Pidato Jerome Powell 2025 Bisa Guncang Pasar Global, Emas, Dolar, dan Bitcoin Siap Berfluktuasi
Pidato Jerome Powell 2025 Bisa Guncang Pasar Global, Emas, Dolar, dan Bitcoin Siap Berfluktuasi

Pasar keuangan global tengah menahan napas menantikan pidato terbaru Jerome Powell, Ketua Federal Reserve (The Fed), yang dijadwalkan pada Selasa malam, 14 Oktober 2025 waktu Indonesia.

Pidato ini bukan sekadar acara rutin, melainkan momentum penting yang dapat mengguncang arah ekonomi dunia.

Setiap kata yang keluar dari Powell berpotensi memengaruhi pergerakan S&P 500, indeks dolar AS (DXY), harga emas dunia, hingga nilai Bitcoin.

Menurut laporan dari Reuters, Bloomberg, dan Investopedia, investor kini berada dalam fase penuh ketidakpastian setelah The Fed mulai memangkas suku bunga ke level 4,00–4,25%, dan pasar berharap masih ada dua kali pemangkasan lagi tahun ini. Namun, di tengah perlambatan ekonomi dan keterbatasan data akibat government shutdown, arah kebijakan moneter AS masih menjadi misteri besar.

Kondisi Ekonomi Global Saat Ini
Inflasi Belum Sepenuhnya Terkendali

Inflasi di negara-negara G7 tercatat mencapai 2,4% pada September 2025, naik dibandingkan 1,7% tahun sebelumnya. Meski terlihat melambat, angka tersebut masih di atas target inflasi The Fed, yaitu 2%.

Kenaikan harga energi dan ketidakpastian geopolitik menjadi faktor utama yang menahan inflasi agar tidak turun lebih cepat.

Pemangkasan Suku Bunga dan Dampaknya

Dalam rapat FOMC terakhir, The Fed memutuskan untuk memotong suku bunga sebesar 25 basis poin, langkah yang dianggap sebagai sinyal awal dari kebijakan moneter longgar.

Namun, banyak analis menilai langkah ini masih bersifat hati-hati karena Powell tidak ingin menciptakan kesan bahwa The Fed terlalu cepat melonggarkan kebijakan di tengah inflasi yang belum sepenuhnya stabil.
Reaksi Pasar Keuangan Menjelang Pidato Powell
1. S&P 500 Masih Ditopang Sektor Teknologi

Indeks saham S&P 500 naik sekitar 15% sepanjang 2025, terutama didorong oleh sektor teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

Namun, jika Powell mengisyaratkan nada hawkish atau lebih berhati-hati, indeks ini bisa terkoreksi dalam waktu singkat.

Contohnya pada pertemuan Jackson Hole Agustus lalu, nada dovish dari Powell langsung mendorong S&P 500 naik 1,52% hanya dalam satu hari.

2. DXY Melemah Akibat Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga

Indeks Dolar AS (DXY) kini berada di sekitar 99,1, melemah sekitar 8% dibandingkan awal tahun.

Jika Powell menegaskan rencana pemangkasan lebih lanjut, dolar bisa melemah lebih dalam. Namun jika nada pidatonya hawkish, penguatan tajam bisa terjadi dalam hitungan jam.

Perubahan volatilitas inilah yang membuat para pelaku pasar berhati-hati terhadap trading forex menjelang pernyataan resmi The Fed.

3. Emas Cetak Rekor Baru di Atas $4.100 per Ons

Harga emas dunia saat ini menembus $4.160/oz, naik lebih dari 55% sejak awal tahun, menandai rekor tertinggi sepanjang masa.

Investor global kembali memburu emas sebagai safe haven di tengah ketidakpastian suku bunga dan potensi resesi global.

Jika Powell terdengar dovish, emas bisa menembus level psikologis $4.200/oz atau lebih tinggi.

4. Bitcoin Bergerak Liar Ikuti Sentimen The Fed

Aset kripto seperti Bitcoin sangat sensitif terhadap arah kebijakan moneter AS.

Nada dovish dapat mendorong rebound tajam karena investor mencari aset berisiko tinggi, sementara nada hawkish berpotensi menimbulkan tekanan jual besar.

Sejak awal 2025, Bitcoin sudah naik sekitar 21%, mengikuti arus optimisme global terhadap aset digital sebagai alternatif lindung nilai.

reaksi pasar keuangan menjelang pidato powell
Skenario Dampak Jangka Pendek dan Panjang
Jangka Pendek: Volatilitas Ekstrem

Dalam jangka pendek, pidato Powell malam ini bisa memicu lonjakan volatilitas di berbagai pasar.

Jika ia memberi sinyal pemangkasan lebih lanjut, S&P 500 bisa melonjak, DXY melemah, dan emas menembus rekor baru.

Namun jika Powell memilih nada berhati-hati, pasar saham berpotensi terkoreksi tajam sementara dolar menguat signifikan.

Jangka Panjang: Arah Baru Ekonomi Dunia

Jika Powell benar-benar dovish dan menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi, saham teknologi dan siklikal kemungkinan menjadi pemenang utama.

Di sisi lain, emas dan Bitcoin juga berpotensi menguat jangka panjang karena investor mencari aset lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, jika The Fed mengecewakan pasar dengan kebijakan ketat, maka koreksi besar bisa melanda hampir seluruh kelas aset global.

skenario dampak jangka pendek dan panjang
Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
Para analis menilai bahwa pidato ini dapat menentukan arah pasar untuk beberapa bulan ke depan.

Ketidakpastian ekonomi, inflasi yang masih tinggi, serta potensi resesi ringan di AS menjadi tantangan tersendiri bagi Powell.

Investor disarankan untuk tidak berspekulasi berlebihan menjelang pidato The Fed, serta menunggu konfirmasi sinyal dari pasar obligasi dan dolar sebelum melakukan reposisi besar.

Untuk investor emas dan kripto, volatilitas tinggi bisa menjadi peluang sekaligus risiko.

Konsistensi dalam manajemen risiko dan disiplin terhadap strategi entry-exit menjadi kunci bertahan di tengah situasi pasar yang seperti rollercoaster.

apa yang harus diperhatikan investor
Kesimpulan
Pidato Jerome Powell 2025 bukan sekadar acara ekonomi, tetapi momen penting yang dapat mengubah arah pasar global.

Apakah Powell akan memilih nada dovish yang menenangkan atau hawkish yang mengejutkan, semua akan bergantung pada pandangannya terhadap inflasi dan stabilitas ekonomi AS.

Bagi investor emas, saham, maupun kripto, keputusan malam ini bisa menjadi penentu besar untuk sisa tahun 2025.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.