Haji Isam Siap Saingi CFX dengan Investor Kelas Kakap yang Berlisensi OJK
Haji Isam Siap Saingi CFX dengan Investor Kelas Kakap yang Berlisensi OJK

Industri aset digital di Indonesia tengah memasuki babak baru. Setelah kehadiran PT Central Finansial X (CFX) sebagai satu-satunya bursa crypto Indonesia berlisensi OJK, kini muncul kabar bahwa Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam, pengusaha asal Kalimantan Selatan, siap menantang dominasi tersebut.

Langkah Haji Isam dinilai ambisius sekaligus visioner, karena ia tidak hanya berinvestasi di sektor riil seperti tambang dan energi, tetapi kini mulai membidik sektor teknologi finansial berbasis blockchain yang terus berkembang pesat di Tanah Air.
Haji Isam dan Langkah Besar ke Dunia Aset Digital
Popularitas aset digital di Indonesia meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa jumlah investor crypto nasional diperkirakan menembus 28,6 juta pengguna pada akhir 2025, menjadikan Indonesia salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara.

Melihat peluang tersebut, Haji Isam disebut tengah menyiapkan bursa crypto baru yang akan melengkapi ekosistem digitalnya. Ia menggandeng Happy Hapsoro, suami Ketua DPR Puan Maharani, sebagai investor utama, serta menunjuk Pahala Mansury, mantan Direktur Utama BTN dan eks Wakil Menteri BUMN untuk memimpin perusahaan ini.

Kombinasi antara modal besar, jejaring kuat, dan pengalaman korporasi membuat proyek ini diyakini akan menjadi penantang serius bagi CFX.

haji isam dan langkah besar ke dunia aset digital
CFX: Pionir Bursa Crypto Indonesia
Didirikan pada tahun 2023, PT Central Finansial X (CFX) merupakan bursa crypto pertama di Indonesia yang memiliki lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

CFX menjadi penghubung antara pedagang aset digital dan investor, memastikan semua transaksi berlangsung teratur, wajar, dan transparan sesuai standar regulasi keuangan nasional.

Dengan sistem keamanan tinggi dan kepatuhan hukum yang ketat, CFX menjadi tolok ukur baru bagi industri kripto di Indonesia.
Apa yang Membedakan Bursa Crypto Haji Isam dari Bursa Umum?
Rencana Haji Isam membangun bursa crypto tak sekadar meniru model bisnis CFX. Ia menargetkan platform aset digital berlisensi penuh OJK dengan tata kelola setara bursa keuangan konvensional.

Berbeda dari bursa umum yang belum sepenuhnya terikat aturan keuangan ketat, bursa milik Haji Isam nantinya harus memenuhi sejumlah persyaratan penting:

1. Modal Disetor Besar

Sesuai Peraturan OJK Nomor 27 Tahun 2024, pendirian bursa crypto Indonesia wajib memiliki modal minimal Rp1 triliun serta mempertahankan ekuitas sebesar 80% dari total modal.

2. Kepatuhan Regulasi dan Anti Pencucian Uang

Dana yang digunakan tidak boleh berasal dari kegiatan ilegal atau pinjaman, dan seluruh transaksi harus diaudit secara berkala untuk mencegah TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang).

3. Transparansi dan Integritas Pasar

Bursa juga diwajibkan untuk menjamin bahwa perdagangan aset digital berjalan secara adil, terbuka, dan diawasi sesuai pedoman OJK.

Dengan standar ketat ini, Haji Isam berpotensi menciptakan bursa crypto baru yang lebih terpercaya dan mendukung ekosistem aset digital berintegritas di Indonesia.
apa yang membedakan bursa crypto haji isam dari bursa umum
Investor Kelas Kakap di Balik Bursa Crypto Haji Isam
Salah satu faktor paling menarik dari proyek ini adalah kolaborasi antara tokoh bisnis dan pejabat berpengaruh. Keterlibatan Happy Hapsoro dan Pahala Mansury bukan hanya memperkuat struktur modal, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pasar terhadap tata kelola dan kredibilitas bursa yang akan dibangun.

Pahala, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Luar Negeri, memiliki pengalaman panjang dalam manajemen keuangan dan regulasi. Ia diharapkan dapat membawa arah strategis dan tata kelola yang profesional ke dalam struktur bisnis aset digital ini.
investor kelas kakap di balik bursa crypto haji isam
Dampak terhadap Industri Aset Digital Nasional
Masuknya Haji Isam ke dunia bursa crypto Indonesia menandakan semakin matangnya minat pengusaha besar terhadap sektor digital.

Jika proyek ini mendapat izin resmi dari OJK, maka akan terjadi kompetisi sehat dengan CFX yang berpotensi:
  • Meningkatkan inovasi produk aset digital lokal.
  • Memperluas akses investor ritel dan institusi terhadap perdagangan aset digital berlisensi.
  • Menarik modal asing dan domestik ke dalam industri blockchain Indonesia.

Dengan kata lain, kehadiran pemain baru seperti Haji Isam bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekosistem crypto Asia Tenggara.
Tantangan Regulasi dan Legalitas
Namun, membangun bursa crypto di bawah pengawasan OJK bukan hal mudah.

Selain harus memenuhi ketentuan modal dan audit yang ketat, bursa juga perlu membangun sistem keamanan siber dan mekanisme penjaminan transaksi yang mumpuni agar mampu bersaing secara global.

Hingga kini, OJK belum memberikan pernyataan resmi terkait pengajuan izin dari pihak Haji Isam, namun kehadiran nama besar di belakang proyek ini membuat publik menaruh ekspektasi tinggi.
Kesimpulan
Langkah Haji Isam untuk membangun bursa crypto berlisensi OJK dengan dukungan investor kelas kakap seperti Happy Hapsoro dan Pahala Mansury bisa menjadi game changer bagi industri aset digital di Tanah Air.

Dengan visi membangun sistem perdagangan kripto yang transparan, teratur, dan terpercaya, Indonesia berpeluang mempercepat transformasi menuju ekonomi digital berbasis blockchain.

Jika proyek ini terealisasi, publik akan menyaksikan babak baru dalam sejarah bursa crypto Indonesia, di mana pengawasan, kepercayaan, dan integritas menjadi fondasi utama pertumbuhan industri aset digital nasional.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.