IHSG Masih Volatile? Ini Strategi Aman Investor di Tengah Pasar yang Tak Pasti
IHSG Masih Volatile? Ini Strategi Aman Investor di Tengah Pasar yang Tak Pasti

Beberapa bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan yang tidak stabil. Sentimen global seperti kebijakan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik, serta pelemahan nilai tukar rupiah mendorong pasar saham Indonesia mengalami fluktuasi tajam. Banyak investor ritel merasa ragu untuk kembali berinvestasi karena khawatir terhadap potensi kerugian jangka pendek.

Volatilitas pasar sebetulnya bukan ancaman semata. Bagi investor yang memahami prinsip dasar investasi, kondisi penuh ketidakpastian ini justru menjadi peluang emas untuk menata ulang portofolio dan memperkuat strategi keuangan. Artikel berikut mengulas strategi investasi saat pasar volatile agar investor dapat tetap tenang, rasional, serta siap menghadapi setiap perubahan arah IHSG dengan langkah yang terukur.
Apa Itu Volatilitas dan Mengapa Terjadi di Pasar Saham
Volatilitas menggambarkan tingkat fluktuasi harga saham dalam jangka waktu tertentu. Ketika IHSG disebut volatile, artinya pergerakan harga saham di bursa terjadi dengan cepat dan tidak menentu.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), volatilitas IHSG pada kuartal ketiga 2025 meningkat akibat tekanan global serta perubahan kebijakan moneter di berbagai negara. Faktor lain yang memicu volatilitas antara lain:
  • Kenaikan atau penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia
  • Sentimen negatif dari pasar luar negeri
  • Pergerakan harga komoditas seperti minyak dan batu bara
  • Aksi ambil untung (profit taking) oleh investor besar

Bagi investor pemula, kondisi seperti ini sering menimbulkan rasa takut. Padahal, volatilitas adalah bagian alami dari dinamika pasar yang justru bisa dimanfaatkan dengan strategi yang tepat.

apa itu volatilitas dan mengapa terjadi di pasar saham
Dampak Volatilitas IHSG Terhadap Portofolio Investor
Kondisi IHSG yang naik-turun tentu memengaruhi nilai portofolio investor, terutama bagi mereka yang berinvestasi di saham berisiko tinggi. Investor yang tidak memiliki perencanaan matang biasanya akan terjebak dalam panic selling, yaitu menjual saham di saat harga sedang rendah karena panik.

Dalam jangka panjang, perilaku seperti ini bisa merugikan. Sejumlah analis pasar, termasuk dari Bareksa dan CNBC Indonesia, menyarankan agar investor tetap fokus pada tujuan jangka panjang dan melakukan diversifikasi untuk meminimalkan dampak fluktuasi.
dampak volatilitas ihsg terhadap portofolio investor
Strategi Investasi Saat Pasar Volatile
1. Diversifikasi Portofolio dengan Bijak

Salah satu strategi investasi saat pasar volatile yang paling efektif adalah diversifikasi. Jangan menempatkan seluruh modal pada satu jenis aset. Gabungkan saham dengan instrumen lain seperti reksa dana pasar uang, obligasi, dan emas.

Misalnya, di saat IHSG sedang bergejolak, investor bisa menambah porsi pada saham defensif seperti sektor consumer goods, kesehatan, atau energi yang cenderung stabil. Diversifikasi akan membantu menjaga keseimbangan portofolio dan mengurangi risiko kerugian besar.

2. Fokus pada Saham dengan Fundamental Kuat

Dalam kondisi pasar tidak pasti, investor disarankan memilih saham yang memiliki kinerja keuangan solid dan manajemen terpercaya. Perhatikan rasio keuangan seperti Price to Earnings Ratio (PER), Return on Equity (ROE), serta pembagian dividen.

Saham dari perusahaan besar yang memiliki arus kas positif dan posisi pasar kuat seperti perbankan atau telekomunikasi sering kali lebih tahan terhadap tekanan volatilitas.

3. Terapkan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)

DCA adalah teknik investasi dengan membeli saham secara rutin dalam jumlah tertentu, tanpa memperhatikan naik turunnya harga. Strategi ini membantu mengurangi risiko membeli di harga tinggi sekaligus melatih disiplin finansial.

Sebagai contoh, investor dapat membeli saham blue chip setiap bulan senilai Rp1 juta. Dalam jangka panjang, pembelian bertahap ini bisa menghasilkan harga rata-rata yang lebih baik dan mengurangi dampak volatilitas.

4. Pantau Sentimen Pasar dan Berita Ekonomi

Mengikuti perkembangan ekonomi sangat penting agar keputusan investasi tidak didasarkan pada spekulasi. Gunakan sumber informasi kredibel seperti IDX Channel, Kompas Ekonomi, dan Bloomberg Indonesia untuk mengetahui arah pasar dan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi IHSG.

Investor yang proaktif mengikuti berita biasanya lebih siap mengantisipasi risiko dibanding mereka yang hanya bereaksi saat harga sudah turun tajam.

strategi investasi saat pasar volatile
Manajemen Risiko: Kunci Bertahan di Tengah Ketidakpastian
Tidak ada strategi investasi yang benar-benar bebas risiko. Karena itu, penting bagi setiap investor untuk menetapkan batas cut loss dan target keuntungan. Selain itu, selalu siapkan dana tunai (cash reserve) agar dapat memanfaatkan peluang beli ketika pasar sedang koreksi.

Manajemen risiko bukan hanya soal melindungi modal, tetapi juga menjaga kestabilan emosi. Investor yang tenang akan lebih rasional dalam mengambil keputusan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita negatif jangka pendek.

Volatilitas Sebagai Peluang, Bukan Ancaman
Banyak investor sukses dunia seperti Warren Buffett dan Ray Dalio menekankan pentingnya bersikap tenang saat pasar bergejolak. Buffett bahkan terkenal dengan prinsipnya: “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.”

Artinya, ketika banyak orang panik menjual, investor cerdas justru mencari peluang beli di harga rendah. Dengan pendekatan jangka panjang dan strategi yang disiplin, volatilitas justru bisa menjadi momentum untuk mendapatkan saham berkualitas dengan harga menarik.
Kesimpulan
IHSG yang masih volatile seharusnya tidak membuat investor kehilangan arah. Volatilitas adalah bagian dari siklus pasar yang tak terhindarkan. Kuncinya terletak pada strategi investasi saat pasar volatile yang cerdas dan disiplin, seperti diversifikasi, fokus pada fundamental kuat, serta penerapan manajemen risiko yang baik. Tetaplah tenang, perkuat pengetahuan finansial, dan gunakan setiap fase pasar sebagai kesempatan belajar. Dengan strategi yang tepat, investor tidak hanya bisa bertahan di tengah ketidakpastian, tetapi juga meraih keuntungan jangka panjang dari pasar modal Indonesia.

Pilihan Rekomendasi Broker

Berikut pilihan rekomendasi broker yang telah kami uji secara langsung dari sisi keamanan dana, kualitas eksekusi, kemudahan deposit dan penarikan, serta banyak hal lainnya. Silahkan klik link berikut.