Aturan Baru BEI, Free Float dan Proses IPO Kini Lebih Ketat
Aturan Baru BEI, Free Float dan Proses IPO Kini Lebih Ketat

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyiapkan aturan baru yang akan membawa perubahan besar bagi dinamika pasar modal nasional. Fokus utamanya adalah memperkuat kualitas penawaran umum perdana (Initial Public Offering atau IPO) serta meningkatkan jumlah saham beredar (free float) di pasar.

Langkah ini diambil untuk memastikan pasar modal Indonesia tidak hanya menjadi wadah bagi perusahaan besar, tetapi juga ruang tumbuh bagi emiten menengah dan kecil yang berpotensi berkelanjutan. Dengan penerapan aturan free float BEI yang lebih ketat, kualitas dan likuiditas pasar diharapkan meningkat secara signifikan.
Latar Belakang Kebijakan Baru BEI
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa penguatan kualitas IPO akan menjadi prioritas utama. Tujuannya jelas: menjadikan pasar modal Indonesia naik kelas dan mampu bersaing di tingkat global.

Menurutnya, pasar modal seharusnya inklusif, memberikan ruang bagi berbagai jenis perusahaan—baik besar, menengah, maupun kecil—namun tetap menjaga standar agar setiap emiten yang masuk memiliki fundamental yang sehat dan prospek jangka panjang.

Langkah ini menjadi penting mengingat selama beberapa tahun terakhir, pasar modal Indonesia menghadapi tantangan berupa rendahnya free float di sejumlah emiten, yang menyebabkan likuiditas perdagangan terbatas. Dengan kebijakan baru ini, BEI ingin memastikan setiap perusahaan yang melantai di bursa memiliki distribusi kepemilikan saham yang lebih merata.

latar belakang kebijakan baru bei
Fokus Utama: Meningkatkan Free Float di Pasar Modal
Salah satu poin penting dalam aturan free float BEI terbaru adalah dorongan agar perusahaan memiliki minimal 15% saham beredar di publik. BEI bahkan tengah menyiapkan skema insentif untuk mendorong kemunculan lighthouse IPO, yaitu perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan free float yang memenuhi standar tersebut.

Langkah ini bukan hanya untuk menambah likuiditas, tetapi juga sebagai strategi jangka panjang agar Indonesia bisa meningkatkan kehadiran perusahaannya di berbagai indeks global seperti MSCI dan FTSE. Dengan kata lain, semakin besar jumlah free float, semakin mudah saham-saham Indonesia dilirik oleh investor institusional asing.

meningkatkan free float di pasar modal
Keterlibatan Perusahaan Menengah dan Kecil
Meski fokus BEI kini lebih ketat pada kualitas IPO, bukan berarti perusahaan menengah dan kecil akan tersisih. Nyoman menegaskan bahwa BEI tetap membuka peluang bagi semua jenis perusahaan untuk go public, hanya saja standar financial test akan diperkuat.

Artinya, calon emiten harus menunjukkan performa keuangan yang solid, tata kelola yang baik, serta kesiapan menghadapi pasar publik yang kompetitif.

Pendekatan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperluas akses pendanaan di pasar modal tanpa mengorbankan integritas dan transparansi. Dengan memperketat kriteria, BEI berusaha menyeimbangkan antara pertumbuhan jumlah emiten dan peningkatan kualitasnya.

keterlibatan perusahaan menengah dan kecil
Tanggapan terhadap Usulan DPR: Free Float 30%
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelumnya mengusulkan agar tingkat free float dinaikkan hingga 30%. Namun, BEI memilih pendekatan bertahap dengan mempertimbangkan daya serap pasar. Tidak semua emiten besar siap menambah porsi saham publik secara signifikan dalam waktu singkat, terutama di tengah dinamika ekonomi yang masih fluktuatif.

Menurut Nyoman, BEI sudah memiliki roadmap peningkatan free float secara bertahap. Rencana ini akan menyesuaikan kapasitas masing-masing sektor dan kesiapan perusahaan agar kebijakan yang diterapkan tidak menimbulkan tekanan berlebihan pada harga saham.

Koordinasi dengan OJK Sebelum Implementasi
Sebelum aturan baru ini diberlakukan secara resmi, BEI akan melakukan pembahasan intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kolaborasi ini penting untuk memastikan regulasi yang diterapkan sinkron dengan kebijakan pengawasan pasar modal nasional.

Setelah mendapatkan persetujuan, OJK akan menjadi lembaga yang mengesahkan penerapan aturan tersebut. Proses ini juga menjadi bagian dari upaya transparansi dan perlindungan investor, memastikan setiap langkah diambil dengan pertimbangan yang matang.

Dampak bagi Investor dan Emiten
Kebijakan aturan free float BEI dan pengetatan proses IPO diprediksi membawa beberapa dampak positif, baik untuk emiten maupun investor:

1. Pasar Lebih Likuid

Dengan meningkatnya jumlah saham yang beredar di publik, aktivitas perdagangan akan lebih aktif. Likuiditas tinggi menciptakan harga saham yang lebih wajar dan meminimalkan risiko volatilitas ekstrem.

2. Kualitas Emiten Meningkat

Perusahaan yang berhasil melantai di bursa akan melalui proses seleksi yang lebih ketat, memastikan hanya entitas yang sehat dan transparan yang bisa go public. Hal ini memperkuat kepercayaan investor ritel maupun institusional.

3. Menarik Minat Investor Asing

Standar free float yang lebih tinggi menjadi daya tarik bagi investor global. Dengan porsi kepemilikan publik yang besar, saham Indonesia akan lebih mudah masuk dalam indeks internasional, meningkatkan aliran modal asing ke Tanah Air.

4. Dorongan untuk Tata Kelola yang Lebih Baik

Kewajiban free float mendorong perusahaan untuk lebih terbuka dan transparan terhadap publik. Hal ini juga memperkuat prinsip good corporate governance yang menjadi fondasi keberlanjutan bisnis di pasar modal.
Kesimpulan
Langkah BEI memperketat aturan free float dan proses IPO merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun pasar modal yang lebih kredibel, likuid, dan berdaya saing global. Dengan kebijakan ini, Indonesia tidak hanya menyiapkan fondasi bagi pertumbuhan emiten baru, tetapi juga memperkuat posisi pasar modalnya di mata investor dunia.

Bagi calon emiten, kebijakan ini menjadi momentum untuk memperbaiki struktur keuangan dan tata kelola agar siap bersaing. Sedangkan bagi investor, peningkatan kualitas emiten berarti peluang investasi yang lebih aman, transparan, dan berkelanjutan.

Dengan arah kebijakan yang semakin jelas, pasar modal Indonesia bergerak menuju era baru lebih kuat, inklusif, dan berorientasi jangka panjang.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.