbuhan aktivitas penipuan menjadi kunci untuk melindungi diri. Investor perlu memperkuat keamanan aset, mengikuti perkembangan teknologi, dan selalu waspada agar terhindar dari kerugian akibat penipuan kripto. Edukasi dan langkah pencegahan menjadi solusi terbaik menghadapi ancaman ini.