Kurs Dolar AS Hari Ini, Perundingan AS-China Berpotensi Mengubah Pasar
Kurs Dolar AS Hari Ini, Perundingan AS-China Berpotensi Mengubah Pasar

Pada perdagangan sesi Asia hari Senin (9 Juni), Indeks Dolar AS (DXY) bergerak fluktuatif di kisaran 99.00. Meskipun sempat menguat berkat rilis data Nonfarm Payroll yang positif pada Jumat lalu, kurs Dolar AS melemah kembali menjelang dimulainya perundingan perdagangan yang sangat dinantikan antara Amerika Serikat dan China minggu ini. Sementara pelaku pasar terus memantau perkembangan terbaru, ketidakpastian ini dapat mempengaruhi keputusan investasi dan pasar secara keseluruhan.
Nonfarm Payroll: Positif Namun Penuh Tantangan
Laporan Nonfarm Payroll bulan Mei 2025 menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi, dengan tambahan 139,000 pekerjaan dibandingkan perkiraan konsensus yang hanya sebesar 126,000. Selain itu, data pendapatan per jam juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan tingkat kenaikan tahunan sebesar 3,9% (y/y). Di sisi lain, tingkat pengangguran AS tetap berada pada angka stabil 4,2%, sesuai dengan proyeksi pasar.

Berdasarkan laporan tersebut, pelaku pasar merespons dengan optimisme, yang tercermin dalam penguatan bursa saham serta kurs Dolar AS yang bergerak naik selama beberapa jam setelahnya. Namun, di balik angka-angka positif tersebut, terdapat sejumlah detail yang menimbulkan kekhawatiran bagi para analis ekonomi.

nonfarm payroll_ positif namun penuh tantangan
Tantangan Di Balik Angka Positif
Meski data Nonfarm Payroll menunjukkan kenaikan jumlah lapangan pekerjaan, terdapat faktor-faktor yang menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja yang mulai menurun. Salah satunya adalah penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang turun dari 62,6% menjadi 62,4%. Penurunan ini menunjukkan bahwa sejumlah besar individu tidak lagi aktif mencari pekerjaan, dan sebagian besar dari mereka memilih untuk keluar dari angkatan kerja.

Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang pesimis tentang prospek memperoleh pekerjaan setelah dipecat. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa meskipun pasar tenaga kerja mencatatkan kenaikan pekerjaan, sejumlah orang yang kehilangan pekerjaan mungkin sudah mulai menyerah atau merasa sulit untuk kembali ke dunia kerja.

Selain itu, revisi terhadap data Nonfarm Payroll untuk bulan April 2025 menunjukkan penurunan dari 177,000 menjadi 147,000 pekerjaan yang tercipta. Jika kita menghitung revisi untuk bulan Maret dan April, para ekonom memperkirakan bahwa seharusnya hanya sekitar 44,000 pekerjaan yang tercipta pada Mei 2025. Padahal, untuk mempertahankan keseimbangan dalam perekonomian AS, diperlukan sekitar 100,000 pekerjaan baru per bulan agar dapat mencocokkan pertumbuhan populasi usia kerja.

Skanda Amarnath, Direktur Eksekutif di Employ America, mengungkapkan, "Jika tingkat partisipasi angkatan kerja terus menurun, tingkat pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 4,3%." Menurutnya, penurunan partisipasi angkatan kerja ini secara signifikan menyembunyikan kenyataan buruk tentang ketenagakerjaan dan pasar kerja di bulan Mei.

Penurunan Partisipasi Angkatan Kerja: Isyarat Keberlanjutan Masalah Ekonomi
Penurunan dalam tingkat partisipasi angkatan kerja adalah sebuah fenomena yang menunjukkan masalah mendalam dalam perekonomian AS. Semakin banyak orang yang keluar dari angkatan kerja, semakin besar dampaknya terhadap angka pengangguran yang terlihat stabil. Faktor ini menjadi perhatian utama bagi para ekonom, mengingat ketidakpastian dalam kebijakan pemerintah mengenai tarif dan belanja negara yang bisa memperburuk situasi ini.

Scott Anderson, Kepala Ekonom di BMO Capital Markets, memperingatkan, "Retakan pada fasad ketahanan pasar tenaga kerja kini mulai terlihat. Semakin lama ketidakpastian tarif dan pemotongan belanja pemerintah berlanjut, semakin buruk laporan pasar tenaga kerja yang akan datang."

penurunan partisipasi angkatan kerja_ isyarat keberlanjutan masalah ekonomi
Fokus Minggu Ini: Perundingan AS-China
Selain data ketenagakerjaan yang menjadi sorotan, pelaku pasar kini juga memfokuskan perhatian mereka pada negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang dimulai hari ini di London. Perundingan ini diharapkan dapat memberi petunjuk lebih jelas mengenai arah kebijakan perdagangan kedua negara yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian global.

Delegasi AS dan China, yang akan dipimpin oleh beberapa pejabat senior, termasuk Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan Wakil PM China He Lifeng, akan melakukan pertemuan penting di London.

Sejumlah analis memperkirakan bahwa hasil perundingan ini akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar, termasuk kurs Dolar AS. Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo Markets, mengatakan, "Kesepakatan untuk terus berunding mungkin lebih baik daripada tidak ada sama sekali, tetapi jika tidak ada terobosan konkret, dampaknya pada sentimen pasar kemungkinan akan tetap terbatas."

Hambatan Dalam Perundingan: Tarif Universal
Salah satu isu utama yang berpotensi menjadi hambatan dalam perundingan ini adalah rencana AS untuk menerapkan tarif dasar universal minimal 10% untuk semua barang impor, termasuk barang-barang dari negara-negara yang telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS, termasuk China. Kebijakan ini bisa menjadi penghalang besar dalam negosiasi, mengingat bahwa tarif seperti itu dapat meningkatkan biaya barang dan mempengaruhi hubungan perdagangan antara negara-negara besar di dunia.

Selain itu, kebijakan tarif dasar ini telah menghambat perundingan sebelumnya antara AS dan Uni Eropa. Perundingan yang dilaksanakan pada bulan-bulan sebelumnya mengalami jalan buntu karena perbedaan pandangan mengenai tarif dan kebijakan perdagangan.

dampak perundingan terhadap kurs dolar as
Dampak Perundingan Terhadap Kurs Dolar AS
Perundingan AS-China dapat menjadi salah satu faktor penentu yang mempengaruhi arah pergerakan kurs Dolar AS dalam waktu dekat. Jika tidak ada kesepakatan signifikan yang tercapai, ketidakpastian yang dihasilkan bisa memicu volatilitas pasar, termasuk fluktuasi tajam pada nilai tukar Dolar AS.

Namun, jika kesepakatan tercapai dan menandai terobosan dalam hubungan perdagangan, hal ini bisa menguntungkan bagi dolar AS, yang kemungkinan besar akan menguat seiring dengan berkurangnya ketidakpastian di pasar. Sebaliknya, jika perundingan berlarut-larut atau gagal, pasar bisa mengalami penurunan kepercayaan yang bisa memengaruhi dolar AS dan pasar saham global.

Kesimpulan
Meskipun laporan Nonfarm Payroll yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan data ketenagakerjaan yang positif, penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan adanya kelemahan dalam pasar tenaga kerja AS. Oleh karena itu, para pelaku pasar kini akan sangat bergantung pada hasil perundingan AS-China untuk melihat arah pergerakan pasar selanjutnya. Dengan ketegangan tarif yang terus berlangsung dan ketidakpastian yang muncul dari kebijakan perdagangan, perundingan ini memiliki potensi untuk mengubah dinamika pasar global dan memengaruhi kurs Dolar AS. Oleh karena itu, investor dan pelaku pasar harus terus memantau perkembangan ini untuk memahami dampaknya pada nilai tukar Dolar AS dan ekonomi global.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.