Bitcoin Naik Tajam, Sinyal Damai AS-China Jadi Pendorong Kuat
Bitcoin Naik Tajam, Sinyal Damai AS-China Jadi Pendorong Kuat

Harga Bitcoin mengalami lonjakan tajam di tengah mencairnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Pada Rabu malam (21:01 WIB), Bitcoin mencatatkan level tertinggi dalam tujuh minggu terakhir, yakni US$92.936, setelah mengalami kenaikan sekitar 3,1%. Kenaikan ini dipicu oleh perubahan sikap kebijakan luar negeri AS dan sinyal damai dalam hubungan dagang dengan China. Banyak analis menilai bahwa bitcoin naik karena AS China menunjukkan komitmen untuk meredakan ketegangan, memberikan dorongan besar pada sentimen pasar kripto.

Ketika hubungan diplomatik dua kekuatan ekonomi terbesar dunia membaik, kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi global ikut meningkat. Investor mulai melirik kembali aset berisiko seperti Bitcoin sebagai instrumen diversifikasi dan lindung nilai. Sentimen global yang lebih positif menjadi fondasi kuat pemulihan harga Bitcoin yang sempat tertekan.

Hubungan Damai AS-China Jadi Sentimen Positif Pasar Kripto
Presiden Donald Trump menunjukkan pelunakan sikap dengan membatalkan ancaman terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan mengisyaratkan potensi pengurangan tarif dagang dengan China. Kebijakan ini menjadi sinyal positif yang langsung direspons oleh pasar. Investor memandang ini sebagai bentuk stabilitas kebijakan yang telah lama dinantikan.

Perbaikan hubungan dagang tersebut memperkuat keyakinan bahwa konflik global dapat diredam. Efek domino dari ketegangan perdagangan sebelumnya telah memicu ketidakpastian makroekonomi. Kini, sinyal damai dari dua negara tersebut menjadi alasan kuat mengapa bitcoin naik karena AS China menunjukkan arah diplomatik yang lebih tenang. Perubahan ini juga membuat investor institusi merasa lebih nyaman menempatkan dananya di aset digital seperti Bitcoin.

Koreksi Sebelumnya Jadi Peluang Rebound
Pada Selasa (25/2), Bitcoin sempat tergelincir lebih dari 7% ke bawah US$88.000, level terendah sejak November 2024. Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan pasca pernyataan keras dari Trump terhadap China. Sejak awal masa jabatan Trump, harga Bitcoin mengalami penurunan sekitar 20% akibat ketidakpastian arah kebijakan fiskal dan moneter.

Namun, ketika ketegangan mulai mereda dan Trump menunjukkan sinyal perbaikan hubungan internasional, harga Bitcoin dengan cepat kembali pulih. Hal ini membuktikan bahwa bitcoin naik karena AS China berdamai bukan hanya narasi media, melainkan refleksi nyata dari pergerakan pasar yang sensitif terhadap faktor geopolitik.

koreksi sebelumnya jadi peluang rebound
Pendorong Tambahan: Dolar Melemah & Kebijakan Pro-Kripto
Selain sentimen geopolitik, melemahnya dolar AS dan dukungan dari regulator turut memperkuat harga Bitcoin. Ketua SEC yang baru, Paul Atkins, dikenal sebagai sosok yang lebih ramah terhadap kripto. Hal ini menambah kepercayaan bahwa aset digital akan mendapat ruang yang lebih luas dalam sistem keuangan tradisional.

Menurut Stephen Wundke, Direktur Strategi Algoz, kondisi makro saat ini membuka potensi Bitcoin untuk bergerak dalam rentang US$76.000 hingga US$95.000. Dengan ekspektasi suku bunga rendah dari The Fed, investor cenderung beralih ke aset dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti kripto.

Peningkatan minat terhadap Bitcoin tercermin dari melonjaknya volume pencarian di internet dengan frasa seperti “harga bitcoin hari ini” dan “bitcoin tembus 93 ribu.” Ini menunjukkan bahwa perhatian publik terhadap aset digital ini kembali meningkat.

pendorong tambahan_ dolar melemah and kebijakan pro kripto
Dukungan Institusional Semakin Kuat
Keterlibatan institusi besar menjadi faktor penting lainnya dalam lonjakan harga Bitcoin. Brandon Lutnick dari Cantor Fitzgerald, bersama SoftBank, Tether, dan Bitfinex, menggagas proyek investasi kripto senilai US$3 miliar melalui skema SPAC. Mereka juga menargetkan tambahan dana sebesar US$550 juta untuk memperluas akumulasi Bitcoin dan memperkuat eksposur terhadap aset digital.

Tak hanya itu, kehadiran produk derivatif seperti ETF Bitcoin turut memperluas akses investor tradisional ke pasar kripto. Semakin banyak institusi keuangan global yang melihat Bitcoin sebagai bagian penting dalam portofolio modern, mempertegas bahwa bitcoin naik karena AS China menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

dukungan institusional semakin kuat
Kesimpulan
Kenaikan harga Bitcoin ke US$93.000 merupakan indikator kuat bahwa sentimen pasar tengah membaik, khususnya setelah pernyataan damai dari AS dan China. Kombinasi dari ketegangan geopolitik yang mereda, kebijakan moneter yang akomodatif, dan dukungan regulasi terhadap kripto menciptakan lingkungan yang sangat menguntungkan bagi Bitcoin.

Jika stabilitas hubungan internasional dan dukungan kebijakan tetap konsisten, para analis memperkirakan Bitcoin berpeluang menembus level resistance berikutnya di atas US$95.000. Potensi reli lanjutan pun terbuka lebar.

Secara keseluruhan, bitcoin naik karena AS China menunjukkan bahwa sentimen global dan kondisi politik internasional memainkan peran vital dalam pergerakan pasar kripto. Dengan dukungan kuat dari institusi dan publik, Bitcoin berpotensi menjadi pemenang utama dalam fase pemulihan ekonomi global yang sedang berlangsung.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.