Trump Tak Jadi Pecat Powell, Dolar AS Bergerak Sideways
Trump Tak Jadi Pecat Powell, Dolar AS Bergerak Sideways

Berita dolar AS hari ini menjadi sorotan utama di pasar keuangan global setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia tidak akan memecat Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Meskipun keputusan ini sempat mendorong penguatan Dolar AS, Indeks Dolar AS (DXY) kembali melemah dan bergerak sideways di kisaran 99.00 pada perdagangan Selasa, 23 April.
Trump Klarifikasi Posisi terhadap Powell
Ketegangan antara Trump dan Powell mencuat sejak akhir pekan lalu, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku pasar. Banyak yang khawatir bahwa pemecatan Powell akan mengganggu independensi Federal Reserve, serta merusak kredibilitas dan netralitas bank sentral AS dalam menentukan kebijakan moneter.

Namun, Trump kemudian meredakan spekulasi dengan menyatakan bahwa ia tidak berniat memberhentikan Powell. Ia menjelaskan bahwa komentar sebelumnya hanya merupakan dorongan agar The Fed lebih cepat merespons perlambatan ekonomi global.

"Saya tidak berniat memecatnya. Saya hanya ingin dia lebih aktif dalam ide penurunan suku bunga," ujar Trump di Gedung Putih.

Pernyataan ini memberikan kelegaan bagi pasar yang sempat terguncang oleh kemungkinan campur tangan politik dalam kebijakan moneter.

trump klarifikasi posisi terhadap powell
Respons Pasar: Penguatan Dolar Tak Bertahan Lama
Pasar sempat merespons positif klarifikasi Trump, dengan penguatan DXY lebih dari 1,3% pada awal perdagangan. Namun, penguatan ini tidak berlangsung lama. Berita dolar AS hari ini mencatat bahwa DXY kembali melemah seiring dengan kekhawatiran pasar yang berlanjut, terutama terkait kebijakan tarif dan negosiasi dagang.

Trump mengindikasikan bahwa negosiasi dagang AS-China hampir mencapai kesepakatan. Ia menyebut bahwa tarif atas barang-barang asal China kemungkinan akan dikurangi, meskipun tidak dihapus sepenuhnya. Isyarat ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump berusaha mencapai keseimbangan antara tekanan politik domestik dan stabilitas ekonomi global.

respons pasar_ penguatan dolar tak bertahan lama
Kesepakatan Dagang AS-China dalam Fokus Pasar
Dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh JP Morgan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa pemerintah AS tidak berniat memisahkan perekonomian dari China. Sebaliknya, mereka ingin menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, dengan penyesuaian tarif secara bertahap.

Pernyataan ini memberikan sedikit harapan bagi pasar yang telah lama diliputi ketidakpastian. Namun, sebagian besar investor masih bersikap hati-hati, menunggu bukti konkret terkait kesepakatan dagang dan arah kebijakan suku bunga dari The Fed. Para analis juga menilai bahwa meski negosiasi berjalan, potensi tarik-ulur masih sangat besar, terutama menjelang tahun pemilu di AS.

kesepakatan dagang as china dalam fokus pasar
Analisis Teknis: DXY Masih Bergerak Sideways
Secara teknikal, Indeks Dolar AS menunjukkan pola lembah (trough) yang dapat menjadi sinyal awal pembalikan arah tren. Meski demikian, para analis menilai bahwa belum ada katalis yang cukup kuat untuk mendukung breakout dari fase konsolidasi ini.

Dalam beberapa hari terakhir, Dolar AS memang menguat terhadap mata uang utama seperti Yen Jepang, Franc Swiss, dan Euro. Namun, rendahnya volume perdagangan menunjukkan bahwa pasar masih cenderung berhati-hati. Pelaku pasar lebih memilih menunggu rilis data ekonomi berikutnya sebagai acuan arah selanjutnya.

"Dolar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetapi tanpa dukungan katalis kuat, sulit mengharapkan rally berkelanjutan," kata Matt Simpson, analis senior dari City Index.

Prospek Dolar AS dan Langkah Selanjutnya
Situasi geopolitik, kebijakan tarif, dan ekspektasi suku bunga menjadi faktor utama yang memengaruhi arah Dolar AS ke depan. Rilis data ekonomi penting, seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan GDP, akan menjadi perhatian utama pasar dan The Fed.

Jika Powell dan pejabat The Fed memberikan sinyal dovish atau menyatakan kesiapan untuk memangkas suku bunga, maka Dolar AS berpeluang menguat kembali. Sebaliknya, jika ketegangan dagang meningkat atau kebijakan tetap ambigu, Dolar bisa kembali tertekan. Dalam kondisi seperti ini, pernyataan publik dari pejabat The Fed akan memainkan peran penting dalam membentuk ekspektasi pasar.

Beberapa analis juga memperingatkan bahwa pasar mungkin telah mencerminkan sebagian besar sentimen positif, sehingga diperlukan katalis baru untuk mendorong DXY keluar dari pola sideways saat ini. Katalis ini bisa berupa terobosan kebijakan fiskal, keputusan suku bunga yang mengejutkan, atau perbaikan signifikan dalam indikator ekonomi makro.

Kesimpulan
Keputusan Trump untuk tidak memecat Powell telah membantu meredakan kekhawatiran politik dan memberikan dorongan sementara bagi Dolar AS. Namun, berita dolar AS hari ini mengindikasikan bahwa sentimen pasar masih rapuh dan belum cukup kuat untuk menopang tren bullish yang berkelanjutan.

Dengan DXY masih bergerak dalam pola konsolidasi, pelaku pasar disarankan untuk terus memantau perkembangan kebijakan perdagangan, pernyataan dari pejabat The Fed, dan rilis data ekonomi penting dalam beberapa hari mendatang. Fleksibilitas dan kesiapan menghadapi perubahan pasar menjadi kunci utama dalam strategi investasi saat ini.

Dolar AS mungkin tengah berada di fase jeda, menanti pemicu yang mampu mendorong pergerakan ke arah yang lebih jelas. Sampai saat itu tiba, pasar akan terus bergantung pada berita dan kebijakan yang muncul dari Washington dan The Fed sebagai panduan arah selanjutnya.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.